Membakar Langit ~ Bab 1604

  

Bab 1604

 

Lima kekuatan besar dari wilayah utara itu sama sekali tidak bisa mengimbangi kemampuan Wendy!

 

Kali ini, Adriel benar-benar akan menggunakan sisik ini ...

 

Sayangnya, sisik ini hanya bisa digunakan sekali.

 

Adriel berbisik pelan, "Alvel, untungnya ada bantuan darimu kali ini. Kamu akan mengadakan sidang besar yang akan dihadiri oleh lima kekuatan besar? Nantinya, aku akan menggunakan sisik ini untuk menghancurkan kalian semua ..."

 

Adriel menggenggam erat sisik itu dengan tatapan yang sangat dingin!

 

Pertempuran kali ini pasti akan mengguncang seluruh kota Srijaya, bahkan bisa menarik perhatian dari Wilayah Utara. Selain itu, Kota Sentana kemungkinan juga akan mengirimkan orang untuk menyelidiki hal ini. Kalau hal ini terjadi, Adriel dan beberapa orang lainnya harus segera bersembunyi dan mengubah identitas ...

 

Jadi, sebelum kejadian ini terjadi, Adriel masih harus melakukan banyak persiapan, seperti mengatur Wennie dan beberapa orang lainnya untuk pergi terlebih dahulu. Ini akan mengurangi kekhawatirannya nanti.

 

Saat Adriel sedang meditasi, tiba-tiba ada seseorang yang datang menemuinya dan orang itu adalah Regina.

 

"Besok adalah hari di mana keluarga Janita akan disidang. Kakakku berharap kamu tidak muncul di sana. Kamu harus menjaga diri dengan baik!" ujar Regina dengan nada dingin sambil mengerutkan keningnya.

 

Regina terlihat sangat terpaksa dalam menyampaikan informasi ini.

 

Adriel hanya menatap Regina dengan tenang sambil berkata, "Atas pesan kakakmu ini, aku tidak akan meminta pertanggungjawaban dari Sekte Surgawi besok."

 

Tidak peduli bagaimana sikap lawan, kalau mereka datang ke sini, itu berarti mereka masih menghargai Daniel. Jadi, Adriel tidak perlu membunuh mereka semua.

 

"Pantaskah kamu berkata seperti ini?" tanya Regina dengan tatapan yang sangat sinis.

 

Adriel tersenyum dan berkata, "Di atas langit masih ada langit, di atas lima kekuatan besar, masih ada master yang lebih hebat. Mengalahkan lima kekuatan besar sangat mudah baginya, seperti mambalikkan telapak tangan. Jangan terlalu sombong."

 

Regina hanya tersenyum hina dan malas untuk menanggapi perkataan Adriel barusan. Dia pun segera berbalik dan pergi.

 

Ketika berbalik, Regina berkata dengan suara yang samar, "Aku sudah menyampaikan apa yang perlu disampaikan. Sebaiknya kamu tidak ke sana untuk cari mati, kalau tidak, Sekte Surgawi juga tidak bisa menolongmu. Aku tidak ingin reputasi Sekte Surgawi hancur karena kamu!"

 

Setelah Regina pergi, tatapan Adriel menjadi acuh tak acuh.

 

Lima kekuatan besar... terlalu sombong.

 

Adriel menghabiskan waktunya selama satu hari ini untuk segala kesibukannya.

 

Keesokan harinya, inforniasi tentang sidang keluarga Janita yang diadakan lima kekuatan besar sudah tersebar luas.

 

Hanya dalam waktu satu malam, sidang besar ini berhasil menarik perhatian penduduk Kota Yuria.

 

Ada yang bertepuk tangan dengan antusias, ada juga yang merasa kasihan pada keluarga Janita.

 

Namun, semua orang tahu kalau persidangan ini sebenarnya adalah tanda kehancuran keluarga Janita. Jadi, hampir semua penduduk Kota Yuria berbondong-bondong menuju ke area sidang!

 

Saat ini, pengadilan Kota Yuria sudah dipenuhi oleh orang-orang. Mobil mewah diparkir di sepanjang jalan dan setiap keluarga besar mengirimkan perwakilan mereka ke tempat tersebut.

 

Mereka datang bukan untuk menyaksikan pengadilan, tetapi untuk menghadiri pemakaman keluarga Janita.

 

Sidang belum resmi dimulai, tetapi keluarga Dumin, keluarga Maswa, Akademi Arjuna, keluarga Buana, keluarga Ledora dan beberapa keluarga lainnya sudah hadir di sini.

 

Saat ini, Legan duduk di barisan kedua. Melihat orang-orang dari keluarga-keluarga besar itu duduk berbaris, dia pun berkata dengan terkejut di dalam hatinya, "Tidak disangka keluarga Janita akan hancur begitu cepat."

 

"Keluarga Janita benar-benar buta. Mereka bahkan memberikan Pohon Dendam Darah itu pada Adriel? Tak disangka prestasi besar ini akan menjadi bencana besar bagi mereka. Nyonya Freya benar- benar buta, pantas saja keluarga Janita bisa hancur, " ujar Batra dengan senang.

 

Malapetaka bagi keluarga Janita sama saja seperti malapetaka bagi Adriel.

 

Batra masih mengingat kejadian di mana Adriel menghinanya waktu itu. Jadi, Batra sangat senang kalau dia bisa melihat Adriel dipermalukan.

 

"Pak Jones, hal ini tidak bisa dibicarakan lagi?"

 

tanya Daniel degan cemas.

 

Jones hanya bisa tersenyum pahit dan memasang ekspresi yang putus asa.

 

Regina yang berdiri di sampingnya langsung berkata dengan tidak senang, "Pak Daniel, Sekte Surgawi sudah berusaha keras untuk menyelamatkan Adriel. Bagaimana mungkin kami bisa menyelamatkan keluarga Janita lagi? Kamu jangan keterlaluan ya!"

 

"Ini... " ujar Daniel dengan tidak berdaya. Meski dia sudah tua, dia hanya bisa tersenyum pahit ketika mendengar perkataan Regina barusan.

 

"Tampaknya Adriel tidak datang, dia seharusnya masih tahu diri. Dia hanya bisa membanggakan kemampuannya yang tidak seberapa itu..." ujar Regina.

 

Ketika teringat dengan omong kosong Adriel kemarin, Regina hanya menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya. Menurut Regina, orang yang benar-benar hebat harus bersikap tenang dan damai seperti Shawn.

 

Regina juga tidak bisa menahan diri untuk melirik Shawn yang sedang duduk di barisan terdepan dengan mata tertutup.

 

Meski dia tidak terlalu menyukai Shawn, dia selalu merasa kalau Shawn memiliki penampilan layaknya seorang jenius. Regina sangat menyesal kenapa Sekte Surgawi tidak bertemu dengan Shawn lebih awal...

 

Di saat yang bersamaan, kerumunan berseru! orang mulai

 

"Sidang akan dimulai!" teriak orang-orang.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1604 Membakar Langit ~ Bab 1604 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 11, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.