Membakar Langit ~ Bab 1594

 

Bab 1594

 

Adriel tertawa dingin, lalu mengangkat tangannya untuk menunjuk dengan tegas!

 

Puff!

 

Pedang setengah jadi yang memiliki jiwa tiba-tiba meledak dengan cahaya petir yang dahsyat. Lucas yang tidak sempat bersiap, merasakan kedua tangannya mati rasa karena sakit yang luar biasa.

 

Pedang setengah jadi itu terlepas dari genggamannya, terbang kembali ke tangan Adriel.

 

Pedang setengah jadi itu memiliki jiwa, serta sudah mengakui Adriel melalui tetesan darahnya. Selain Adriel, tak seorang pun bisa mengendalikannya!

 

Sebaliknya, wajah Lucas tampak makin pucat. Tubuhnya kacau balau, darahnya terus mengalir keluar, serta petir terus mengamuk di dalam tubuhnya!

 

Mengapa Adriel menyambut pertarungan jarak dekat? Karena dia memiliki terlalu banyak cara untuk menyerang. Sungai Darah mampu menyerap energi inti, sementara petir dari pedang setengah jadi bisa masuk ke dalam tubuh lawan. Setiap benturan menanamkan ancaman yang tersembunyi di tubuh Lucas!

 

Bum!

 

Kali ini, Adriel melompat lagi. Awan hitam tampak makin tipis, sementara Naga Gajah Darah Emas yang menyertainya memancarkan cahaya menyilaukan, menghancurkan awan hitam itu. Cahaya darah yang menyala memenuhi medan pertempuran, benar-benar menekan Lucas.

 

Bum!

 

Kali ini, Lucas sama sekali tidak sempat bereaksi.

 

Adriel langsung menerjang ke arahnya. Dalam sekejap, dia meluncurkan belasan teknik serangan sekaligus, seperti badai yang bertubi - tubi. Semua serangan itu langsung menghujani Lucas.

 

Darah segar menyembur dari mulut Lucas yang tak berdaya saat tubuhnya terempas ke tanah.

 

Dia mencoba bangkit kembali dengan susah payah, tetapi Adriel melayangkan tendangan yang menghantam keras ke arah kepala Lucas!

 

Suara keras terdengar!

 

Lucas jatuh lagi ke tanah!

 

Bum, bum, bum!

 

Adriel tidak memberi kesempatan pada Lucas, serangannya terus berlanjut tanpa ampun. Lucas seperti karung pasir yang dihantam badai, terus terombang-ambing. Darahnya berceceran membasahi tanah, menciptakan keadaan yang sangat tragis.

 

"Jangan pukul lagi! Aku ... aku menyerah!"

 

Di tengah serangan brutal itu, terdengar suara Lucas yang penuh dengan permohonan belas kasihan sambil memuntahkan darah.

 

Dia benar-benar tidak bisa bertahan lagi. Faktanya, jika bukan karena tubuhnya yang berada di master langit tingkat delapan, dia pasti sudah tewas sejak tadi.

 

Namun, kini dia sudah kehilangan seluruh kesempatan. Tubuhnya dalam kekacauan total. Jika pertarungan ini dilanjutkan, tak peduli tubuhnya sekuat apa pun, dia pasti akan tercabik-cabik oleh Adriel!

 

"Lucas ... ternyata kalah?"

 

Orang-orang di sekeliling berseru kaget, tak percaya dengan apa yang mereka lihat. Mereka langsung tertegun.

 

Itu adalah Lucas!

 

Dia bahkan sudah menurunkan kekuatannya untuk bertarung. Seseorang yang dianggap seperti dewa pun ternyata bisa kalah?

 

"Menyerah?" Adriel tertawa dingin, menggelengkan kepalanya. "Apa aku mengizinkanmu menyerah?"

 

"Karena kamu ingin bertarung, hanya ada dua pilihan, hidup atau mati! Biarkan semua orang melihat akibatnya kalau berani mengusik diriku!"

 

Selesai berkata demikian, Adriel kembali melayangkan pukulan demi pukulan, seperti hujan deras yang menghantam tubuh Lucas!

 

"Pak Ardi!" Lucas yang panik langsung berteriak meminta bantuan pada Ardi.

 

"Mau memanggil Pak Ardi? Meski kamu memanggilku Ayah sekalipun, nggak akan ada yang bisa menyelamatkanmu sekarang!" Adriel menghantamkan tinjunya dengan keras.

 

"Pergi! Dasar memalukan!"

 

Ardi yang biasanya selalu tenang, kini sudah kehilangan kesabarannya. Dia menggertakkan gigi dengan penuh kebencian. Namun, saat melihat Adriel yang berlumuran darah serta dikelilingi oleh aura pembunuh, matanya menunjukkan rasa gentar serta keterkejutan.

 

Sungguh terlalu kuat.

 

Ardi sudah memperkirakan bahwa Adriel memiliki bakat dan kekuatan yang luar biasa, tetapi ternyata dia masih tetap meremehkannya.

 

Jika diberi kesempatan kedua, dia pasti akan bersikap lebih hormat pada Adriel. Namun, sekarang semuanya sudah terlambat!

 

Pada saat itu, tatapan Ardi tiba-tiba berubah menjadi penuh kebengisan. Dia telah membuat keputusan.

 

"Harson, meski lukamu belum sembuh sepenuhnya, kekuatanmu yang ada di tingkat langit tahap delapan itu sudah cukup. Tekan kekuatanmu ke tingkat langit tahap tiga, itu nggak akan melanggar aturan. Pergi bertarunglah melawan Adriel!"

 

Setelah kata-kata itu terdengar, semua orang merasa terkejut.

 

Apa dia tidak punya rasa malu sama sekali?

 

Adriel bisa mengalahkan Lucas saja sudah termasuk sesuatu yang sangat mustahil.

 

Sekarang, kamu ingin mengirim petarung lain untuk melawannya dalam pertarungan berantai?

 

Harson tampak sedikit tertegun. Dia ragu sejenak, tetapi akhirnya mengangguk. Dia memandang Adriel sambil berkata dengan tenang, "Adriel, apa kamu berani menerima tantanganku?"

 

Meski tubuhnya masih terpengaruh racun, dia yakin bisa melawan Adriel dalam pertarungan berantai ini hanya dengan menggunakan sedikit kekuatannya.

 

Bagaimanapun juga, meski Adriel memang terlihat buas, kenyataannya dia tidak bisa mengalahkan Lucas dengan mudah.

 

Sekarang, tubuhnya juga penuh luka dan sangat kelelahan.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1594 Membakar Langit ~ Bab 1594 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 11, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.