Bab 1857
Serangan Devian sangat dahsyat dan
ganas. Hal ini membuat semua orang terkesima. Sementara Saka terlihat hanya
bisa bertahan.
"Devian ini sangat hebat, pantas
dia adalah tingkat langit tahap kesembilan... Anak ini mungkin nggak bisa
bertahan lama."
"Tapi dia juga luar biasa. Sudah
cukup baik bagi seorang tingkat langit tahap tujuh bisa bertarung seperti ini
dengan tingkat langit tahap kesembilan... "
"Anak ini cukup pandai
berpura-pura. Tapi dia semakin cocok dengan seleraku. Bagaimana kalau aku
memilihnya menjadi master ilahi?" ujar orang tua yang sembunyi di awan.
Saat ini, Devian merasa semakin
terkejut saat dia menyerang.
Orang lain tidak tahu dan hanya dia
yang tahu. Saka yang seolah-olah sedang bertahan, tetapi sebenarnya dia hanya
berpura-pura. Sedangkan energi sejati dirinya selalu terasa sedikit kaku.
Apakah karena belum terbiasa setelah baru saja mencapai peningkatan?
"Devian, kenapa kamu belum
mengalahkan orang ini!"
Saat ini, tiba-tiba terdengar suara
dingin yang merasa tidak puas!
Semua orang melihat ke arah suara dan
ternyata orang itu adalah Marina. Tubuhnya ramping dan anggun, kulitnya putih
seperti saju. Namun, dia memiliki aura yang sangat menakutkan!
"Baik!" ujar Devian.
Seketika Devian merasa mendesak dan
bahkan merasa agak malu. Lalu dia segera memaksa menggerakkan energi sejatinya.
Dia segera menggerakkan energi
sejatinya dengan gila-gilaan dan melakukan serangan brutal seperti melukai
untuk dilukai. Lalu dia menyerang ke titik yang mematikan pada Saka.
"Akhirnya dia datang..."
ujar Saka.
Saka langsung terkesima.
Dengan jarak tertentu, mata dingin
Marina dan pandangan sinis Saka saling bertatapan. Tatapan Marina mengandung
niat membunuh yang sangat kuat.
"Sungguh luar biasa... "
ujar Saka sambil tersenyum.
Ketika Devian tanpa ragu untuk
melukai diri sendiri dan memicu kekuatannya untuk menyerang dengan pukulan
penuh, Saka justru mengangkat tangannya dan memukul dada Devian dengan ringan.
Terdengar suara ledakan!
Devian tiba-tiba berteriak kesakitan
dan tubuhnya gemetar hebat. Kini Saka menendangnya lagi dan Devian kembali
berteriak. Dia langsung terus mundur ke belakang.
Situasi seketika berbalik dan
orang-orang juga terkejut.
"Bagaimana mungkin? Ini...
"
"Coba kalian lihat, keadaan
Devian sedikit aneh!"
Terlihat wajah dan mata Devian yang
sangat merah, napasnya terengah-engah mengeluarkan uap putih yang panas. Dia
marah dan berteriak ke arah Saka, " Ini racun! Kamu meracuniku!"
"Jangan terlalu emosi. Semakin
kamu emosi, racun api akan semakin dalam," kata Saka.
"Ayo kita bunuh dia!" ujar
Marina.
Kejadian tak terduga ini membuat
Marina marah.
Semua orang di tempat itu segera
bersiap-siap untuk bertindak.
"Anak ini memiliki trik racun
yang bagus. Aku bahkan nggak menyadarinya. Tapi bagaimana kamu inenangani
begitu banyak orang "kata orang tua di awan dengan sedikit penasaran.
Tiba-tiba wajah orang tua itu sedikit
berubah. Dia juga merasakan sensasi panas dari dalam tubuhnya. "Sejak
kapan anak ini meracuniku?" ujarnya terkejut.
Dia segera menekan racun di dalam
tubuhnya dengan energi sejati. Seketika wajahnya kembali normal, tetapi dia
tetap mengerutkan keningnya.
Dengan kultivasi dirinya, bahkan jika
terkena racun, seharusnya tidak terpengaruh seperti ini. Tatapannya beralih ke
arah Saka dan semakin merasa bingung...
"Anak ini semakin misterius.
Sepertinya lebih misterius daripada aku... " ujar pria tua.
Dan pada saat ini, di tengah arena
terdengar satu per satu suara teriakan.
"Aku juga terkena racun. Sejak
kapan... "
"Sialan!"
Seketika wajah semua orang menjadi
pucat, bahkan beberapa yang kekuatannya lemah, energi sejati di dalam tubuh
mereka terbakar dan terjatuh dari udara ke tanah.
Hanya Saka dan Cecil yang masih
berdiri tegak di udara!
"Aku sudah mengatakan bahwa kedatanganku
untuk membantai Gunung Nagari. Apa kalian sudah percaya?" ujar Saka dengan
tenang.
Wajah semua orang berubah pucat dan
menunjukkan ekspresi ketakutan. Situasi berbalik hanya dalam sekejap!
No comments: