Bab 618
Semua orang tengah sibuk membicarakan
Nindi.
Mendengar hal itu, Sania merasa
perasaannya campur aduk. Seandainya semua ini tidak terjadi, ia juga akan mengatakan
kepada Darren bahwa dirinya ingin berbicara di atas panggung.
Akhirnya, Nindi berhasil mencuri
semua perhatian yang seharusnya Sania dapatkan.
Saat ini, Witan tampak sangat kesal
kepada Nindi. " Kak Darren, Nindi 'kan juga tahu kalau keluarga kita punya
proyek AI, tapi dia malah berpihak ke orang lain. Kenapa dulu nggak kamu
larang, sih?"
Ekspresi Darren sedikit muram.
"Nindi tuh keras kepala banget, mana bisa dilarang? Kalau dia kena
akibatnya, ya salah dia sendiri."
Setelah terlibat dengan keluarga
Ciptadi, sudah dipastikan bahwa mereka akan menyerang Nindi.
Benar saja, sesaat setelah Nindi
selesai berbicara, dalam sesi tanya jawab seseorang segera melontarkan
pertanyaan yang rumit dan menyulitkan.
Nindi melirik sekilas ke arah
wartawan itu. " Pertanyaan ini di luar konteks pembahasan saya hari
ini."
Wartawan itu berkata dengan nada
menekan. "Tapi, ini 'kan pertanyaan teknis sederhana, masa Anda tidak bisa
menjawabnya?"
Sebagian besar hadirin di sekitar
hanya menyaksikan pertunjukan menarik yang tengah berlangsung ini.
Saat itu, Nyonya Martha keluar dari
ruang VIP dengan maksud menyaksikan kejadian itu. Ia melangkah menghampiri
Darren dan berujar dengan nada dingin. "Dulu adikmu dipuja-puja, sekarang
dijatuhkan seperti itu!"
"Gara-gara ada yang selalu
membelanya, dia jadi semakin susah diatur," jawab Darren.
Hari ini, Darren telah membulatkan
tekad untuk memberi Nindi pelajaran.
Nyonya Martha melirik ke arah Darren.
"Kukira setelah tahu begini, kamu nggak bakal berani ganggu adikmu
lagi."
Lagi pula, seandainya Darren berniat
memanfaatkan Nindi sebagai perantara untuk menjalin kerja sama dengan Cakra,
investasi yang ia lakukan di sini akan sia-sia.
"Beda urusan, tapi dia memang
harus dikasih pelajaran," ujar Darren.
Darren beranggapan bahwa Nindi hanya
mengandalkan bantuan dari Zovan. Terlebih lagi, Nyonya Martha berani
mengabaikan Zovan, jadi kenapa ia harus khawatir?
Namun, sesaat kemudian, Darren dan
Nyonya Martha kehilangan tawa mereka.
Nindi tidak hanya berhasil menjawab
pertanyaan itu, para wartawan pun tidak mampu memastikan kebenaran dan
kesalahan dari jawabannya.
Para insinyur yang sebelumnya
berpidato pun mengangguk setuju. "Jawabannya bagus, ada beberapa hal yang
bahkan tidak terpikirkan oleh kami."
Nyonya Martha tampak kesal, dan
berkata dengan nada dingin. "Lanjut tanya lagi."
Kemudian, dua pertanyaan tambahan
diajukan secara berurutan, dan Nindi menjawab semuanya dengan sangat lancar.
Namun, para wartawan sama sekali tidak mengerti.
Dari riuh tepuk tangan para ahli di
bidang ini, dapat dipastikan bagaimana jawaban Nindi.
Dengan ekspresi terkejut, Nyonya
Martha berkata, " Apa-apaan ini? Jangan-jangan pertanyaannya sudah bocor
duluan, ya?"
Dari arah samping, Yanisha berkata
dengan tenang. "Tante Martha, bisa saja Nindi memang sehebat itu,
'kan?"
Darren segera mengelaknya. "Mana
mungkin, itu ' kan susah banget!"
"Kenapa sih susah banget buat
ngakuin kalau orang lain hebat, apalagi itu adikmu sendiri?" ucap Yanisha.
Tatapan Yanisha sarat dengan sindiran,
yang benar-benar memicu amarah Darren. Namun, Darren tidak berani membantah di
hadapan Nyonya Martha.
Dengan marah, Nyonya Martha tampak
menuduh Darren. "Jangan-jangan kalian sengaja mempermainkanku, ya?!"
"Nyonya Martha, mana mungkin
saya berani melakukan itu! Keluarga Lesmana sangat bergantung pada bantuan
Anda," ucap Darren.
"Heh, aku nggak mau ambil
risiko. Toh, kamu sudah punya orang lain yang bisa diandalkan gitu," balas
Nyonya Martha.
Terlebih, Nindi juga menjalin
hubungan dengan Cakra.
Darren berbicara dengan bibir yang
gemetar. "
Nyonya Martha, saya beneran nggak
paham maksud Anda. Bukannya yang selama ini melindungi Nindi itu Tuan Zovan,
ya?"
Lagi pula, mantan kekasih Nindi
hanyalah seorang dokter sekolah tanpa kekuasaan dan pengaruh.
"Masa iya kamu masih nggak tahu
siapa yang melindungi Nindi?" tanya Nyonya Martha.
"Saya selalunya pikir itu Tuan
Zovan, jadi orang lain, ya?" ucap Darren.
Melihat raut wajah Nyonya Martha,
Darren segera menyimpulkan bahwa selain Zovan, masih ada orang lain.
Siapa dia?
PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Bab Lengkap
No comments: