Membakar Langit ~ Bab 1920

 

Bab 1920

 

"Apa kamu setuju menjadi kendaraanku?" tanya seseorang dengan suara yang tenang.

 

"Ya... " jawab Ular Iblis merasa sangat sedih.

 

Semua orang terkejut melihat adegan ini.

 

"Hebat sekali..." gumam seseorang.

 

"Ini..."

 

Marko sangat terkejut.

 

Bahkan dirinya juga harus mengaku kalah jika berhadapan dengan Ular Iblis ini, begitu juga Saka yang dulu juga tidak bisa mengalahkan Ular Iblis ini dengan mudah.

 

"Aku adalah anggota Pak Renan, siapa kamu?" tanya dia dengan terkejut.

 

Di dalam kabut hitam terdengar suara tawa samar dan berkata, "Kamu nggak tahu siapa aku?"

 

Nada bicaranya terdengar tidak ramah?

 

Marko segera berkata, "Kalau begitu, kami nggak akan mengganggu lagi. Kami masih ada urusan lain, jadi kami harus pergi sekarang."

 

Tidak perlu berkonflik dengan orang ini. Lagi pula, total penduduk di Gunung Nagari sangat banyak, bebaskan mereka dan masuk langsung ke pusat Gunung Nagari juga bisa, paling hanya perlu sedikit usaha tambahan saja.

 

"Baik!"

 

Orang-orang di belakang Marko tampak sangat ketakutan dan mereka ingin segera pergi.

 

Namun, tepat pada saat ini, suara samar kembali terdengar, "Karena kalian sudah datang, tinggalkan aku sedikit kenang-kenangan."

 

Beberapa anggota Marko yang ingin pergi, saat setengah jalan, tiba-tiba tubuh mereka membeku dan kepala mereka terlepas. Pancaran darah melesat ke langit dari leher mereka!

 

Seketika Marko dan Gilbert terpaku.

 

Lalu, di bawah tatapan terkejut Marko, terlihat seorang pria dan wanita yang datang.

 

"Sa, Saka!"

 

Terdengar suara jeritan yang menggemparkan dari inulut Marko. Dia berkata dengan nada sulit percaya, "Kamu Saka!"

 

Bukankah dia sedang diburu oleh Garza dan yang lainnya?

 

Tunggu sebentar, kenapa Felicia masih bersamanya?

 

Apa yang terjadi?

 

"Siapa yang memburuku? Mereka yang kamu maksud?" tanya Saka.

 

Sambil berbicara, Saka meletakkan kantong penyimpanan dan tiba-tiba empat mayat terjatuh di depan mereka.

 

Itu adalah Garza dan yang lainnya!

 

Semua orang terpaku.

 

"Aku sudah lelah diburu, jadi aku langsung membunuh semua orang yang memburu aku," ucap Saka dengan santai, lalu dia bertanya, "Jadi, apa kalian masih ingin memburuku sekarang?"

 

Perkataan itu membuat Marko dan yang lainnya ketakutan.

 

Seorang tingkat langit tahap delapan dan tiga orang tingkat langit tahap ketujuh mati begitu saja?

 

Begitu juga Felicia...

 

Informasi yang diperoleh Pak Renan salah!

 

"Lari!" teriak Marko.

 

Tanpa basa-basi, Marko berteriak ketakutan dan segera lari dengan kecepatan tinggi.

 

Orang-orang di sekitarnya juga bergegas melarikan diri.

 

"Jangan berharap bisa selamat dari sini," ujar Saka.

 

Setelah perkataan itu terdengar, kemudian, seberkas cahaya emas mekar dan menyebar dengan cepat!

 

Cahaya itu segera melintasi tubuh banyak orang.

 

Seketika, orang-orang yang berhamburan melarikan diri itu membeku di tempat.

 

Lalu, api menyala di tubuh mereka dan langsung terdengar suara jeritan yang mengerikan. Mereka berubah menjadi manusia api dan langsung terbakar menjadi hitam, jatuh ke tanah dan mati!

 

Meskipun tubuh Marko juga berapi, dia masih bisa menahan api itu untuk sementara waktu. Lalu, dia segera melarikan diri dengan ekspresi penuh ketakutan.

 

Namun, kini terdengar suara acuh tak acuh di belakangnya, "Serang."

 

Ular Iblis mengeluarkan suara merintih yang tidak senang, tetapi tubuhnya segera menyerang Marko.

 

Kedua belah pihak segera memulai pertarungan sengit, tetapi Ular Iblis itu memiliki kekuatan yang lebih kuat darinya. Dalam sekejap, tubuh Marko terbakar oleh api keemasan itu langsung dilahap oleh Ular Iblis.

 

Bibir Saka sedikit berkedut. Sebenarnya dia menginginkan jasad itu...

 

Namun, melihat Ular Iblis itu makan dengan rakus sambil memandang dirinya dengan penuh kewaspadaan, seolah-olah takut jasad itu dirampas. Lalu, jasad itu habis dimakannya dalam sekejap.

 

"Memiliki hewan peliharaan memang sangat mubazir..." gumam Saka.

 

Saka menghela napas dengan agak sedih.

 

"Kak Saka, kamu ini... " ujar Gilbert.

 

Saat ini, Gilbert juga tertegun melihat adegan ini dan ada banyak yang ingin dia tanyakan.

 

Saka menghilang selama dua hari dan tiba-tiba muncul dengan tingkat kultivasi yang meningkat lagi!

 

Apa yang dia alami?

 

Tanpa menunggunya bertanya, Saka memberikan beberapa pil obat dan berkata sambil tersenyum," Bagikan pil obat ini dan kembalilah ke Gunung Nagari untuk penyembuhan."

 

"Nggak sempat untuk penyembuhan lagi," ujar Gilbert.

 

Sementara itu, Gilbert berkata dengan serius, "Hari ini semua kekuatan telah bergabung dengan Pak Renan dan mereka akan bekerja sama untuk membunuh Pak Gary."

 

"Di sini juga makin banyak orang yang menyerang kita, mungkin nggak lama lagi akan... " lanjut Gilbert.

 

Sudah begitu lama, orang tua di dalam tubuh Paman Gary masih belum keluar. Apakah benar-benar terjadi sesuatu dengannya?

 

Saka mengernyitkan keningnya. Sesuai dengan perkiraannya, orang tua itu sangat misterius, jadi seharusnya dia tidak akan terjebak begitu lama...

 

Dia menatap ke arah Sungai Causta dengan tatapan yang makin dingin.

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 1920 Membakar Langit ~ Bab 1920 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 09, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.