Membakar Langit ~ Bab 1963

 

Bab 1963

 

"Kamu, kamu..."

 

Mata Hikmal berkedut.

 

Master ilahi setengah langkah ini begitu tua, bagaimana dia bisa masuk?

 

Siapa sebenarnya Saka dan pria tua ini?

 

Dia merasa seperti terjebak dalam konspirasi besar!

 

"Apa ada pesan terakhir yang ingin disampaikan?" tanya pria tua itu sambil tersenyum.

 

Hikmal menelan ludahnya dengan susah payah, lalu berkata dengan suara gemetar, "Nggak peduli siapa kamu dan nggak peduli apa yang diberikan Saka kepadamu, keluarga Atmaja dan keluarga Syahrir dapat memberikan dua kali lipat! Bahkan Nona Kelly dapat mengucapkan sumpah darah! Mohon pertimbangkanlah dengan baik!"

 

Setelah sumpah darah diucapkan, jika melanggar, di kemudian hari akan ada banyak rintangan batin saat mencapai tingkat yang lebih tinggi. Kelly mengucapkan sumpah darah, yang mewakili rasa hormat yang besar terhadap orang tua di depannya!

 

Pria tua itu tersenyum dan berkata kepada Saka, " Apa kamu mendengarnya? Keluarga terhormat dari tujuh keluarga besar harus memberikan sumpah darah kepadaku. Lihatlah dirimu sendiri, kenapa nggak membuat sumpah darah?"

 

Saka tertawa sinis dan berkata, "Aku juga bisa mengucapkan sumpah darah untuk bertemu dengan cucu perempuanmu. Kalau dia cantik, aku bisa mempertimbangkan untuk menjadi menantumu."

 

"Bajingan!" umpat pria tua itu dengan ekspresi masam.

 

Sementara itu, Hikmal sudah terpaku. Tampaknya hubungan antara kedua orang ini tidak sesederhana yang dia bayangkan. Hatinya mulai terasa dingin

 

Tiba-tiba, pria tua itu mengangkat tangannya, lalu menekan titik akupresur lawannya dan menahan kemampuannya sambil berkata, "Membunuhmu juga sia-sia, nanti aku akan menyuruhmu untuk mengintai di depanku."

 

Sekujur tubuh Hikmal tiba-tiba terasa dingin.

 

Pria tua itu melihat ke arah Saka sambil berkata, " Bisa bicara sebentar?"

 

Saka meliriknya sejenak, lalu berjalan bersamanya ke sudut ruangan.

 

Namun, pria tua itu memasang penghalang energi sejati, sambil berkata dengan ekspresi lembut, " Anak Muda, di Pegunungan Tunaga kali ini, terjadi perubahan yang tak terduga."

 

"Kali ini, racun api yang meletus di Pegunungan Tunaga berbeda dari sebelumnya, sangat ganas, bahkan enam keluarga besar dan keluarga kerajaan juga kesulitan menghadapinya."

 

"Apa pengelola yang meningkatkan kekuatan Pegunungan Tunaga?" tanya Saka dengan ekspresi bingung.

 

Ini bukan gaya orang-orang di atas sana, mereka tidak akan menyusahkan keturunannya seperti ini.

 

"Kalau ini, kurang jelas." Wajah pria tua itu juga terlihat bingung. Sesaat kemudian, dia berkata dengan penuh rasa ingin tahu, "Kali ini, makin sulit untuk mendapatkan buah liur naga. Sepertinya kekuatanmu nggak cukup."

 

"Jadi, aku tanya sekali lagi, apa kamu mau ...

 

Saka menggelengkan kepalanya sambil berkata dengan nada sinis, "Aku nggak akan bergabung dengan kalian, jangan berharap, kali ini hanya kerja sama saja."

 

Sekarang, Saka memiliki Teknik Penerobos Surgawi, jadi dia tidak takut jika pihak lawan memaksa dirinya.

 

Namun, pria itu tertawa sembari berkata, "Nak, bukan itu yang mau kutanyakan. Yang ingin kutanyakan adalah apa kamu mau tunduk dan menjadi budak bagi tuan muda keluargaku?"

 

Saka melihatnya dengan tatapan aneh dan berkata, " Kamu bilang apa?"

 

"Iya, dulu kamu hanya bawahan, tapi kali ini, harga kami naik, jadi kamu harus menjadi budak!"

 

Mata pria tua itu berbinar, tetapi nada bicaranya sangat menekan, "Aku tahu kamu sangat bingung, tapi aku bisa memberitahumu bahwa tuan mudaku sudah menemukan mitra lain. Kamu bukan lagi satu -satunya pilihan!"

 

"Hargamu secara alamiah akan menurun."

 

"Shawn?" tanya Saka tiba-tiba, sambil menggunakan teknik membaca pikiran untuk membaca suara hati lawannya.

 

"Bukan." Pria tua itu tersenyum dan tidak berkata apa-apa lagi.

 

Namun, Saka melihat dengan teknik membaca pikiran bahwa pria tua ini hanya menerima pemberitahuan sementara dari Wafa, tetapi tidak tahu nama mitra kerja misterius itu.

 

Tampaknya, Wafa juga secara tidak sengaja menemukan mitra kerja baru ini.

 

"Mitra kerja baru itu sudah membawakan tuan mudaku metode untuk menghindari racun api. Harganya tentu jauh lebih tinggi dari punyamu."

 

Senyum pria tua itu sirna, lalu dia bertanya dengan nada memaksa, "Jadi, aku akan memberimu satu kesempatan lagi. Kamu mau tunduk atau menolak?"

 

Saka tersenyum dan menjawab, "Aku mau menghentikan kerja sama."

 

Ekspresi pria tua itu tampak agak dingin.

 

Saka juga sedikit menggerakkan enérgi sejati sambil menatap lawannya. Jika lawannya ingin bertindak, dia juga tidak takut.

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 1963 Membakar Langit ~ Bab 1963 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 15, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.