Bangkit dari Luka ~ Bab 276

 

Bab 276

 

"Bisa, pemilik gym kami adalah seorang petinju profesional, dan para gadis juga bisa belajar bela diri.

 

"Kalau begitu, yang ini saja."

 

Dia mengikuti pegawai gym ke dalam. Tempatnya cukup sepi, tidak banyak orang.

 

Pak Fandi, pemilik gym yang merupakan pria paruh baya, menyapanya, "Kamu terlihat kurus.

 

Sepertinya nggak perlu menurunkan berat badan, tapi olahraga itu bagus untuk menjaga kesehatan."

 

"Aku mau belajar teknik bela diri, yang benar-benar bisa digunakan kalau harus menghadapi orang jahat, "jawab Nindi dengan tegas.

 

Pak Fandi tampak ragu, lalu bertanya, "Anak muda, kenapa kamu tiba-tiba mau belajar ini? Apa kamu mau berkelahi?"

 

"Aku bisa bayar dua kali lipat!"

 

"Bukan soal uang."

 

"Aku juga seorang streamer dengan jutaan pengikut. Aku bisa mempromosikan gym ini untukmu."

 

Pak Fandi terbatuk kecil, lalu berkata, "Yah, kalau dipikir-pikir, perempuan belajar bela diri itu memang ada manfaatnya. Baiklah, kapan kamu mau mulai latihan?"

 

"Hari ini!"

 

Nindi merasa dia harus memanfaatkan setiap detik yang ada, agar menjadi lebih kuat.

 

Awalnya, dia hanya ingin menjalani hidupnya dengan tenang, tetapi kenyataan memaksanya untuk berubah. Jika harus melawan, maka dia harus menyingkirkan semua penghalang.

 

Pak Fandi benar-benar membuatnya kelelahan di gym. Nindi terkapar di lantai, lalu beristirahat sejenak.

 

Pak Fandi menatapnya, "Kamu punya tenaga sebesar ini?"

 

"Ya. Dari kecil aku memang punya tenaga yang lumayan besar."

 

"Kamu cocok untuk tinju, bakatmu ada."

 

Nindi mengusap keringatnya. Saat pulang, kakinya gemetar kelelahan. Rasanya benar-benar melelahkan!

 

Setibanya di asrama, dia mendapati Jihan masih terus menangis. Bahkan makan malam yang dibawakan oleh Galuh tidak disentuh olehnya.

 

Setelah mandi, Nindi langsung tidur tanpa peduli tangisan Jihan.

 

Keesokan harinya, tubuhnya terasa nyeri.

 

Meski begitu, dia tetap pergi ke kelas. Dalam perjalanan, dia bertemu dengan sekelompok mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

 

Tidak ada Sania, tetapi ada yang dia kenal.

 

Yanuar memegang sebotol minuman dan langsung berjalan ke depan Nindi, "Selama beberapa hari nggak ada aku, aku dengar kamu sangat sombong! Bahkan kemarin kamu ingin mendorong Sania dari atap!"

 

Orang-orang di sekitar sedikit penasaran.

 

Sepertinya, Nindi mengenal orang-orang dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, ya?

 

Bagaimanapun, Serena pergi karena masalah Perundungan, hingga sekarang dia belum kembali, berharap semuanya akan kembali tenang.

 

Sekarang ada lagi seseorang yang mencari Nindi.

 

Apakah Nindi benar-benar hanya seorang mahasiswa baru yang biasa-biasa saja?

 

Menghadapi tuduhan Yanuar, Nindi dengan tenang menjawab, "Ada buktinya?"

 

"Kalau nggak ada bukti berarti bukan kamu pelakunya?"

 

"Jika buktinya nggak ada, memang bukan aku, 'kan?

 

Nindi mengambil kaleng minuman yang belum dibuka dari tangan Yanuar. Dengan kedua tangannya, dia memutar kaleng itu hingga berbentuk seperti spiral!

 

Minuman kola itu langsung memercik dan membasahi Yanuar!

 

Namun, Yanuar malah mundur beberapa langkah, menatap tangan Nindi dengan ketakutan. Apa dia bisa menghancurkan kaleng hanya dengan tangan kosong?

 

Sehebat itu?

 

Nindi meletakkan kembali kaleng yang hancur itu ke tangan Yanuar, "Ini peringatan, lain kali nggak akan semudah ini."

 

Nindi menepuk bahu Yanuar, sambil membersihkan soda yang ada di tangannya.

 

Dia berjalan dengan angkuh melewati Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

 

Dia tidak menunjukkan ekspresi, dengan plester di dahinya, menambah sedikit kesan marah yang tidak jelas.

 

Tidak ada yang berani menghalangi jalannya.

 

Nindi pergi begitu saja.

 

Yanuar, dengan marah, menoleh dan melemparkan kaleng yang tersisa ke arahnya, "Kamu berhenti di sana!"

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 276 Bangkit dari Luka ~ Bab 276 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 20, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.