Bab 620
Ia enggan bertunangan dengan Witan.
Akan tetapi, Darren segera menyetujui
dan mengatakan akan membahasnya lagi setelah pesta ulang tahun keluarga
Ciptadi.
Kemarahan Sania memuncak, hingga ia
merasakan dorongan untuk menghabisi seseorang.
Saat itu, Nindi tiba-tiba merasakan
adanya tatapan yang membuatnya merasa gelisah.
la mengangkat kepala dan menatap ke
arah seberang, yang didapatinya hanya punggung keluarga Lesmana. Namun, matanya
bertemu dengan Sania yang tampak gelap dan penuh kebencian.
Nindi menampilkan ekspresi yang
menantang, memicu kemarahan Sania hingga wajah wanita itu memucat.
Nindi mengetahui bahwa Sania yang
telah memperkenalkan PZ Grup kepada Darren. Nantinya, ia harus menyelidikinya
dengan seksama.
Ia begitu menantikan momen di mana
Darren mengetahui kebenarannya. Kira-kira, bagaimana reaksi pria itu nanti, ya?
Itu akan menjadi hari di mana
keluarga Lesmana akan jatuh bangkrut.
Usai acara berakhir, Nindi mendapati
bahwa Cakra belum juga tiba. Ia tidak mengetahui situasi terkini di rumah
sakit.
Dalam perjalanan kembali ke kampus.
Nindi menghubungi Mia dari Tim Humas.
"Ada kabar dari dealer 4S, nggak?"
"Dia adalah karyawan senior di
sana, keahliannya bagus dan mudah bergaul. Sejauh ini, dia bekerja seperti
biasa, makan bersama rekan kerjanya, main catur, dan tidak ada yang mencurigakan,"
ujar Mia.
Nindi memikirkan gerak-gerik Sania
belakangan ini, lalu berkata, "Selidiki ada hubungan apa PZ Grup dan
Sania."
Ada sesuatu yang janggal di antara
keduanya.
Usai berbicara, Nindi masih menahan
telepon. Ia merenung sejenak, lalu bertanya, "Gimana kondisi Nyonya
Andrea?"
"Kondisi beliau masih belum
membaik, masih dalam perawatan intensif di rumah sakit," jawab Mia.
Nindi melirik ke arah luar jendela.
Wajar bila Cakra tidak datang hingga seminar berakhir.
Setelah kembali ke asrama, Nindi
mendapati Yanisha telah sampai di sana, tetapi matanya tampak memerah.
la lantas menghampirinya dan
bertanya, "Kamu nangis?"
Yanisha tampak memaksakan senyum di
wajahnya. " Aku sudah bilang ke Tante Martha kalau aku mau putus sama
Darren, tapi dia nggak setuju."
"Kenapa nggak setuju?"
tanya Nindi.
"Sekarang dia yang paling
berkuasa di keluarga Ciptadi, Aku, ibu tiriku, dan adikku harus menuruti
kemauannya untuk bertahan hidup," jawab Yanisha.
Yanisha menunjukkan ekspresi tak
berdaya. "Dulu, aku kira Tante Martha tulus peduli padaku, sekarang aku
sadar kalau itu cuma bohongan."
Martha memilih Darren karena ada
kepentingan bisnis di antara mereka.
Nindi menatap Yanisha. "Kamu mau
mandiri dan berhenti dikendalikan sama orang lain, 'kan?"
la tadi sempat mendengar Zovan
mengatakan bahwa Yanisha akan menggelar pesta ulang tahun dan mengundang
keluarga Lesmana. Itu berarti mereka berencana untuk mengumumkan hubungan
Darren dan Yanisha.
Yanisha mengangguk dengan tegas.
"Mau."
"Kamu harus percaya diri, dong!
Lihat aku, aku bisa lepas dari keluarga Lesmana dan hidup mandiri, nggak ada
yang mustahil. Kalau kamu sudah yakin, pastikan pesta ulang tahunmu
dipersiapkan dengan matang," ucap Nindi.
Selesai Nindi berbicara, ia menatap
Yanisha yang memberikan senyum tipis kepadanya.
Sebenarnya, ia membantu Yanisha bukan
tanpa sebab. Bagaimanapun, keluarga Ciptadi adalah raksasa di industri
jurnalistik. Jika kelak Yanisha dapat mandiri dan memiliki pengaruh besar, ia
akan lebih mudah menyelidiki keluarga Morris.
Setelah sepekan berlalu, pesta ulang
tahun keluarga Ciptadi pun diselenggarakan.
Sebelum meninggalkan asrama, Nindi
kembali menerima sebuah kotak hadiah berukuran besar. Namun, tidak ada logo
merek terkenal di atasnya.
la mengetahui bahwa barang itu dari
Cakra.
Belakangan ini, Cakra mengirimkan
barang setiap hari, sehingga asramanya hampir penuh sesak.
Yanisha segera membuka kotaknya dan
tersenyum. " Oh, ternyata Kak Cakra yang beli gaun ini, ya. Aku dengar
Sania sangat menginginkannya, sampai Darren minta bantuanku buat cari cara
dapetinnya. Ck ck, hari ini Sania bakal kebakaran jenggot sih."
Galuh pun bertanya dengan ragu.
"Nindi, kamu bakal pakai nggak?"
"Pakai, dong," jawab Nindi.
Jika bisa membuat Sania marah, kenapa
harus ragu memakainya, 'kan!
Pesta ulang tahun keluarga Ciptadi
juga begitu berarti baginya.
Pada saat itu, ponsel Nindi
berdering. Ia melirik sekilas dan mendapati panggilan dari Darren.
Tatapan mata Nindi semakin dingin.
Dari seberang telepon terdengar suara, "Nindi, hari ini Yanisha ngundang
keluarga Lesmana datang ke pesta ulang tahunnya. Kalau kamu masih mau kembali
ke keluarga Lesmana dan jadi adikku lagi, pulang dan pergi bareng kami ke
sana."
PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Bab Lengkap
No comments: