Bab 621
Saat Nindi mendengar kata-kata itu,
dia merasa bahwa kakak-kakaknya di keluarga Lesmana memang benar-benar sombong.
Bahkan sekarang keadaan sudah seperti
ini, Darren masih bersikap tinggi hati, seolah-olah sedang berbaik hati
padanya.
Apa kakaknya ini benar-benar berpikir
bahwa menjadi adik Darren Lesmana adalah hal terhormat?
Mungkin karena Nindi terdiam lama
sekali, Darren merasa Nindi ragu-ragu.
Jadi, dia melanjutkan, "Nindi,
aku tahu sebelumnya kamu kembali ke keluarga Lesmana demi warisan yang
ditinggalkan ayah dan ibu, agar nggak jatuh ke tangan Sania. Selama kali ini
kamu benar-benar kembali dengan tulus, kita bisa kembali seperti keluarga dulu.
Aku berjanji akan bersikap adil dan nggak akan memihak Sania lagi."
Sekarang dia sadar bahwa Sania sama
sekali tidak berguna bagi keluarga Lesmana, malah hanya menjadi beban.
"Nggak, kamu bohong. Kamu cuma
ingin mempertahankan hubungan dengan Yanisha melalui aku karena melihat kami
dekat."
Nindi langsung membongkar niat licik
Darren.
Setelah berkata begitu, dia melihat
ekspresi wajah Yanisha di sampingnya langsung berubah.
Dia memberi Yanisha tatapan
meyakinkan, dan melanjutkan, "Kak Darren, apa kamu benar-benar menganggap
orang lain sebodoh itu? Kamu menampar seseorang lalu memberinya permen, dan
mengira dia akan dengan senang hati kembali padamu?"
Dia manusia, bukan hewan.
Mungkin dalam beberapa tahun
terakhir, Nindi hanya seekor hewan peliharaan penurut di mata
saudara-saudaranya.
"Nindi, apa kamu pikir semua
orang sepicik kamu? Aku sudah memberimu jalan keluar, tapi îni pilihanmu
sendiri. Jangan menyesal di masa depan."
Nada suara Darren terdengar seperti
keluar dari celah giginya. Setelah mengatakan itu, dia langsung menutup
telepon.
Nindi menoleh ke arah Yanisha.
"Kakakku itu memang selalu merasa paling hebat di rumah. Dia menganggap
dirinya selalu benar dan semua yang dilakukan orang lain pasti salah."
Itulah sebabnya Darren menelpon Nindi
sekarang. Meskipun tujuannya adalah menggunakan adiknya untuk menarik perhatian
Yanisha, dia tetap bersikap tinggi hati.
Nindi merasa bahwa kakak-kakak lainnya
juga tidak jauh berbeda. Bagaimanapun juga, mereka semua dididik oleh Darren.
Mata Yanisha merah karena marah.
"Maafkan aku."
"Kamu nggak perlu minta maaf.
Mereka sudah memperlakukan aku seperti ini sejak lama. Yang penting sekarang,
kamu harus tetap semangat di pesta ulang tahun nanti. Kak Darren dan Nyonya
Martha bukan orang yang mudah dihadapi."
Nindi mengambil gaun putih dari dalam
kotak dan mengenakannya.
Dia tidak akan membiarkan Darren
menggunakan bantuan keluarga Ciptadi untuk mengembangkan proyek Al itu. Kalau
proyek itu sukses, bagaimana dia bisa memaksa Sania dan orang-orang di
belakangnya untuk bertindak?
Selama mereka bergerak, dia bisa
menemukan petunjuk.
Nindi, Yanisha, dan Galuh berangkat
ke studio untuk merias diri.
Setibanya di sana, Yanisha merasa ada
yang tidak beres. Pemilik Elegan Studio ini bukan orang yang mudah ditemui,
bahkan dia sendiri pun tidak bisa membuat janji dengan mereka.
Namun, sopir mereka malah langsung
membawa mereka ke sini. Tidak perlu ditebak lagi, ini pasti diatur oleh Cakra.
Setelah selesai berdandan, Yanisha
akhirnya tidak bisa menahan diri untuk memberi tahu Nindi tentang hal ini.
Nindi tertegun sejenak. Belakangan
ini, Cakra mengiriminya pesan setiap hari.
Sebagian besar isinya hanyalah
hal-hal sepele, seperti laporan rapat hari ini atau dengan siapa dia pergi
minum dan menghadiri acara.
Pria itu juga mengiriminya hadiah
setiap hari. Meskipun dia sudah menolaknya berkali-kali, Cakra tetap terus
mengirimkannya.
Padahal, dia bisa saja langsung menghapus
kontak Cakra, tetapi dia tidak melakukannya. Dia hanya memilih untuk tidak
membalas pesannya.
Bagaimana mungkin dia bisa begitu
saja melupakan seseorang yang sudah dia sukai selama ini?
Nindi pun tersadar. "Karena pria
itu bersedia jadi orang yang mudah ditipu, kenapa nggak kita manfaatkan saja?
Waktu sudah mepet, kamu harus segera pergi ke pesta lebih dulu."
Yanisha akhirnya merasa lega setelah
melihat Nindi tidak marah. "Nanti dia pasti akan datang. Kalau dia ada di
sana, nggak akan ada yang berani mengusikmu."
keluarga Lesmana tidak ada apa-apanya
dibandingkan keluarga Julian.
Apakah Cakra juga akan datang ke
pesta itu? Entah kenapa, hati Nindi jadi sedikit gelisah.
Yanisha pergi lebih dahulu, sementara
Nindi dan Galuh masih bersiap-siap.
Galuh tampak agak gugup. "Kalau
Yanisha melakukan ini, dia benar-benar akan putus hubungan dengan
keluarganya."
PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Bab Lengkap
No comments: