Membakar Langit ~ Bab 1605

   

Bab 1605

 

Saat ini, Alvel sudah datang. Dia datang sendirian, kemudian naik ke kursi pengadilan dan duduk di kursi utama tanpa merasa ragu!

 

Di kedua sisinya juga disediakan dua kursi.

 

Melihat situasi ini, Jones segera berpamitan pada Daniel, lalu naik dan duduk di salah satu kursi yang disediakan, begitu juga dengan Steven.

 

Dua kursi yang tersisa diisi oleh pria kekar dari Sekte Tempa Senjata dan juga seorang wanita cantik dari Sekte Akasia berjalan dengan anggun dan menarik perhatian banyak orang.

 

Lima kekuatan besar sudah berkumpul untuk memulai sidang!

 

"Persidangan keluarga Janita resmi dimulai!" ujar Alvel dengan suara yang tegas dan bergema.

 

Suasana saat ini benar-benar mencekam dan membuat semua orang merasa tertekan!

 

Lima kekuatan besar akan mengadili keluarga Janita secara bersama-sama. Kekuatan ini cukup untuk mengguncang kota Srijaya!

 

"Bawa Harriet ke atas!" ujar Alvel dengan tegas.

 

Di saat yang bersamaan, Harriet dibawa ke atas dengan tangan yang terborgol dan semua orang langsung menatapnya dengan tatapan aneh.

 

Namun, Harriet tiba-tiba berteriak dengan penuh amarah, "Sidang apa? Aku tidak mau mengakui apa pun. Jelas-jelas lima kekuatan besar yang ingin merebut barang milik keluargaku!"

 

Mendengar ini, Lucas tersenyum sinis, lalu berkata, "Keluarga Janita benar-benar gila! Mereka bahkan berani menuduh lima kekuatan besar dan masih ingin membela diri? Benar-benar pantas dihukum!"

 

Sebagian besar penonton di sana juga merasa senang atas kejatuhan keluarga Janita!

 

Keluarga Janita sudah lama menguasai kota Srijaya.

 

Kalau keluarga Janita jatuh, maka semua orang bisa mendapatkan keuntungan dari keluarga Janita.

 

Keluarga Dumin dan beberapa keluarga besar lainnya juga menunjukkan ekspresi yang sangat senang. Mereka benar-benar ingin menelan keluarga Janita sekarang juga.

 

"Kamu bilang Pohon Dendam Darah itu milik keluarga Janita? Siapa yang bisa membuktikannya?" tanya Alvel.

 

Alvel kembali berkata dengan nada yang tegas, "Aku yang memerintahkan Nyonya Freya untuk pergi mencari pohon itu. Jadi, hasil pencariannya tentu saja akan menjadi milik lima kekuatan besar. Dia tidak hanya menelannya sendirian, bahkan masih berani membela diri?"

 

Ekspresi Harriet saat ini benar-benar terlihat sangat tidak puas. Dia belum pernah diperlakukan dengan hina seperti ini. Dia berharap ada seseorang yang bisa mengatakan sesuatu yang adil. Bagaimanapun juga, keluarga keluarga yang hadir di sini selalu menghormati keluarga Janita.

 

Namun saat ini, tidak ada satu pun orang yang maju...

 

"Siapa lagi yang bisa menyelamatkan keluarga Janita ... keluarga Janita kemungkinan besar tidak bisa lolos dari bencana kali ini ... " ujar Daniel dengan putus asa.

 

Daniel juga tidak akan melawan karena dia tahu kalau itu akan membuat lima kekuatan besar marah.

 

Daniel hanya bisa memikirkan cara untuk menyelamatkan nyawa Harriet.

 

"Apakah keluarga Janita layak menggunakan Pohon Dendam Darah? Keluarga Janita bahkan menggunakan pohon ini untuk seorang junior! Benar-benar keterlaluan!" ujar Alvel dengan penuh amarah.

 

Baginya, Pohon Dendam Darah seperti harta karun kelas atas di Wilayah Utara. Keluarga Janita bahkan berani menggunakan pohon itu sembarangan ! Ini sama saja seperti penghinaan!

 

Setelah menjalani berbagai proses sidang, Alvel pun berkata, "Aku umumkan, keluarga Janita ... "

 

Namun di saat yang bersamaan, pintu ruang sidang tiba-tiba ditendang hingga terbuka dan terdengar suara yang berkata, "Aku bahkan belum sampai, apa yang ingin kamu umumkan?"

 

Semua orang langsung terkejut. Siapa yang berani membuat keributan di sini?

 

Siapa yang berani membuat keributan di persidangan yang dipimpin langsung oleh lima kekuatan besar?

 

"Siapa itu?" teriak Alvel dengan penuh amarah sambil memukul meja.

 

Semua orang juga menatap ke arah suara itu dengan terkejut. Di bawah paparan sinar matahari, terlihat bayangan tubuh seseorang.

 

Dari arah sinar matahari yang masuk ke dalam ruangan itu, kembali terdengar suara yang berkata, " Pak Alvel, senang bertemu dengan Anda untuk pertama kalinya!"

 

Mendengar perkataan ini, semua orang langsung menarik napas yang dalam sambil membelalakkan mata mereka.

 

Mereka semua melihat bayangan tubuh seseorang yang sangat tidak asing di mata mereka!

 

"Adriel?" ujar Daniel dengan terkejut.

 

"Bagaimana Adriel bisa di sini?" ujar Harriet dengan perasaan senang bercampur cemas.

 

Shawn tiba-tiba membuka matanya dan menatapnya dengan tatapan yang agak terkejut.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1605 Membakar Langit ~ Bab 1605 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 11, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.