Bab 1945
Saat ini, di dunia luar.
Jayub menatap layar monitor dengan
wajah yang sangat muram.
Di sampingnya, Tetua Garen dari
keluarga Atmaja sudah begitu ketakutan sampai-sampai dia bahkan tidak berani
bernapas.
Masalah kali ini benar-benar gawat.
Saka mengancam tujuh keluarga besar. Jika hal ini tersebar, itu pasti akan
sangat menginspirasi rakyat jelata untuk melawan.
Penguasa akan takut pada rakyat!
Bagaimanapun, kekuasaan sang penguasa
datangnya dari penundukan rakyat. Jika suatu hari rakyat tiba-tiba tidak lagi
menunduk, maka dasar pemerintahan pasti akan langsung runtuh.
"Saka ini... dia merusak
stabilitas sosial. Kejahatan yang sangat besar!"
Tatapan mata Jayub berkilauan.
"Bagus, bagus!"
Para petua langsung berkata,
"Bagaimana kalau kita mengutus orang masuk ke dalam diam-diam..."
Menurut aturan, tidak ada yang
diizinkan mengirim orang untuk mengganggu Gunung Reribu.
Namun, hak untuk menjelaskan
kebenaran sepenuhnya dimiliki oleh pihak penyelenggara.
Tatapan Jayub sedikit bersinar, dia
menggelengkan kepala sambil berkata, "Jalan Kejayaan kali ini sensitif
sekali. Guru Negara sangat mengikutinya, kita nggak boleh merusak aturan hanya
demi Saka,
itu hanya akan membuat Guru Negara
nggak senang.
11
"Guru Negara... juga anggota
dari pihak atas, kenapa dia begitu nggak masuk akal... " kata Tetua Garen.
"Guru negara nggak memperhatikan
situasi secara keseluruhan, ini bukan masalah satu dua hari."
Jayub menghela napas dingin dan
berkata, "
Sudahlah, kalau Saka hanya menjadi
raja di wilayah luar, biarkan dia saja. Tapi kalau dia berani masuk ke wilayah
dalam untuk bersaing, itu namanya bunuh diri!"
"Jangan bicara lagi. Tunggu
sampai Adair menyimpan staminanya, dia pasti akan bisa memotongnya!"
"Ya!"
Tetua Garen dari keluarga Atmaja
segera berkata.
Demi mendapatkan kesempatan tertentu,
Adair dan lainnya masuk dengan basis kultivasi yang rusak.
Hanya mereka yang tahu betapa
menakutkannya Adair dan lainnya yang telah menyimpan staminanya.
Tidak akan kalah dengan Shawn!
"Beri tahu pada Adair, sudah
saatnya untuk melakukan penangkapan. Kita nggak boleh membiarkan Shawn mendapat
semua perhatiannya, sebaiknya semua delapan tempat ini tetap berada di tangan
kita."
Jayub berkata dengan suara berat,
"Setelah Saka menyimpan staminanya, kalau dia masih berani masuk ke
wilayah perbatasan lagi, pastikan untuk membunuhnya."
"Di dalam Gunung Reribu, orang
seperti Saka ini nggak boleh muncul!"
Pada saat ini, suasana di dalam
gedung sangat tertekan.
Saka duduk di sebuah kursi sambil
bermain - main dengan cangkir teh. Dia memperhatikan mereka berdua dengan
tatapan yang agak jahat.
"Pak Renan, kamu juga nggak
ingin terjadi hal-hal yang nggak seharusnya terjadi, 'kan?"
Saka bertanya.
Renan mengepalkan kedua tangannya,
tubuhnya sedikit gemetar.
"Kamu, apa yang ingin kamu
lakukan?"
Suara Marina gemetar.
"Nggak apa-apa, aku hanya
memberikan peringatan. Kalau hari ini aku nggak bisa mendapatkan Teknik
Penerobos Surgawi, kalian sudah tahu apa akibatnya... "
Saka berkata dengan tenang.
Renan berkata dengan marah,
"Teknik Penerobos Surgawi adalah bagian dari warisan Tabib Agung, ini
berharga sekali, siapa yang bisa menjamin kalau kamu bisa mendapatkannya?"
Saka mengangkat alisnya. Tiba-tiba,
dia berdiri dan meletakkan lengannya di bahu Marina, mengangkat pakaian di
bahunya, lalu tangan besarnya menutupi bahunya yang halus seperti mutiara putih
ini. Apakah ini dinamakan rendahan?
No comments: