Bab 606
Nindi mengerucutkan
bibirnya dan berkata, "Kalau kamu tahu bakal memalukan saat kebohonganmu
terbongkar, kenapa sejak awal kamu harus berbohong?"
"Bohong apanya?
Tanyakan saja pada semua orang di sini, memangnya kamu pantas buat Cakra?"
Sofia mulai kehilangan
kendali. Suaranya meninggi, bahkan jauh lebih tajam dari biasanya.
Raut wajah Cakra
mengeras, "Sofia, aku yang ngejar -ngejar dia."
Saat itu juga, Sofia
seakan mati rasa. Dia merasa tercekik dan tak mampu berucap sepatah kata pun.
Jadi, Cakra-lah yang
mengejar Nindi?
Namun, mengapa harus
Nindi? Apa yang membuatnya pantas?
Nindi menatap Sofia yang
tampak begitu menyedihkan. Itu membuatnya seketika teringat kejadian di kafe
beberapa hari yang lalu. Tampaknya, hari itu dirinya juga terlihat sama
menyedihkannya seperti ini.
Hanya karena satu pria,
mereka berdua jadi seperti ini.
Nindi bangkit dari
duduknya. Suasana sudah terlalu kacau. Tak ada gunanya lagi membicarakan
pekerjaan.
Cakra langsung bereaksi
saat mengetahuinya dan menghalangi langkah Nindi.
Raut wajah Nindi
menegang, "Kamu mau apa?"
"Ada pecahan kaca
di lantainya."
Tanpa peringatan, Cakra
langsung menggendongnya dan membawanya memutar, sebelum menurunkannya kembali
dengan tenang. Bibirnya terkatup rapat, dengan ekspresi dingin, " Untuk
proyek itu, datanglah ke kantor besok."
"Aku
mengerti."
Nindi menatap sekilas
lantai yang dipenuhi pecahan kaca. Entah mengapa, wajahnya sedikit memanas.
Tanpa berkata apa-apa lagi, dia buru-buru berbalik dan keluar dari ruangan.
Sofia memandang adegan
itu dengan mata terbelalak. Lalu, dia berkata parau, "Cakra, haruskah kamu
mempermalukanku di depan semua orang begini?"
"Aku kan sudah
bilang sejak awal, selesaikan sendiri rumor pertunangan itu. Kalau yang berdiri
di hadapanku ini orang lain, apa menurutmu dia masih sanggup bicara seperti itu
tadi?"
Raut wajah Cakra kian
serius, tak menyisakan celah bagi Sofia untuk berkilah.
Sofia hendak bicara,
tetapi akhirnya tak satu kata pun keluar. Dia hanya bisa melihat punggung Cakra
yang menjauh, merasa seolah seluruh dunianya runtuh dalam sekejap.
Di luar, Nindi kembali
ke ruang makan tempat rekan rekannya berkumpul. Semua orang sudah hampir
selesai makan.
Saat dia hendak
membayar, pelayan memberitahunya, "Tagihannya sudah dilunasi."
Nindi bahkan tidak perlu
menebak siapa yang melakukannya.
Dia keluar dari ruang
makan bersama teman-temannya. Saat tiba di lobi, dia langsung melihat sosok
Cakra berdiri di depan pintu. Tubuhnya tegap, dengan postur yang tinggi
menjulang.
Saat menoleh, pandangan
Cakra langsung bertatapan dengan Nindi.
Dari sampingnya, seorang
rekannya berbisik pelan, Bukannya itu pacar kapten? Waktu itu dia sampai
menunggu semalaman di depan gerbang kampus."
"Wah, tampan
sekali. Aku sebenarnya cuma pernah lihat fotonya. Ternyata aslinya lebih
keren."
Telinga Nindi terasa
panas. Dia menoleh ke arah rekan-rekan setimnya, "Aku sudah pesan taksi.
Ayo pulang ke kampus bersama."
Dia berjalan bersama
yang lain menuju pintu keluar. Saat melewati Cakra, tanpa sadar detak
jantungnya menjadi tak beraturan.
Nindi pura-pura tidak
melihatnya, tetapi dia bisa merasakan tatapan pria itu terus mengikuti setiap
langkahnya.
Begitu sampai di depan
pintu, semua orang mulai berpisah dan naik ke mobil masing-masing.
Yudha pun menghampiri
Nindi, "Ayo naik."
Nindi mengangguk dan
masuk ke dalam taksi bersama Galuh, sementara Yudha duduk di kursi depan. Saat
memasang sabuk pengaman, dia sempat menoleh ke arah pria yang berdiri di depan
pintu.
Namun, pria itu masih
menatap Nindi, seolah orang lain di sekitarnya tak ada. Bahkan, Yudha sendiri
idak mendapat satu pun lirikan darinya.
Yudha merasa mulai tak
nyaman. Alhasil, dia sengaja mengajak Nindi mengobrol.
Nindi menanggapinya
dengan setengah hati. Namun, tepat saat mobil mulai melaju, dia tanpa sadar
melirik ke luar jendela.
Di kejauhan, dia melihat
Cakra menunduk menatap ponselnya. Dalam sekilas, Nindi juga melihat sosok Sofia
yang berlari menyusul dari belakang, dengan mata merahnya yang sembab.
Nindi buru-buru
mengalihkan pandangan. Jari-jarinya membuka ponsel dengan gelisah, mencoba
mengalihkan perhatiannya.
Dia melihat adanya pesan
dari Cakra.
Begitu membaca isinya,
pikirannya langsung kacau balau,
PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Bab Lengkap
No comments: