Membakar Langit ~ Bab 1916

 

Bab 1916

 

Saat ini, hanya terlihat satu sosok yang datang dari Sungai Causta.

 

Meluncur cepat dari atas kepala kerumunan orang, dengan kekuatan yang mengagumkan dan tak terkalahkan. Itu adalah seorang pria paruh baya, sosoknya memancarkan aura kesombongan dan merasa lebih hebat dari orang lain.

 

"Itu anggota keluarga Syahrir!"

 

"Kabarnya itu Charles, kakak sepupunya Adair. Dia datang demi Gary!"

 

"Bukan hanya dia. Novea juga mengutus orang ke sini."

 

Satu per satu suara yang bersemangat terdengar.

 

Tujuh Pilar Abadi adalah Penjahat Kejam Berhati Mulia. Mereka semua adalah orang-orang paling unggul di Gunung Reribu.

 

Sekarang mereka datang ke sini untuk memberikan dukungan kepada Renan yang sebelumnya tidak terlalu menonjol di antara tujuh keluarga besar.

 

Renan sangat bersemangat dan angkuh.

 

Orang-orang ini dulu meremehkan dirinya, tetapi sekarang mereka telah mengakuinya!

 

"Aku baru saja menyelidiki situasi Gary, dia tampaknya sedang mengumpulkan kekuatan dan nggak mudah ditangani. Dua hari lagi kemudian, saat semua pihak berkumpul, kita akan membunuhnya. Tapi, para senior di luar menginginkan jasadnya," ujar Charles dengan tenang sambil mendarat.

 

"Para senior? Maksudmu agak terkejut. "tanya Renan dengan

 

"Tentu saja para senior dari tujuh keluarga besar," jawab Charles.

 

Charles melanjutkan dengan santai, "Gary bahkan bisa membuat monster menghuni tubuhnya, ini cukup istimewa. Mulai dari Dito, Gary, Shawn hingga Adriel, keluarga Lavali terus muncul genius. Ini nggak normal. Para senior bermaksud untuk mempelajarinya."

 

"Baik!" sahut Renan.

 

Mata Renan berbinar dan langsung bersemangat. Ini menandakan bahwa apa yang dirinya lakukan sebelumnya telah dilihat oleh para senior, ini adalah kehormatan yang lebih besar!

 

"Apa Pak Adair nggak datang?" tanya Renan sambil menekan kegembiraan dalam hatinya.

 

"Pak Adair punya urusan. Kamu bisa bertemu dengan Pak Adair setelah masuk ke kawasan perbatasan," balas Charles dengan tenang.

 

Renan mengangguk sambil tersenyum. Adair adalah tujuan yang bisa diimpikan tetapi sulit dicapai, dia tidak pernah meminta untuk bertemu dengannya, sekarang dia harus memperhatikan dirinya sendiri!

 

Saat ini.

 

Di luar Gunung Reribu, di atas sebuah puncak gunung, dua orang duduk di depan meja teh kayu. Suasananya penuh dengan nuansa kuno, tenang dan nyaman.

 

Sementara itu, di depan mereka adalah sebuah layar yang menampilkan situasi Sungai Causta yang mendidih.

 

Ini adalah satelit yang dikhususkan untuk menyiarkan situasi Sungai Causta secara langsung, tetapi memiliki batasan jangkauan dan tidak mungkin bisa melihat seluruh Gunung Reribu.

 

Itu ada seorang tetua keluarga Atmaja yang sebelumnya bertanggung jawab atas seleksi wilayah luar, dia menuangkan teh untuk seorang pria tua dan berkata dengan hormat, "Leluhur Jayub, sekarang Gary terperangkap di dalam Sungai Causta. Aku sudah memberikan instruksi bahwa setelah Gary mati, jasadnya akan dikirim keluar."

 

Pria tua yang dia tuangkan teh adalah Jayub!

 

Dia berhasil lolos dari kota Srijaya dengan selamat, tetapi hari ini setelah lebih dari tiga bulan, wajahnya hanya agak pucat, sepertinya tidak ada tanda-tanda cedera.

 

Saat ini dia melihat pusaran yang berputar dengan cepat di Sungai Causta, sesuatu yang tak berwujud berubah menjadi lapisan pertahanan dan menghalangi semua orang untuk mendekat.

 

"Gary sedang menyembuhkan dirinya di Sungai Causta. Leluhur Jayub, siapa sebenarnya orang tua di dalam tubuhnya? Aku sudah memeriksa silsilah keluarga Lavali, tapi aku menemukan bahwa ratusan tahun yang lalu hanya ada seorang master ilahi yang muncul, selain itu nggak ada tokoh yang menonjol," ucap tetua keluarga Atmaja agak mengerutkan kening.

 

Jayub agak menggelengkan kepala, matanya berkedip-kedip dan menjawab, "Selama hampir 5.000 tahun, telah muncul begitu banyak tokoh yang luar biasa di Negara Elang. Jadi, sulit untuk memastikan siapa itu. Tapi menurutku, dia menganggap Gary sebagai tubuh bayangannya."

 

"Tubuh bayangan?" tanya tetua keluarga Atmaja dengan terkejut. Teknik tubuh bayangan ini sangat hebat, dia juga kurang paham.

 

Jayub berkata dengan tenang, "Tubuh bayangan sangat sulit dilatih. Yarno saat itu juga melatih teknik tubuh bayangan, tapi hanya mampu menciptakan inkarnasi energi sejati yang belum sempurna."

 

"Orang tua ini malah mencari jalan lain. Setiap orang yang memiliki garis darahnya, kekuatan darahnya akan makin kuat ketika mencapai tingkat kultivasi tertentu. Dengan begitu, dia bisa terbangun dalam garis darahnya."

 

"Selain Gary, mungkin Shawn juga bisa menjadi tubuh bayangannya kelak. Jika mendapatkan jasad Gary, keluarga Atmaja bisa memiliki kesempatan untuk mendapatkan teknik tubuh bayangan."

 

"Kalau begitu ... apakah Shawn juga?" tanya tetua keluarga Atmaja sambil mengedipkan mata.

 

"Nggak boleh menyentuh Shawn, kakek di baliknya cukup hebat. Saat ini keluarga Atmaja berada dalam keadaan lemah, nggak boleh menciptakan musuh lagi," ucap Jayub.

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 1916 Membakar Langit ~ Bab 1916 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 09, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.