Bangkit dari Luka ~ Bab 617

 

Bab 617

 

Darren sebenarnya meragukan Nindi yang menduduki jabatan sebagai kepala insinyur teknis.

 

Pasti Zovan memiliki maksud tersembunyi, sehingga pria itu memberikan saham kepada Nindi.

 

Jika nantinya Nindi dipermalukan, hal itu akan memberikan keuntungan bagi Lesmana Grup.

 

Yanisha mendengar percakapan itu. Diam-diam, ia mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan kepada Nindi, mengingatkannya agar lebih berhati-hati dalam bertutur kata.

 

Nindi membaca pesan dari Yanisha yang berisi peringatan, kemudian ia pun hanya tersenyum.

 

Baginya, pertanyaan semacam itu bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan.

 

"Si lemon," sapa seseorang.

 

Zovan tiba di lokasi dan mengamati sekelilingnya, lalu bertanya, "Loh, dia di mana?"

 

"Pas aku turun dari mobil, dia dapat telepon dari rumah sakit. Katanya kondisi Neneknya kritis, jadi dia langsung buru-buru ke sana," jawab Nindi.

 

Zovan menghela napas dan berkata, "Dua tahun ini Neneknya sering sakit-sakitan. Dia cuma mau lihat Kak Cakra menikah. Makanya, keluarga Morris mulai nyebarin gosip, maksudnya biar Kak Cakra terpaksa setuju karena rasa baktinya."

 

Namun, pada saat itu, Cakra memutuskan untuk menuju kota Antaram. Barangkali, ia ingin mengakhiri babak masa lalunya.

 

Anehnya, semenjak pertemuan dengan Nindi, semua hal mulai menyimpang dari rencana.

 

Setelah mendengarnya, Nindi terdiam sejenak, dan bertanya, "Penyakit Nenek Andrea parah, ya?"

 

"Iya, cukup parah. Untungnya, nyawanya masih bisa diselamatkan. Tapi, katanya kondisinya nggak stabil, masih naik turun. Keinginan terakhirnya ya cuma itu," jelas Zovan.

 

Usai berbicara, Zovan melirik Nindi sekilas, lalu menambahkan. "Kalau nih, aku ngomong cuma kalau, ya, Nyonya Andrea sampai kenapa-napa, dan Kak Cakra mau ngajak kamu ketemu sama beliau, bisa nggak setuju dan hargai dia?"

 

Pertanyaan ini justru membuat Nindi bungkam.

 

la teringat akan kebaikan Cakra kepadanya di masa lalu, dan Tante Riska juga memperlakukannya dengan cukup baik.

 

Saat ini, ia hanya terdiam sebelum akhirnya berkata, "Nenek Andrea pasti sembuh, kok."

 

Tanpa disadari, Nindi mulai mengenang. Di kehidupan sebelumnya, Nyonya Andrea meninggal dunia, dan tampaknya hal itu akan terjadi tahun depan.

 

Tampaknya keluarga Julian juga pernah menjadi korban penipuan oleh PZ Grup dan kehilangan sejumlah uang. Bahkan, beredar kabar bahwa Nyonya Andrea meninggal dunia akibat terlalu marah setelah mengetahui lhal ini.

 

Nanti la harus mengingatkan Cakra agar tidak bekerja sama dengan PZ Grup

 

Dengan begitu, Nyonya Andrea dapat hidup lebih lama, 'kan?

 

Zovan melirik Nindi sekilas, tetapi akhirnya ia memutuskan untuk diam. Lagi pula, ada banyak hal yang hanya dapat diselesaikan oleh mereka sendiri.

 

Ia segera menyadari bahwa kehadiran keluarga Lesmana, dengan Nyonya Martha dan Yanisha bersama mereka.

 

Zovan mengernyitkan alisnya sejenak dan berkata, " Kok Tanteku bawa Yanisha, sih? Mau ngasih tahu semua orang kalau Darren itu calon suami Yanisha, ya?"

 

"Kayaknya sih gitu. Tante kamu lagi kerja sama dengan keluarga Lesmana buat proyek kecerdasan buatan. Dia tahu nggak sih kalau Perusahaan Patera Akasia itu atas namamu?" ucap Nindi.

 

Nindi baru mengetahui bahwa Nyonya Martha adalah Bibi dari Zovan, Cakra yang memberitahunya.

 

Zovan tersenyum getir, lalu berkata, "Aku juga baru tahu soal ini."

 

"Tapi, kerja sama itu sudah sepakat dari lama, cuma baru ketahuan baru-baru ini," ucap Nindi.

 

Oleh karena itu, Darren ingin memanfaatkan pengaruh keluarga Ciptadi, agar ia tidak bisa terus mengelak.

 

Zovan tampak sedikit kesal dan berkata, "Nanti, biar aku yang ngomong ke Tanteku. Darren itu orangnya nggak bener, nggak cocok jadi suaminya Yanisha."

 

Nindi mengangguk perlahan. Jika Zovan berpihak kepada Yanisha, pembatalan pertunangan ini seharusnya akan mudah.

 

Tak lama kemudian, acara seminar pun dimulai.

 

Sebagai salah satu perwakilan, Nindi akhirnya naik ke atas panggung untuk menyampaikan pidato. Ia menarik napas dalam-dalam sebelum melangkah ke podium, kemudian ia meraih mikrofon dan mulai berbicara. "Suatu kehormatan bisa berbagi tentang teknologi Al terbaru di tempat ini. Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan..."

 

Nindi berbicara dengan lugas dan tampil dengan elegan, sehingga menarik perhatian banyak orang.

 

Mengingat bahwa mereka yang naik ke atas panggung untuk berpidato adalah tenaga ahli teknis yang dipilih oleh setiap perusahaan, dan mayoritas dari mereka adalah pria paruh baya yang sudah berumur.

 

Sedangkan, ia adalah satu-satunya perempuan di sana, dengan usia yang masih begitu muda.

 

Beberapa penonton yang hadir di sana mulai saling berbisik. "Katanya dia kepala insinyur teknis dari Perusahaan Patera Akasia, peringkat satu waktu ujian masuk perguruan tinggi, dan lulusan terbaik di Universitas Yasawirya."

 

"Nggak cuma itu, katanya Perusahaan Patera Akasia sampai kasih saham awal buat pertahanin dia. Gajinya juga nggak main-main, loh."

 

"Tapi, dia masih muda banget, masa sehebat itu sih? Aku malah dengar, katanya dia terus dapat dukungan karena punya hubungan spesial sama bos yang punya Perusahaan Patera Akasia."

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 617 Bangkit dari Luka ~ Bab 617 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on April 23, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.