Membakar Langit ~ Bab 1903

Bab 1903

 

Gunung Nagari berubah menjadi kekacauan total begitu Saka kembali.

 

Berita tentang perubahan aneh pada Gary, luka parah Saka, dan apa yang terjadi di Sungai Causta langsung membuat para penghuni gunung yang semula sudah mulai tenang, kini kembali resah.

 

"Sudahlah, jangan terlalu banyak bicara. Lukamu nggak ringan, sebaiknya segera kamu rawat," ujar Wennie dengan nada tegas.

 

Sebelumnya, Wennie enggan memperhatikan Saka karena sikapnya yang kerap menantang. Namun kini, dia menyingkirkan semua emosi itu dan langsung memeriksa kondisi Saka. Dengan cekatan, dia memberikan perawatan akupunktur ke beberapa titik vital.

 

Dia juga menyerahkan sebutir pil obat dengan aroma kuat. Pil itu dibuat dari Teratai Hitam berumur ribuan tahun yang dibawa Saka sebelumnya.

 

Tanpa basa-basi, Saka langsung menelan pil itu. Dalam sekejap, energi darahnya terasa bergejolak seperti gelombang laut, menyapu seluruh tubuhnya.

 

Rona wajahnya perlahan kembali segar.

 

"Fokuslah memulihkan diri. Dua hari paling lama, lukamu akan sembuh," kata Wennie sembari menyiapkan rendaman obat untuk Saka, memastikan semuanya tertangani dengan baik.

 

Namun, Saka hanya tertawa kecil dan berkata, " Sembuh saja nggak cukup. Kalau mereka di sana nggak saling menghancurkan, pertempuran berikutnya pasti segera datang..."

 

"Bagaimana kondisi Pak Gary?" tanya Wennie.

 

Ada rasa cemas yang sulit disembunyikan dalam nada suaranya.

 

Saka terdiam sejenak sebelum menjawab, "Masalah Pak Gary ada di darahnya. Aku pikir ada dua pilihan. Kita ganti garis keturunannya, atau bantu dia menggunakan Api Ilahi untuk memperbaiki tubuhnya dan naik ke tahap master ilahi ... "

 

Proses menggunakan Api Ilahi untuk memperbaiki tubuh memang seperti terlahir kembali. Api itu mampu membersihkan semua kotoran dalam tubuh, menjadikannya murni.

 

"Kalau begitu, hanya pilihan kedua yang mungkin "balas Wennie sambil tersenyum getir.

 

Mengganti garis keturunan bukan perkara mudah. Tidak hanya harus menemukan darah terbaik, tetapi juga harus hati-hati mencabut garis keturunan lama dari tubuh Gary.

 

Satu kesalahan saja, Gary bisa kehilangan nyawanya.

 

Namun, Api Ilahi tingkat sembilan...

 

Mata Wennie menjadi suram. Hadiah tertinggi dari Jalan Kejayaan itu adalah Api Ilahi tingkat sembilan.

 

"Serahkan padaku," kata Saka dengan nada mantap.

 

"Kamu?" Wennie tertegun. Dia sulit memercayai apa yang baru saja didengarnya. Itu adalah Api Ilahi tingkat sembilan, simbol kesempatan untuk menjadi master ilahi, juga tiket untuk memasuki Sekte Tersembunyi!

 

Namun, Saka justru ingin menyerahkannya untuk Gary?

 

"Kenapa kamu begitu peduli pada Pak Gary?" tanya Wennie dengan curiga.

 

Saka terdiam sejenak, berpikir sebelum akhirnya menghela napas panjang.

 

Pandangannya melembut saat dia menatap Wennie. Dengan pelan, dia menggenggam tangan Wennie dan berkata, "Kamu masih nggak mengerti?"

 

Tubuh Wennie seketika membeku, wajahnya berubah tegang.

 

Namun di detik berikutnya, Saka berkata dengan nada serius, "Sebenarnya, aku sudah lama tahu. Kamu adalah... janda Adriel, 'kan?"

 

Mata Wennie membelalak, tatapannya dipenuhi keterkejutan saat memandang Saka. "Kamu... "

 

"Apakah aku secara nggak sadar telah membocorkan sesuatu?" pikirnya panik.

 

"Jangan buru-buru menyangkal," ujar Saka sambil tersenyum tipis.

 

"Aku mengetahuinya secara nggak sengaja. Aku pernah mendengarmu menyebut nama Adriel dalam tidurmu. Dari situlah aku tahu," lanjutnya.

 

"Begitu ... " Wennie termangu, lalu tiba-tiba rasa malu dan amarah melanda dirinya. Dia menatap Saka dengan pandangan tajam dan berkata, " Bagaimana mungkin kamu mendengar aku bicara dalam tidurku?"

 

"Jangan jangan... kamu mengawasi aku saat aku tidur? Dasar mesum!" pikir Wennie dalam hati.

 

Saka menghela napas dan mengangkat tangannya seolah menyerah. "Apa kamu pikir aku orang seperti itu? Semuanya gara-gara Julio!"

 

Dia melanjutkan dengan nada setengah kesal, " Malam itu aku memergoki si mesum itu mengintipmu. Aku langsung mengusirnya pergi. Tapi sebelum dia kabur, aku nggak sengaja mendengar kau menyebut nama Adriel dalam tidurmu..."

 

"Oh, dan satu lagi," tambah Saka sambil mengeluarkan sebuah kantong sutra kecil dari dalam jubahnya, "Aku bahkan berhasil merebut ini darinya. Dia benar-benar menjijikkan, 'kan?"

 

Wennie mengambil kantong sutra itu dan memeriksanya. Tidak ada keraguan lagi, itu memang miliknya, kantong yang sebelumnya hilang dan dicuri.

 

"Ini..." ujarnya sambil menahan geram.

 

Wajahnya yang putih bersih langsung memerah karena marah. Dengan gigi terkatup, dia berkata, " Julio! Aku seharusnya nggak menyelamatkannya waktu itu!"

 

Saka tersenyum puas melihat reaksinya. Dia memanfaatkan kesempatan itu untuk melanjutkan, "Aku nggak berniat merebut tempat Adriel di hatimu. Tapi demi dirimu, aku bersedia mendapatkan Api Ilahi tingkat sembilan untuk menyelamatkan Pak Gary. Ini caraku membuktikan perasaanku padamu..."

 

Mendengar kata-kata itu, Wennie terdiam. Pikirannya berputar-putar, penuh keraguan dan pertanyaan.

 

Bagaimana mungkin seseorang baik padamu tanpa alasan?

 

Bukankah dunia ini tidak pernah menyediakan makan siang gratis?

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 1903 Membakar Langit ~ Bab 1903 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 08, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.