Bab 20 Apa Kamu Bisa Menyembuhkannya?
"Kamu siapa?" Dokter
keluarga Suherman berbalik dan melihat ke arah suara itu.
Dia melihat seorang gadis muda dengan
rambut panjang berwarna hitam pekat yang sedang memakan permen. Usianya tampak
masih muda, tetapi wajahnya sangat cantik sehingga sulit diabaikan.
Elisa terlihat memesona dalam
keanggunannya yang dingin. Ada tahi lalat di sudut matanya. Mungkin matanya
terlalu hitam sehingga tatapannya memberikan tekanan yang kuat.
Manajer Furi segera berkata,
"Robby, dia adalah dokter saja 11
"Gadis pembuat onar!"
Sebelum Manajer Furi selesai bicara,
ada suara teguran yang terdengar dari arah sana.
"Lagi-lagi kamu, Gadis
Serakah!" Bu Fenny yang datang terlambat menatap Elisa dan wajahnya
langsung menjadi muram. "Kamu nggak mau mengambil uangnya tapi mau
melakukan penipuan di rumah sakit, 'kan?"
Setelah mengatakan itu, dia berteriak,
"Siapa yang membawa orang ini masuk? Apa nggak ada yang
memeriksanya?"
Setelah mendengar teriakan ini,
dokter jaga datang dengan tergesa-gesa. "Profesor Fenny, Anda salah paham.
Orang-orang ini adalah pendamping pasien. Kondisi pasien saat ini sangat buruk,
Anda perlu segera memeriksanya."
Pendamping pasien?
Berarti kenalan gadis si*lan ini?
Ternyata pasien itu cuma keluarga
gadis miskin ini. Untuk apa berpura-pura datang dari Kota Mersus dan membuatnya
datang sia-sia ke sini?
"Kosongkan dulu ruangan
ini," kata Bu Fenny dengan sombong.
Manajer Furi mengerutkan keningnya.
"Tidak bisa, kami harus tetap di sini."
Bu Fenny berkata dengan suara dingin,
"Aku nggak terbiasa memeriksa pasien saat ada orang lain di sini. Kalau
kalian nggak bisa menerimanya, kalian bisa memanggil dokter lain."
Mereka pikir dia ingin lembur dan
mengobati semua orang?
Meski Manajer Furi sudah mendengar
tentang reputasi buruk Dokter Fenny di lapangan komunitas dan tahu kalau dia
jahat, tetapi melihat langsung keangkuhannya itu adalah hal yang berbeda.
Emosi di hatinya meluap!
"Kamu itu seorang dokter! Apa
kamu akan membiarkan pasienmu begitu saja?" teriak Manajer Li dengan
pelan.
Bu Fenny berkata dengan santai,
"Bisa-bisanya keluarga pasien berkata seperti itu? Barusan aku mengusulkan
untuk mengosongkan ruangan, tapi kamu nggak setuju, jadi apa yang bisa aku
lakukan? Kalau kamu ingin aku merawatnya, aku akan melakukannya."
Bu Fenny menatap Elisa dengan angkuh.
"Gadis ini sudah menyakiti perasaanku, tapi aku nggak akan menyulitkan
kalian yang berasal dari desa terpencil. Asalkan dia meminta maaf secara
langsung padaku, aku akan segera memeriksa pasien."
"Minta maaf apaan,
B*jingan!" Manajer Furi telah tinggal di Kota Mersus selama
bertahun-tahun. Dia selalu dihormati ke mana pun dia pergi. Namun, sekarang
nenek tua ini jelas menyulitkan mereka. Dia tidak benar-benar ingin
menyelamatkan pasiennya.
Bu Fenny berkata dengan sinis,
"Sikap macam apa itu! Apa kamu ingin membuat keributan di rumah
sakit?"
Manajer Furi sangat marah sampai
perutnya ikut bergetar. Ada saat di mana dia benar-benar ingin menghajar Fenny!
Namun, Elisa sebagai pihak yang
terlibat menghentikan Manajer Furi dan berkata dengan tenang, "Tenangkan
dirimu, kita harus menyelamatkan bosmu dulu. Masalah lain bisa dibicarakan
nanti."
Manajer Furi sangat marah sampai
matanya memerah. "Saya akan mendengarkan Anda! Saya mohon tolong bawa
kembali bos saya dari ambang kematian!"
Robby, dokter pendamping keluarga
Suherman sudah percaya pada Elisa karena melihat temannya yang sangat yakin
pada Elisa.
Bu Fenny berkata dengan nada yang
merendahkan, " Apa kalian benar-benar percaya kalau orang awam sepertinya
bisa menyembuhkan dan menyelamatkan pasien? Wah, kalian benar-benar nggak
berpendidikan."
"Tuan Robby, Dokter Fenny benar,
jangan terpancing emosi." Dokter jaga tidak punya masalah dengan Elisa,
tetapi dia melihat kalau gadis ini memang tidak bisa diandalkan. "Anda
juga tahu kalau kondisi pak tua terlalu rumit. Baik Anda maupun saya tidak bisa
berbuat apa-apa, masa gadis itu bisa melakukannya?"
Setelah mendengar ini, Elisa melihat
jam tangannya sendiri, lalu berkata dengan santai, "Pasien sudah bernapas
berat sejak awal, demam tinggi tanpa alasan yang jelas, batuk kering yang
merangsang, ada darah di tenggorokan, ada rasa sakit dada yang jelas, dan
sekarang dia mungkin sudah mulai kehilangan kesadaran."
Semua gejala penyakitnya benar!
Mata dokter jaga langsung terbelalak!
No comments: