Membakar Langit ~ Bab 1904

 

Bab 1904

 

"Apakah harga dari semua ini adalah aku?" balas Wennie merasa lemas, wajahnya sedikit pucat.

 

Di hadapan dua pilihan, menghidupkan kembali Pak Gary atau menjaga kesetiaannya pada Adriel.

 

Kebimbangan memenuhi pikirannya, membuatnya tak bisa memutuskan.

 

Melihat situasi ini, Saka segera berkata dengan nada santai, "Tentu nggak! Aku hanya ingin kamu bahagia. Memaksamu melakukan sesuatu yang nggak kamu inginkan bukanlah caraku."

 

Namun, Wennie hanya diam. Dia berdiri, lalu perlahan berjalan keluar ruangan. Sebelum pergi, dia menutup pintu dengan lembut di belakangnya.

 

Bersandar pada pintu, dia memandang kosong ke depan, matanya dipenuhi kebingungan.

 

Di dalam kamar, setelah Wennie pergi, ekspresi Saka berubah serius dan tegas.

 

Baru saja, dia hanya berusaha membuat Wennie sedikit rileks, mencoba mencairkan suasana yang tegang.

 

Namun kenyataannya, tekanan yang dihadapinya sangat besar.

 

"Aku nggak tahu siapa yang akan menang di sana. Tapi si rubah tua itu jelas nggak akan mati dengan mudah. Cepat atau lambat, aku akan berhadapan dengannya..." gumamnya dengan nada penuh tekad.

 

Di samping tekanan dari dunia atas yang terus menghimpitnya, kini dia juga harus menghadapi ancaman dari si rubah tua itu. Ditambah lagi, Wafa yang juga terus mengintai di sela-sela kekacauan

 

Semua orang punya agenda masing-masing. Situasi ini seperti berjalan di atas tali tipis. Satu langkah salah, segalanya akan runtuh.

 

Dengan beban berat di pundaknya, Saka menutup mata, memulai meditasi untuk menyembuhkan dirinya.

 

Saat ini, meningkatkan kekuatannya adalah prioritas utama. Di pikirannya, dia mulai mempelajari gerakan-gerakan seni bela diri yang diperlihatkan si rubah tua, mencoba memahami teknik yang tersembunyi di baliknya.

 

Di luar sana, malam itu menjadi malam penuh kehebohan.

 

Seluruh wilayah luar perbatasan gempar oleh kabar tentang pertempuran besar di Sungai Causta. Laporan demi laporan tersebar ke mana-mana, mengejutkan semua orang yang mendengarnya.

 

Saka yang berani menembus wilayah berbahaya itu seorang diri telah memutarbalikkan situasi. Dia bertarung melawan binatang buas master ilahi dan Renan, tetapi akhirnya terluka parah.

 

Ditambah lagi, kabar tentang Felicia dari Paviliun Yasobi yang memiliki hubungan rahasia dengan Saka dan berkhianat kepada Renan, membuat keadaan semakin panas. Bahkan pemimpin Paviliun Yasobí sendiri segera menuju Sungai Causta pada malam yang sama.

 

Sementara itu, Gary melepaskan kekuatan yang luar biasa. Dengan kekuatannya seorang diri, dia menghadapi Renan dan buaya raksasa setengah langkah master ilahi.

 

Hingga pagi menjelang, pertempuran besar itu akhirnya berakhir.

 

Namun, dampaknya begitu besar. Renan, buaya raksasa, dan bahkan pemimpin Paviliun Yasobi yang datang tengah malam, harus bersatu untuk menundukkan Gary. Itu pun dengan pengorbanan besar.

 

Gary akhirnya disegel di dalam Sungai Causta, sementara Renan sendiri tampak tidak dalam kondisi baik dan segera mengurung diri untuk memulihkan diri.

 

Namun, sebelum masuk ke pengasingannya, Renan mengirimkan pesan penuh kemarahan ke seluruh penjuru, mengundang para ahli dari wilayah dalam untuk datang menyaksikan eksekusi Gary tiga hari kemudian.

 

Setelah itu, dia memerintahkan pasukannya menuju Gunung Nagari, dengan sumpah membunuh Saka!

 

Nama Saka sekali lagi menggema di luar perbatasan.

 

Semua orang terkejut dengan serangkaian tindakannya yang mencengangkan.

 

Dari wilayah dalam hingga wilayah luar, ketegangan terus meningkat. Namun, fokus utama diskusi adalah Gary,

 

Orang ini berkembang terlalu cepat, tiba-tiba menunjukkan kekuatan yang mustahil dipercaya. Banyak orang mulai bertanya-tanya, apakah semua ini ada hubungannya dengan Adriel yang telah lama tiada?

 

Sungai Causta terus menjadi pusat perhatian, dengan para ahli dari wilayah dalam mulai berdatangan. Di antara mereka, ada utusan dari tokoh-tokoh terkenal seperti Adair, Novea, dan Shawn.

 

Selain itu, anggota Tujuh Pilar Abadi lainnya serta Penjahat Kejam Berhati Mulia, total 30 tokoh kuat dari Gunung Reribu menaruh perhatian pada peristiwa ini.

 

Di saat yang sama, dari wilayah tengah hingga wilayah selatan, banyak orang yang bersemangat, berbondong-bondong menuju Gunung Nagari.

 

Para genius bela diri yang memiliki reputasi juga mulai datang untuk menemui Saka. Beberapa ingin menantangnya bertarung, sementara yang lain hanya ingin melihatnya secara langsung.

 

Namun, Saka tetap bungkam. Suasana sunyi ini membuat semua orang merasa tegang, seperti ketenangan sebelum badai. Setelah Gary berhasil ditundukkan, pertempuran besar antara dua kekuatan ini seolah tak terhindarkan.

 

Ketika Wennie menyampaikan kabar ini kepadanya, Saka hanya berkata dengan tenang, "Si rubah tua itu nggak mungkin begitu mudah ditundukkan. Tapi kalau orang-orang sudah mengatur acara besar seperti ini, dengan berbagai kekuatan berkumpul, aku nggak mungkin absen."

 

Dia melanjutkan dengan nada mantap, "Aku akan menunggu mereka berkumpul. Lalu, dalam satu gerakan, aku akan menghancurkan semuanya."

 

Semalaman, Saka terus mempelajari esensi seni bela diri yang diwariskan oleh Leluhur Lavali, dan kemajuannya pesat. Dia mulai memahami inti dari teknik-teknik tersebut.

 

Menjelang sore hari berikutnya.

 

Cecil sedang mengawasi para budak obat memetik tanaman obat. Namun tiba-tiba, dari cakrawala, muncul sesosok bayangan berjalan perlahan mendekat.

 

Setiap langkah sosok itu membuat tanah sedikit bergetar, seolah-olah tunduk pada kehadirannya. Aura yang memancar dari orang itu terasa aneh sekaligus mengerikan.

 

Cecil langsung tersentak dan berseru keras, "Siapa kamu?"

 

"Seorang kenalan lama," jawab pria itu sambil tersenyum tipis.

 

Penampilannya sederhana, dengan wajah biasa yang tampak berusia sekitar empat puluh tahun. Namun, di balik kerutan halus di sudut matanya, ada aura misterius yang sulit dijelaskan.

 

Dia melanjutkan dengan nada santai, "Kudengar Saka punya hubungan dengan adikku, Felicia. Gosip ini sudah menyebar ke mana-mana. Sebagai kakak iparnya, aku datang untuk bertanya apa maksud semua ini."

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 1904 Membakar Langit ~ Bab 1904 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 08, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.