Bab 596
Bagaimanapun, dia merasa
Darren tidak cocok.
Nindi sebenarnya
merasakan hal yang sama.
Saat ini, mobil Cakra
sudah melaju ke pinggir jalan.
Dia menarik Nindi ke
dalam mobil.
Nindi melirik mobil
Nyonya Captadi di belakangnya dan bertanya, "Apa keluarga Captadi nggak
pernah mengecek karakter kak Darren sebelumnya, dan situasi di Keluarga
Lesmana?"
"Karena keluarga
Keluarga Lesmana selalu tinggal di Kota Alana, bahkan jika ingin
menyelidikinya, yang bisa ditemukan hanyalah reputasimu yang buruk."
Cakra menoleh dan
menatapnya, "Mengenai karakter, selama seorang pría ingin berpura-pura,
kamu nggak akan bisa mengetahui kebenarannya.
Namun, dia menyesali apa
yang telah dia ucapakan.
Nindi mengangkat alisnya
sedikit, "Tuan Cakra benar, tampaknya kamu sangat mengenal dirimu
sendiri."
Cakra tidak tahu harus
berkata apa. Apa ini yang disebut menjerumuskan diri sendiri?
Dia berkata dengan nada
ragu, "Aku... setidaknya nggak berniat mengambil keuntungan dari warisan
seseorang."
"Apa kamu takut aku
akan tergiur dengan kekuasaan dan status keluargamu?"
"Nggak ada yang
perlu ditakutkan. Selama kamu berjanji untuk nggak marah dan putus dariku, aku
bisa mengesahkan semua harta warisan atas namaku menjadi namamu, dan kita bisa
berbagi semua harta warisan setelah menikah."
Wajah Nindi memerah, dan
dia berkata dengan canggung, "Siapa yang ingin menikahimu? Aku ingin putus
denganmu."
Setelah Cakra mendengar
kata 'putus', dia tidak berani berbicara lagi.
Cakra tetap diam dan
tidak menjawab, tetapi dia juga tidak setuju.
Nindi menoleh ke arah
jendela mobil, matanya tertuju pada bayangannya, dan hatinya terasa seperti
diisi bola kapas.
Namun, sekarang dia
tidak dapat mengabaikan kenyataan bahwa pria itu telah menipunya.
Mobil itu tiba di luar
sekolah.
Nindi membuka pintu
mobil dan pergi tanpa menoleh ke belakang.
Cakra hanya bisa menatap
puriggungnya dan mengusap pelipisnya tanpa daya. Dia menarik dasinya dan
membuka kancing kemejanya dengan kesal.
Sepertinya kali ini dia
harus berusaha keras untuk membujuknya.
Namun, yang lebih
mendesak adalah menghentikan ibu tirinya mengadopsi Nindi sebagai anak
angkatnya. Dia juga tidak perlu adik perempuan.
Setelah Nindi kembali ke
asrama, dia terus melamun memikirkan kejadian tadi.
Dia melihat Yanisha juga
kembali ke asrama. Sebenarnya, dia ingin menanyakan, apa yang kakaknya jelaskan
setelah mengejarnya tadi?
Yanisha melihat Nindi
hendak bertanya padanya, jadi dia langsung bicara, "Kak Darren sudah
menjelaskannya tadi, kalau dia nggak ada hubungan apa-apa dengan Sania, dia
hanya menganggap Sania sebagai saudara perempuannya, dan Sania akan segera
bertunangan dengan Witan."
Nindi sama sekali tidak
terkejut, "Kamu sudah melihat sendiri seperti apa Keluarga Lesmana hari
ini."
Tekad Yanisha terlihat
dari sorot matanya, "Aku telah memutuskan untuk putus dengan Kak
Darren."
Awalnya Yanisha tidak
begitu menyukai Darren. Begitu dia menyaksikan apa yang terjadi di Restoran
Pyrus hari ini secara langsung, Darren masih berbohong padanya, selalu saja
mendukung Sania dan menyalahkan Nindi karena mencuri gaun itu.
Ini berarti semua rumor
buruk tentang Nindi adalah salah.
Nindi menghela napas
lega setelah mendengar ini, " Aku juga merasa kamu nggak cocok untuk Kak
Darren. Dia orang yang sangat ambisius."
Dia tidak akan puas
hanya menjadi menantu yang tinggal di rumah mertua.
Darren memanfaatkan
Yanisha.
Namun, selama Yanisha
dapat melihat dengan jelas siapa Darren, segalanya akan jauh lebih mudah,
setidaknya dia tidak akan tertipu lagi.
Setelah beberapa hari
berlalu, Nindi bersama Tim E-Sport mempersiapkan diri untuk kompetisi kampus.
Pada hari babak
penyisihan, semua sponsor datang.
Ketika Nindi melihat
Sofia, dia sempat terdiam beberapa saat karena dia teringat pertemuan mereka di
hari itu.
Pada saat itu dia
benar-benar bingung, sedih dan patah hati.
Sofia datang dengan
senyum di wajahnya, "Nindi, Kamu terlihat jauh lebih baik dari sebelumnya.
Para gadis harus melihat ke depan. Aku senang melihat kamu bisa ceria dan
memulai hidup baru."
Nindi menatap Sofia,
bibirnya melengkung dingin, " Aku dengar Nona Sofia dan Cakra akan segera
menikah?"
"Masalah ini masih
dirahasiakan, tapi aku nggak menyangka paparazzi akan mengungkapnya."
Sofia membelai rambutnya
dan tersenyum, " Bagaimanapun, Cakra dan aku adalah kekasih masa kecil.
Apa pun yang terjadi, dia dan aku akan menikah."
"Benarkah? Lantas,
kenapa Bu Riska bilang kalau kalian berdua nggak jadi bertunangan?"
Setelah Nindi selesai
berbicara, senyum Sofia langsung hilang.
PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Bab Lengkap
No comments: