Membakar Langit ~ Bab 1934

 

Bab 1934

 

Tepat ketika Charles hendak menyerang, Ular Iblis Tingkat Sembilan mengeluarkan raungan yang menggema. Ia berhenti di depan Charles, membuka mulutnya dan mengeluarkan kabut hitam yang menyapu langit.

 

"Binatang sialan!"

 

Charles mengerutkan kening. Pada saat ini, ekspresinya tiba-tiba berubah. Secara tiba-tiba, dia merasakan rasa dingin di belakangnya dan segera menghindar.

 

Namun, anak panah petir yang melesat melewati tubuhnya, jatuh ke bawah. Kemudian, langsung meledak di tanah dan menimbulkan lubang besar.

 

Saka membengkokkan busurnya, memasang anak panah sambil berkata dengan tenang, "Langkahi mayatku dulu sebelum membunuh Pak Gary."

 

"Kamu!"

 

Charles tertawa dengan marah, lalu berkata, "Berani sekali. Memangnya kamu bisa menghentikan kami bertiga sendirian?"

 

"Dulu Adriel sudah dikalahkan. Kamu pikir kamu ini siapa? Kamu pikir bisa dibandingkan dengan Adriel? 11

 

Jorel juga berdiri di belakang Saka, berbicara acuh tak acuh dengan nada menghina di wajahnya.

 

Dulu, Adriel menyebabkan keributan besar. Dia secara langsung mengubah situasi di politik di Negara Elang dan memicu krisis di Kota Sentana.

 

Semua pemberontak menganggap Adriel sebagai pemimpin spiritual mereka, tetapi Adriel belum mati!

 

Menurut pendapat mereka, perlawanan Saka saat ini tidak bisa dibandingkan dengan perlawanan Adriel.

 

"Memangnya aku lebih buruk dari dia? Kamu akan tahu begitu kamu mencobanya!"

 

Saka mencibir, mengayunkan Busur Petir dan mulai membunuh mereka.

 

Busur Petir di tangan Saka meledak dengan kekuatan yang luar biasa. Ledakannya sangat dahsyat, bercampur dengan cahaya keemasan yang menghantam Jorel dan Hikmal.

 

"Lucu sekali, kamu cuma punya sedikit prestasi, tapi sudah berani sombong!"

 

Jorel mencibir, sorot matanya tiba-tiba berubah. Auranya agung dan tidak dapat diganggu gugat. Energi sejatinya terbentuk menjadi bayangan burung phoenix sejati, melayang di sekelilingnya, memancarkan temperamen yang mulia dan melesat ke arah Saka.

 

Ini adalah seni bela diri keluarga kerajaan. Laki-laki dari keluarga kerajaan berkultivasi Teknik Naga Sejati Sembilan Langit, sedangkan wanita dari keluarga kerajaan berkultivasi Teknik Phoenix Sejati Sembilan Langit. Keduanya merupakan bela diri tingkat langit.

 

Pada saat ini, burung phoenix melompat ke udara. Ia tampak sangat mulia dan terbang menuju Saka dengan sikap yang agung.

 

Hikmal juga memasang ekspresi dingin di wajahnya, mengeluarkan tombak dari tas penyimpanannya, lalu menghunuskannya ke arah Saka.

 

Sementara Charles juga meraung keras dan menyerang Saka.

 

Tiga tingkat langit sedang mengambil tindakan bersamaan. Siapa yang bisa menghindarinya?

 

Tampaknya dulu hanya Adriel yang bisa lolos dari serangan beruntun semacam ini.

 

"Gawat!"

 

Ekspresi Leony juga langsung berubah dan dia merasa cemas. Di matanya, meskipun Saka kuat, dia jelas tidak sebanding dengan Adriel.

 

Sekarang dia dikepung dalam pembunuhan, itu masalah serius!

 

Dia segera berteriak dengan cemas ke arah ular iblis itu, "Jangan pedulikan kami, cepat bantu Saka lebih dulu!"

 

Dalam kelompok pertarungan sengit di langit, suara gemuruh Saka terdengar, "Nggak perlu bergerak, aku juga bisa melakukan apa yang dilakukan Adriel saat itu."

 

Setelah mengatakannya, ular iblis itu tidak bergeming dan hanya menatap orang-orang yang tersisa dengan dingin. Ular itu ditinggalkan di sini untuk melindungi Leony beserta yang lainnya.

 

Saka telah memberi perintah dan ia juga tidak akan bergerak.

 

Leony menjadi makin cemas. Jika Adriel yang mengatakan ini, dia akan langsung yakin. Akan tetapi, ini adalah Saka

 

Leony menggertakkan gigi sambil menyahut, " Ambil pedangriya!"

 

Setelah selesai berbicara, dia mengangkat tangannya dan melemparkan sebuah pedang.

 

Saka langsung menangkapnya, tetapi sentuhannya terasa familiar. Dia tiba-tiba merasa seperti terhubung dengan darah. Ini adalah pedang setengah jadi!

 

Sebelumnya pedang ini ada di tangan Dahlia. Ternyata sekarang dibawa oleh Leony?

 

"Itu pedang setengah jadi!"

 

"Ambil!"

 

"Bunuh!"

 

Sorot mata ketiga orang itu tiba-tiba menjadi tajam. Pedang setengah jadi ini menjadi terkenal karena prestasi Adriel. Ini adalah harta karun yang terkenal. Siapa yang tidak menginginkannya?

 

"Saat melihat sesuatu yang bagus, langsung ingin mengambilnya. Tujuh keluarga besar ini memang punya sifat yang turun-temurun!"

 

Amarah langsung melonjak di hati Saka. Saat itu, dia ditindas oleh leluhur mereka. Sekarang keturunan mereka masih berani melakukannya. Memang pantas dibunuh!

 

Saka memegang pedang di tangan kanannya, lalu memegang Busur Petir di tangan kirinya. Ada dua senjata tingkat langit di tangannya.

 

Petir memenuhi udara dan berubah menjadi lautan petir.

 

Hanya terdengar suara ledakan keras, kemudian tombak di tangan Hikmal terbelah di bagian depan oleh Busur Petir. Seluruh tubuh Hikmal terhenyak dan dia terlempar mundur sejauhi beberapa langkah.

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 1934 Membakar Langit ~ Bab 1934 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 11, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.