Bab 1599
Daniel tampak agak kesal, tetapi
segera memegang botol di tangannya sambil tersenyum. Dia pun menyimpulkan,
"Sepertinya anak ini memang punya kemampuan. Sepertinya aku nggak perlu
khawatir lagi."
Namun, tiba-tiba dia menerima
panggilan telepon. Ekspresinya langsung berubah ketika berkata, " Apa?
Nyonya Freya mengirim pesan balik? Dia menemukan tempat itu? Baiklah, aku akan
segera datang untuk membahas ini!"
Dia meletakkan teleponnya, langsung
menuju ke puncak gunung!
Pada saat yang sama, kabar tentang
pertarungan Adriel pun menyebar. Keberhasilannya mengalahkan Lucas, meski
dengan kekuatan yang ditekan, membuatnya menjadi pusat perhatian.
Tanpa diragukan lagi, Adriel adalah
seorang genius yang tengah bersinar.
Namun, keputusannya untuk mundur dari
seleksi wilayah utara dan menantang Shawn membuat banyak orang merasa geli.
Benar, tidak ada yang menaruh harapan
terlalu tinggi pada Adriel. Sebaliknya, mereka menganggap ini sebagai hal yang
lucu.
Meski Shawn baru tiba di Kota Yuria
belum lama ini, selama waktu itu dia telah menantang banyak genius, termasuk
murid-murid dari kekuatan besar di wilayah utara.
Sejauh ini, dia masih belum
terkalahkan!
Jika tidak, bagaimana mungkin
kekuatan besar wilayah utara begitu mendukungnya?
Bahkan, besok dia akan menghadapi
Louis dalam pertarungan besar.
Itulah yang menjadi pusat perhatian
semua orang. Dibandingkan dengan itu, meski Adriel memang kuat, dia masih
tampak lebih lemah dibandingkan Shawn.
Menurut mereka, kehilangan kesempatan
seleksi membuat Adriel tidak lagi penting. Lagi pula, sumber daya yang
diberikan oleh kekuatan wilayah utara jauh lebih melimpah.
Tidak peduli seberapa berbakatnya
Adriel, pada akhirnya dia akan makin tertinggal dari orang- orang seperti
Shawn, hingga akhirnya bahkan bayangan mereka pun tak terlihat.
Namun, Adriel tidak peduli dengan
semua ini.
Dia kembali ke Kota Yuria, ke sebuah
ruangan
meditasi milik keluarga Janita.
"Ini hadiah dari bibimu
padaku?" tanya Adriel dengan tatapan aneh.
Yang ada di hadapannya adalah sebuah
pohon kecil dengan akar-akar yang kusut. Pohon itu tampak sedikit layu, dengan
buah-buah kecil yang memancarkan aroma darah yang menyengat. Benda ini tampak
sangat mencurigakan.
"Benar, bibiku bilang ini adalah
Buah Dendam Darah. Katanya buah yang tumbuh di atasnya sangat luar biasa
Harriet mengangguk dengan wajah
memerah. Namun, dia menghindari pembahasan tentang mahar. Siapa yang ingin
menikah dengan Adriel?
Dia hanya ingin meminjamkan benda itu
sementara, karena dia tahu Adriel sedang dalam bahaya.
Nanti, benda itu harus dikembalikan!
"Kalau begitu... tolong
sampaikan terima kasihku pada bibimu."
Dengan menggunakan teknik membaca
pikiran, Adriel bisa melihat isi hati Harriet. Dia tahu bahwa wanita itu adalah
putri Nyonya Freya dengan gurunya. Selain itu, benda ini adalah salah satu
mahar yang sudah dipersiapkan oleh Nyonya Freya.
Ekspresi Adriel pun berubah menjadi
makin aneh.
"Intinya, fokus saja untuk
menyembuhkan dirimu dan meningkatkan kekuatanmu. Sekte Pedang nggak akan
membiarkan hal ini berlalu begitu saja ...
Harriet mendesah dengan pasrah. Dia
tidak ingin mengganggu pemulihan Adriel, jadi dia segera pergi.
Setelah dia pergi, Adriel tersenyum
pahit sambil berpikir, "Jadi aku punya istri lagi? Apa yang dipikirkan
istri guruku itu? Ini seperti mendorong anaknya ke dalam lubang api... "
Namun, Adriel masih bisa dibilang
sadar diri.
"Lupakan saja, lebih baik aku
fokus menyembuhkan diri. Buah Dendam Darah ini memang luar biasa. Nyonya Freya
pasti sudah bersusah payah mendapatkannya... "
Adriel menghela napas panjang,
memetik sebuah Buah Dendam Darah. Dia mengamatinya dengan saksama, lalu memuji
kualitasnya.
Buah Dendam Darah adalah salah satu
warisan penting dari aliran Iblis Darah.
Buah ini terbentuk dari konsentrasi
energi kehidupan, memiliki kemampuan untuk memperkuat fondasi, meningkatkan
vitalitas, serta mempercepat peningkatan kekuatan.
Para pewaris Iblis Darah memiliki
kecepatan peningkatan kekuatan karena bantuan dari Buah Dendam Darah ini.
Namun, mereka harus melakukan pembantaian untuk bisa memproduksi buah ini. Ini
adalah sesuatu yang melawan hukum alam.
Pohon Dendam Darah ini sepertinya
berasal dari salah satu tokoh besar yang dulu mengambilnya dari Harta Karun
Iblis Darah.
"Pada akhirnya, benda ini tetap
jatuh ke tanganku ... 11
Adriel tersenyum, melambaikan
tangannya, lalu mengeluarkan Sungai Darah. Pohon Dendam Darah itu langsung
berakar di Sungai Darah, menyerap energi kehidupan dengan gila-gilaan.
Keadaannya yang layu perlahan berubah. Setiap daunnya menjadi berkilauan merah
cerah.
Warisan Iblis Darah saling
melengkapi.
Jika Pohon Dendam Darah ini ditanam
secara normal, proses berbuahnya pasti akan sangat lambat. Namun, dengan Sungai
Darah, pertumbuhannya bisa dipercepat secara maksimal.
Seperti sekarang, buah-buah kecil
mulai tumbuh dengan kecepatan yang dapat dilihat oleh mata telanjang.
Adriel mulai memakan buah-buah itu.
Tidak ada rasa darah, melainkan rasa manis yang memenuhi mulutnya. Energi inti
yang kuat mengalir masuk ke tubuhnya.
Adriel menutup matanya, fokus
menyembuhkan diri, sementara energi inti dalam tubuhnya berkumpul dengan cepat.
Di tengah hiruk pikuk dunia luar, dia
seperti seekor naga liar yang tengah melakukan berhibernasi, menyembunyikan cakarnya,
menunggu saat yang tepat untuk meledak dalam pertempuran besar yang akan
mengguncang seluruh Srijaya!
No comments: