Membakar Langit ~ Bab 1915

 

Bab 1915

 

"Marina, Marina! Ada kabar baik, Saka hampir ditaklukkan!"

 

"Apa?"

 

Marina terkejut, lalu tiba-tiba mendongak menatap Renan yang masuk dengan ekspresi gembira. "Orang -orang di Paviliun Yasobi sudah mengungkapkan kebenaran dan keadaan Saka. Dia masih terluka parah."

 

"Sekarang, Garza dan yang lainnya sedang mengejarnya!"

 

"Aku yakin akan segera mendapatkan kabar!"

 

Ketika membicarakan hal ini, dia merasa cukup bangga. Saka juga bisa dianggap sebagai musuh yang tangguh, tetapi agak sulit ditaklukkan. Namun, dia berhasil membunuhnya!

 

Dia ingin berbagi kebahagiaan dengan orang yang dia cintai, tetapi dia merasa bingung saat melihat Marina kaget dan tidak berkata apa-apa.

 

"Marina, kenapa kamu nggak senang?"

 

"Bukan, bukan begitu. Aku senang, sangat senang. Aku hanya merasa agak nggak nyata "Marina seperti berada dalam mimpi.

 

Dia teringat Saka memberinya obat. Jika Renan bersentuhan dengan dirinya, dia akan terkena racun...

 

"Oh..."

 

Renan agak bingung, tetapi melihat Marina yang mengenakan gaun tidur tipis, hatinya sedikit tergerak. Dia menutup pintu, lalu duduk di tepi tempat tidur dan dengan lembut berkata, "Marina, sekarang kamu sudah merasa nyaman, 'kan?"

 

Sejak kembali, Marina tidak pernah membiarkannya menyentuhnya.

 

Namun pada saat itu, Marina tiba-tiba meninggalkannya, lalu dengan tergesa-gesa berkata, "Renan, sekarang, sekarang nggak bisa... Kalau kamu berjanji satu hal padaku, aku akan memberikannya kepadamu."

 

"Oh?"

 

Renan terkejut, lalu tersenyum dan berkata, "Kita nggak perlu menuntut apa pun, katakan saja apa yang harus kulakukan."

 

Marina berkata dengan hati-hati, "Bisakah kamu nggak membunuh Saka dan membiarkannya hidup?

 

Senyum di wajah Renan langsung membeku. Dia tiba -tiba terdiam.

 

Sesaat kemudian, dia perlahan-lahan berkata, " Marina, sebenarnya aku selalu merasa setelah kamu kembali dari tempat Saka, kamu terlihat aneh."

 

"Apa maksudmu? Kamu mencurigaiku mengkhianatimu?" Suara Marina bergetar. Lalu, dia lanjut berkata, "Kalau kamu mencurigaiku, aku akan mati di hadapanmu!"

 

Masalah ini tidak boleh sampai terbongkar. Dia bereaksi dengan keras, ingin membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah!

 

"Aku, aku nggak bermaksud begitu!"

 

Di tengah kebingungan, Renan mengernyit dan berkata, "Baiklah, aku akan membiarkannya hidup. Aku akan memerintahkan kepada bawahanku untuk menangkapnya hidup-hidup..."

 

Selesai berbicara, dia pun berjalan pergi.

 

Setelah keluar, Renan merasa sangat khawatir dengan pikiran yang mengganggunya.

 

Apakah Marina mengkhianati dirinya?

 

Tidak mungkin!

 

Hubungannya dengan Marina telah melewati banyak ujian!

 

Selain itu, bagaimana bisa Saka dibandingkan dengan dirinya?

 

Dia harus percaya pada Marina.

 

Benar, harus percaya

 

"Pak Renan kenapa? Semua orang sedang menunggumu."

 

Pada saat itu, sebuah suara terdengar.

 

Renan langsung tersadar dan mendapati dirinya tanpa sadar berjalan ke koridor luar lantai tiga paviliun. Di bawahnya, terlihat ratusan orang berdiri dan bersorak gembira ketika melihat kedatangan Renan.

 

"Pak Renan panjang umur!"

 

"Pak Renan menyatukan wilayah luar, tepat pada hari ini!"

 

Suara besar itu membuat Renan kembali bersemangat. Hari ini adalah hari di mana para pemimpin dari berbagai pihak datang untuk secara resmi menyerah kepada dirinya.

 

Pada saat yang sama, kekuatan dalam negeri juga mengirim orang-orang untuk membahas masalah yang disepakati dua hari kemudian.

 

Yaitu bersama-sama membunuh Gary dan meminum darahnya!

 

Janji dengan darah!

 

"Pak Renan, apa ada yang mengganggu pikiranmu? Orang-orang dari pihak Pak Adair masih menunggu pertemuan denganmu..." bisik Rayden dengan hati-hati dari samping.

 

"Hmm, aku tahu."

 

Renan menggelengkan kepalanya. Adair bahkan mengirim orang untuk bertemu dengannya. Dia telah menarik perhatian para genius di dalam negeri, bahkan suara sorakan itu membuktikan bahwa dia sedang bergerak menuju puncak selangkah demi selangkah!

 

Dugaan kecil di dalam hatinya pada akhirnya akan lenyap dalam kejayaan besar ini. Momentumnya sudah tidak bisa dihentikan, posisinya makin meningkat di Gunung Reribu.

 

Dia melihat ke bawah dan merasa bangga. Dia sudah menjadi pemimpin wilayah luar. Jadi, dia tidak perlu memperhatikan beberapa detail kecil dan spekulasi dari Marina.

 

Dia akan diangkat menjadi pemimpin wilayah luar, menikmati segala kehormatan dan tidak ada yang bisa menghentikan dirinya.

 

Hmm, tidak apa-apa. Semuanya terlihat baik dan semuanya akan baik-baik saja.

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 1915 Membakar Langit ~ Bab 1915 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 09, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.