Membakar Langit ~ Bab 1850

 

Bab 1850

 

"Menang..."

 

Wennie menahan rasa terkejut di hatinya, lalu tiba-tiba menatap Julio dengan dingin dan bertanya, " Apa menurutmu dia masih nggak akan bisa melindungiku?"

 

Ketika mengatakannya, Wennie merasa sedikit canggung. Dia tidak pernah dilindungi oleh siapa pun, kecuali oleh gurunya dan ... Adriel.

 

Julio merasakan perasaan terbakar yang tak dapat dijelaskan di wajahnya. Saka jelas memukul Rayden dan orang lainnya, tetapi Julio merasa seolah-olah wajahnya telah ditampar.

 

Apakah benar-benar harus mengungkapkan sebagian kekuatan dan latar belakang keluarga untuk membuat orang ini menyerah?

 

Saat ini, Saka sudah berjalan menuju Rayden seraya berkata dengan santai, "Kamu bilang aku anjing yang tenggelam, 'kan?"

 

Saka sudah memiliki kebiasaan sejak dia masih kecil.

 

Menyimpan dendam.

 

"Kamu ... "

 

Rayden sudah terluka parah. Wajahnya pucat dan ada ketakutan di matanya.

 

Ada kesalahan dalam penilaian

 

Kekuatan Saka jauh melebihi perkiraan Rayden. Saka jauh lebih kuat dari Gary. Mungkin juga ketiganya bersatu, mereka bisa bermain imbang dengan lawan.

 

Namun, Saka justru menendang mulutnya dengan keras.

 

Namun, Saka justru menendang mulutnya dengan keras.

 

"Apa yang kamu lihat? Memangnya hari ini berbeda dengan masa lalu? Apa kamu mau membalas dendam? Kenapa kamu masih tetap diinjak olehku?"

 

Setiap kali Rayden hendak bicara, Saka langsung menendangnya dengan keras. Akhirnya, Rayden terkapar di tanah, ditendang seperti anjing mati, dengan hidung memar dan wajah yang bengkak.

 

Dia bernapas, tetapi tidak mengembuskan napas. Saka sudah cukup menendangnya dan berencana untuk membunuhnya dengan sekali pukul.

 

Lagi pula, mereka sudah menjadi musuh bebuyutan, kenapa perlu bersikap sopan?

 

"Jangan!"

 

Saat ini, Rayden justru panik dan berteriak ketakutan, "Aku punya informasi! Aku bisa mengatakannya padamu!"

 

"Renan menyuruh istrinya Marina untuk menyuap dua kekuatan utama Gunung Perian dan Gunung Nagari. Selain itu, dia juga menyewa pembunuh dari Paviliun Yasobi untuk membunuh Gary!"

 

"Paviliun Yasobi?" ulang Wennie terkejut.

 

"Renan masih punya istri?" tanya Saka sangat senang.

 

Bisa dibilang bahwa keduanya memiliki fokus yang agak berbeda.

 

Wennie dan Julio menatap Saka dengan tatapan aneh.

 

"Ya, dia punya istri... " jawab Rayden. Dia kembali berkata dengan ragu-ragu, "Istrinya adalah putri sah dari keluarga Minjana. Sebelum aku masuk, aku mendapat perjanjian pertunangan dengan keluarga Minjana. Aku bisa menikah dengan putri dari keluarga Minjana ... "

 

"Kamu punya istri juga?"

 

Saka terkejut. Ini benar-benar kejutan yang menyenangkan.

 

Rayden gemetar tanpa alasan dan menjawab dengan bingung, "Maksudku, Marina sangat memercayaiku. Kalau kamu membiarkan aku pergi, aku bisa bekerja sebagai mata-mata untukmu dan memberikan informasi padamu."

 

Saka berpikir dengan serius. Menimang mana yang lebih baik. Apakah rencana kejahatan suami yang bagus atau rencana janda yang lebih bagus.

 

Pertarungan barusan tidak membutuhkan usaha sebanyak yang Saka pikirkan sekarang.

 

"Kamu bisa percaya padanya. Aku punya obat yang kuat di sini. Kalau dia berani mengkhianatimu, dia akan mati di tempat."

 

Wennie tiba-tiba mengeluarkan sebuah pil berwarna merah.

 

Saka belum pernah bisa menyempurnakan obat untuk mengendalikan tingkat langit sebelumnya, terutama karena bahan obat yang tidak mencukupi. Tampaknya Wennie telah mengumpulkan bahan obat yang sesuai dari Gunung Reribu.

 

"Aku akan memakannya!"

 

Rayden terkejut, tetapi dia juga tahu bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk bertahan hidup, jadi dia segera meminum pilnya.

 

Saka meninggalkan informasi kontaknya kepada Marina, melambaikan tangannya seraya berkata dengan santai, "Cepat pergi, aku akan menghubungimu kalau terjadi sesuatu."

 

Rayden segera pergi dengan tertatih-tatih.

 

Sekarang, hanya Sarni yang tersisa. Wanita itu berteriak dengan wajah pucat, "Jangan pergi!"

 

Namun, sosok Rayden yang pincang itu berjalan lebih cepat. Ini adalah pertama kalinya Saka melihat orang pincang berlari dengan begitu cepat...

 

Pada saat ini, Sarni menjatuhkan diri dan berlutut di tanah dengan lutut terlipat. Dia memeluk kaki Wennie seraya berkata dengan panik, "Guru, jangan beri aku pil itu. Aku salah. Aku akan selalu mengingat bantuanmu saat menyelamatkan nyawaku. Aku cuma iri terhadap kemampuan medismu!"

 

Wajahnya penuh air mata dan dia tampak menyedihkan.

 

Namun, bagaimana Wennie bisa tertipu untuk kedua kalinya? Dengan ekspresi yang dingin, dia langsung menendangnya ke tanah sambil berkata, " Siapa gurumu?"

 

Sarni menangis, bangkit dan memeluk erat kaki Wennie tanpa melepaskannya.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1850 Membakar Langit ~ Bab 1850 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 01, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.