Bab 1856
Suaranya sangat keras dan tanpa
ditutup-tutupi, sehingga seketika terdengar oleh semua orang.
Bahkan ketika Marina yang sedang
minum mendengar kata-kata ini, tangannya yang memegang gelas berhenti sejenak
dan ekspresi wajahnya tiba-tiba berubah menjadi sangat dingin.
Adam yang melihat situasi ini juga
sangat marah. Dia memukul meja dan berkata, "Dasar cari mati!"
Renan dan Marina adalah pasangan yang
mendominasi. Namun, mereka benar-benar memiliki cinta sejati yang kuat.
Kebanyakan pria kaya memiliki selingkuhan, tetapi Renan memang tidak punya.
Begitu juga Marina. Renan berada di
kelas menengah ke atas di antara anak-anak dari tujuh keluarga besar. Keluarga
Minjana berencana memilih suami lain untuk Marina, tetapi dia bersikeras ingin
mati untuk membuktikan cintanya kepada Renan.
"Jangan khawatir, Nyonya Marina,
nanti aku akan membuat orang gila itu berlutut dan minta maaf kepadamu!"
ujar Adam dengan suara dingin.
"Kenapa harus nanti?" kata
Marina.
Marina berdiri dan berkata dengan
dingin, " Sekarang juga aku mau melihat bagaimana cara dia mati!"
Setelah itu, dia melompat ke udara.
Hanya saja, mungkin karena minuman
Ginseng Raja Tiga Ribu Tahun ini terlalu sehat, Marina merasakan panas yang tak
terduga saat dia menggunakan energi sejatinya. Kini kulitnya yang putih mulai
sedikit memerah.
Saat ini.
Keheningan terjadi di udara.
Orang tua yang bersembunyi di awan
itu juga agak terkejut. Lalu dia berkata sambil tersenyum aneh, " Anak ini
memang memiliki semangat yang baik. Aku menyukaimu."
"Hanya saja, kenapa terdengar
seperti nada bicara Adriel? Apa semua orang yang aku suka memang memiliki nafsu
yang tinggi?" ujar orang tua tersebut.
Devian sudah mulai berkeringat
dingin, lalu dia berkata dengan marah dan terkejut, "Orang gila dari mana?
Berani sekali kamu! Dia itu milik Pak Renan ..."
"Aku paling benci dengan sikap
sombong dari tujuh keluarga besar! Kenapa Renan bisa bermain dengannya,
sedangkan aku nggak boleh!" ujar Saka dengan marah.
Orang tua di awan juga terkejut dan
berkata dengan aneh, "Sangat kreatif. Kenapa nggak pernah terpikirkan
olehku?"
Semua orang terpaku dan terkejut!
Itu adalah keluarga Dimasta. Siapa
yang berani menghina keluarga Dimasta seperti itu ...
Cecil acuh tak acuh. Dia mewakili
keluarga Dimasta dan sudah beberapa kali dihina oleh Saka...
"Akan kurobek mulutmu!"
ujar Devian.
Saat ini, Devian sudah berlari dengan
cepat ke arah Saka dan berteriak keras dengan wajah yang mengerikan.
Wanita Renan dihina di depan matanya
sendiri. Pertarungan ini tidak hanya harus menang, tetapi juga harus menang
dengan sempurna. Dia harus menghabisi Saka ini!
Namun, saat menghadapi serangannya,
Saka tersenyum sinis sambil mengangkat tangannya dan dengan mudah menerima
serangannya dengan tenang.
Devian sedikit terpaku. Alisnya
berkerut dan gerakannya terus berubah, tetapi semuanya dengan mudah diatasi
oleh Saka. Pukulan terakhir membuat Devian termundur beberapa langkah ke
belakang.
"Tolong lebih kuat lagi kalau
kamu ingin melindungi Marina. Orang yang nggak tahu akan mengira kamu sengaja
nggak mau membunuhku karena merasa senang karena aku ingin memainkan
Marina," ujar Saka sambil tersenyum ringan.
Perkataan itu langsung membuat marah
Devian yang selalu ingin mencari muka di depan Marina.
"Cari mati!" ujar Devian.
Devian berteriak marah dan langsung
melepaskan seluruh kekuatannya. Para penonton di sekitar terkejut dan segera mundur
ke belakang.
Tingkat langit tahap kesembilan!
Semua orang terkejut.
"Apa ini calon master ilahi yang
disiapkan oleh Renan?"
"Sangat mungkin. Devian ini
cukup berani dan cukup setia..."
Seseorang berkata dengan serius.
Setiap orang dari keluarga besar pada
dasarnya akan mempersiapkan tingkat langit tahap kesembilan untuk diri mereka
sendiri. Agar dapat menjadi master ilahi yang pertama, membuka Jalan Kejayaan
dan dapat membantu mereka bersaing di Jalan Kejayaan!
Dengan tingkat langit tahap
kesembilan ini cukup membuktikan seberapa besar ambisi Renan. Mereka bahkan
ingin bersaing dengan Adair dan yang lainnya!
"Matilah!" ujar Devian.
Kekuatan Devian bertambah dan
tubuhnya yang gagah perkasa menunjukkan gerakan yang sangat halus. Kedua
tangannya mengambil posisi dan berusaha untuk mengalahkan Saka dengan satu kali
serangan. Kini Saka berhasil dikalahkan.
Namun, Saka juga tidak terburu-buru.
Semakin lama dia menunda, efek dari racun api akan semakin baik.
No comments: