Membakar Langit ~ Bab 1973

Bab 1973

 

"Walaupun aku hanya dari tangga kejayaan, kekuatanku sebanding dengan Charles sebelum dia mendapatkan peluang besar. Kalau aku menyerangmu diam-diam, apa kamu siap dengan konsekuensinya?" kata pria itu dengan serius.

 

"Begitu rupanya," gumam Saka sambil tersenyum samar.

 

Dia kemudian menoleh ke arah Renan dan bertanya, "Lalu, di mana tangga kejayaanmu?"

 

Wajah Renan berubah suram. Dia tetap diam.

 

Tandi menjawab dengan nada datar, "Tangga kejayaan harus diperoleh melalui upaya sendiri. Hanya dengan begitu, seseorang akan dengan tulus mendukungmu."

 

"Kalau keluarga memaksakan penunjukan, tangga kejayaan justru bisa berbalik melawanmu di saat yang penting. Contoh seperti ini sudah terjadi lebih dari sekali," lanjutnya.

 

"Renan bukan yang paling berbakat di keluarga Dimasta. Nggak ada yang rela menjadi tangga kejayaannya."

 

"Oh... " gumam Saka sambil tersenyum ringan.

 

Lalu, dia memandang Renan dan berkata, "Kalau gitu berarti kamu masuk dari jalur belakang ya?"

 

Tujuh keluarga besar memang kerap menindas penduduk dari wilayah selatan, tetapi bahkan di dalam keluarga besar, para keturunan istimewa pun menekan anggota keluarga lainnya yang kurang beruntung, meski memiliki bakat.

 

Merasa terhina, Renan menatap Tandi dengan marah lalu berkata, "Cukup! Kita berasal dari tujuh keluarga besar yang sama. Kamu akan membantuku atau nggak?"

 

"Tergantung kamu, apa kamu rela menyerahkan bagian hakmu di keluarga Dimasta di Pegunungan Tunaga?" tanya Tandi dengan nada tenang.

 

Renan mengepalkan tinjunya erat-erat lalu berkata dengan kesal dan penuh amarah, "Baik! Aku akan menyerah!"

 

"Kalau begitu, selamatkan kamu," ujar Tandi. Lalu, dia memandang Saka dengan tatapan tenang dan berkata, "Berikan Renan dan Marina padaku."

 

Saka tertegun sesaat, lalu tertawa kecil. "Kamu hanya mengandalkan kata-kata untuk menyelamatkan mereka?" tanyanya.

 

"Aku akan tetap di sini mengawasimu. Kalau kamu ingin melewati perbatasan Tanya Hati, aku akan membunuhmu saat kamu berada dalam masa ujian itu. Tapai kalau kamu menyerahkan mereka padaku, aku akan pergi, dan kamu dapat melanjutkan ujian ini," ujar Tandi.

 

Saka tersenyum tipis dan berkata, "Tapi bukankah itu artinya aku akan kehilangan kesempatan mendapatkan sesuatu yang berharga?"

 

Baru saja kedua orang itu secara tersirat menyebutkan bahwa di Pegunungan Tunaga, tujuh keluarga besar dan keluarga kerajaan tampaknya memiliki keuntungan eksklusif tertentu.

 

Hal itu kemungkinan juga alasan mengapa Wafa sebelumnya meminta agar Renan diampuni.

 

Tandi menjawab tanpa menunjukkan emosi, " Keuntungan itu memang bukan milikmu. Kamu nggak akan mampu melewati tahap ketiga. Paling -paling, kamu hanya bisa mendapatkan sedikit keuntungan setelah tahap kedua."

 

Saka memandangnya dengan serius dan berkata, " Jadi, kamu takut untuk bertarung secara terbuka denganku, ya?"

 

Tandi mencibir, "Kita bukan anak kecil. Pertarungan adalah untuk menang, bukan untuk keadilan semu."

 

Saka tertawa kecil lalu berkata, "Kamu ada benarnya.

 

"Jadi, serahkan mereka padaku," kata Tandi dengan nada datar.

 

Saka menatapnya, tetapi tiba-tiba tersenyum lebar lalu berkata, "Lihat di belakangmu."

 

Tandi tertegun sejenak, lalu berkata dengan nada mencemooh, "Jangan bermain trik anak kecil padaku."

 

Namun, pada saat itu, dia melihat ekspresi ketakutan muncul di wajah Renan dan Marina.

 

Renan berteriak dengan suara lantang, "Awas di belakangmu!"

 

"Hah?"

 

Tandi tertegun sejenak. Naluri membuatnya menoleh, dan matanya langsung membelalak!

 

Di hadapannya, sebuah kepala ular besar dengan mulut terbuka lebar menyerangnya. Hembusan angin berbau busuk menerpa wajahnya dan membuat raut wajahnya berubah drastis.

 

Dalam sekejap, dia terpaksa mundur dengan tergesa -gesa!

 

Suara tawa menggema di udara. "Akhirnya, kamu keluar juga."

 

Tandi merasa tubuhnya menegang. Ketika melihat ke bawah, dia menyadari bahwa dirinya kini berdiri di area tahap kedua...

 

"Itu adalah ular iblis tingkat sembilan yang ditaklukkan oleh Saka! Hati-hati!" ujar Renan.

 

Tandi memandang ular iblis tingkat sembilan itu dengan wajah suram.

 

Semua larangan di Pegunungan Tunaga tidak berlaku untuk para iblis binatang, karena ujian ini memang dirancang untuk manusia

 

Jika Saka dan ular itu menyerangnya bersama-sama, situasinya akan sangat berbahaya.

 

"Beranikah kamu bertarung secara adil dan terbuka denganku!" teriak Tandi dengan lantang.

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 1973 Membakar Langit ~ Bab 1973 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 15, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.