Membakar Langit ~ Bab 1854

 

Bab 1854

 

Beberapa km jauhnya, di kaki sebuah gunung yang indah dan asri, sebuah pesta megah tengah digelar.

 

Di atas meja, terhampar jamur Ganoderma, ginseng, dan berbagai bahan obat langka lainnya, disertai hidangan lezat yang diolah dari berbagai jenis binatang buas.

 

Di samping mereka, berdiri orang-orang berkulit gelap dengan wajah penuh kewaspadaan, sibuk menuangkan anggur dan menambah hidangan.

 

Mereka adalah penduduk asli dari Gunung Reribu, yang kini dijadikan budak.

 

Marina, dengan postur tubuh tinggi semampai dan kulit seputih salju, mengenakan cadar tipis yang tidak mampu menyembunyikan aura anggunnya yang luar biasa.

 

"Gunung Nagari mungkin nggak punya banyak hal lain, tapi hanya anggur rendaman ginseng berusia lima ribu tahun ini yang bisa kami tawarkan. Semoga Nyonya Marina nggak keberatan," kata seorang pria berusia tiga puluhan dengan sikap ramah dan percaya diri.

 

Dia adalah Adam, kakak dari Sarni.

 

"Kak Adam terlalu sungkan," jawab Marina dengan senyum tipis yang terasa jauh. Lalu, dia melanjutkan, "Aku selalu mendengar bahwa pemimpin Gunung Nagari sangat misterius, sulit ditemui. Aku sudah datang secara pribadi, apakah beliau nggak bisa muncul untuk bertemu?"

 

Gunung Nagari adalah aliansi sementara dari berbagai kekuatan di wilayah atas.

 

Pada awal pembentukannya, pemimpin gunung itu tampil dengan kekuatan luar biasa, mengalahkan berbagai musuh kuat. Sejak itu, dia menghilang dari pandangan, bahkan namanya pun tidak ada yang tahu.

 

Adam hanyalah salah satu petinggi, bukan yang terpenting.

 

"Eh... Beliau sedang pergi ke luar. Aku hanya menerima perintahnya untuk khusus menyambut Nyonya Marina ... " jawab Adam dengan sedikit canggung.

 

Dia sendiri merasa aneh mengapa pemimpin gunung memilihnya untuk tugas ini.

 

Marina menampakkan sedikit ketidaksenangan di matanya, tetapi segera tersenyum kembali dan membalas, "Nggak apa-apa. Selain untuk kerja sama, ada hal lain yang ingin kubicarakan."

 

"Saat ini, situasi di dalam perbatasan telah berubah. Tampaknya ada seorang genius yang muncul, dalam satu pertarungan berhasil melukai Adair dan Biksuni Novea!"

 

"Selain genius misterius itu, sekarang suamiku tampaknya juga memiliki kesempatan untuk menapaki Jalan Kejayaan! Jadi, aku harap Gunung Nagari bisa menyediakan tiga tanaman obat berusia sepuluh ribu tahun untuk membantu suamiku," lanjut Marina.

 

Matanya berbinar saat mengatakan itu. Ini adalah kabar yang baru saja dia terima. Cedera Adair dan Novea membuat suaminya, Renan, sangat gembira. Mereka merasa ada harapan besar di depan.

 

"Tiga tanaman obat berusia sepuluh ribu tahun Tuan kami juga membutuhkannya... " Adam tertegun sejenak.

 

Alis Marina sedikit berkerut, aura dingin seketika terpancar darinya.

 

Di sebelahnya, seorang lelaki tua yang sedang menuangkan anggur gemetar ketakutan, sampai -sampai anggur tumpah.

 

"Maafkan aku, Nyonya ... Maaf ... " ucap lelaki tua itu dengan logat daerah yang kental, wajahnya yang polos penuh dengan ketakutan.

 

"Nggak apa-apa, jangan takut," kata Marina sambil tersenyum lembut.

 

"Te.... terima kasih, Nyonya ... " Lelaki tua itu baru saja hendak mengucapkan terima kasih, tetapi tiba-tiba tangan halus Marina melambai ringan. Seketika, lelaki tua itu menjerit kesakitan, muntah darah, dan terlempar jauh. Melihat kondisinya, jelas dia tidak akan selamat.

 

"Aku sudah bersikap ramah padamu, tapi kamu malah makin kurang ajar," ucap Marina dengan suara dingin.

 

Lalu, dia kembali menoleh ke Adam dengan senyum di wajahnya, lalu bertanya, "Oh ya, tadi kita membicarakan apa?"

 

Adam hanya bisa menghela napas dengan pasrah.

 

Dalam hatinya, dia berpikir, "Apakah mungkin genius misterius di dalam perbatasan itu adalah pemimpin mereka sendiri?"

 

Pemimpin gunung mereka terlalu místerius, bisa keluar masuk perbatasan sesuka hati. Jika benar demikian, mana mungkin Marina berani bertindak sombong seperti ini.

 

Tiba-tiba, Marina tersenyum tipis dan berkata, " Salah satu dari tiga tanaman obat itu akan digunakan suamiku untuk menjalin hubungan dengan genius misterius itu, menjadi sekutu. Saat itu, suamiku akan menyebut nama kalian di hadapannya."

 

"Oh?"

 

Mata Adam langsung berbinar.

 

Namun saat itu, terdengar suara jeritan tajam, "Kak, tolong aku!"

 

Adam menoleh, wajahnya langsung berubah drastis. Dia melihat adiknya, Sarni, dibawa dengan tandu. Wajahnya penuh darah dan meridiannya hancur!

 

"Sarni, apa yang terjadi padamu?"

 

Adam segera berlari mendekat, matanya memerah karena marah. Dia bertanya dengan nada marah, " Siapa yang melukaimu seperti ini?"

 

"Saka! Saka pelakunya!" ujar Sarni dengan penuh kebencian.

 

"Dia bersekongkol dengan tabib jalang itu. Kak, dia memeras kita untuk memberikan bahan obat. Jika kita nggak memberikannya, aku akan mati dalam tiga hari. Tolong aku, Kak!"

 

Wajah Adam berubah-ubah, hatinya diliputi konflik. Dia sangat menyayangi adiknya, mana mungkin membiarkannya mati begitu saja.

 

Namun, Saka adalah musuh Renan

 

Pada saat itu, Marina tersenyum dan berkata, Kupikir masalah apa. Biar aku yang menyelesaikannya."

 

"Kamu punya cara?" tanya Adam dengan penuh harap.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1854 Membakar Langit ~ Bab 1854 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 01, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.