Membakar Langit ~ Bab 1611

  

Bab 1611

 

Di tengah pertempuran sengit, Shawn berdiri seperti penguasa yang berjalan di taman, gerakannya ringan, tetapi penuh aura dingin. Suaranya terdengar tenang, tetapi sarat ejekan saat berkata, "Tubuh Elemen Matahari -mu lumayan, tapi sayang, kamu nggak bisa memanfaatkan kekuatannya dengan maksimal."

 

Kata-kata itu seperti bara api yang dilempar ke kerumunan. Orang-orang menjadi gempar. Shawn dan Adriel sama-sama putra Dito, keduanya memiliki darah Tubuh Elemen Matahari. Apakah ini berarti Shawn lebih memahami kekuatan darah itu dibanding Adriel?

 

"Oh ya? Kalau begitu, biar aku coba dan lihat sendiri, "balas Adriel dengan senyum tipis.

 

Meski sikapnya terlihat santai, tatapan matanya tetap penuh kewaspadaan. Dia benar-benar penasaran, apa saja yang telah dipelajari Shawn selama bertahun-tahun ini?

 

Secepat kilat, Shawn bergerak. Tatapannya tetap dingin, tetapi gerakannya sangat agresif. Dalam sekejap, dia melesat seperti petir, langsung menyerang Adriel!

 

Tubuhnya memancarkan cahaya emas yang makin terang, dikelilingi nyala api emas. Setiap langkah yang dia ambil seperti gunung yang menghantam bumi, mengguncang tanah di bawahnya. Dia benar- benar terlihat seperti sosok raksasa berlapis emas.

 

Aura panas yang membakar itu langsung mendominasi Adriel, membuat kerumunan yang menyaksikan terpana.

 

Mereka bahkan tidak berani mengedip, takut melewatkan momen kekuatan Tubuh Elemen Matahari yang luar biasa dari Shawn.

 

Dengan setiap langkah, aura Shawn makin besar.

 

Saat jaraknya hanya sejengkal dari Adriel, dia tampak seperti binatang buas dari zaman purba yang menerkam mangsanya.

 

Mata Adriel menyipit, tatapannya penuh ketegangan. Aura itu benar-benar menakutkan. Shawn sepertinya telah menguasai sebuah teknik rahasia, memaksimalkan potensi Tubuh Elemen Matahari hingga batasnya.

 

Namun, Adriel tidak mundur. Dengan tekad bulat, dia melangkah maju untuk melawan.

 

Tanpa menggunakan pedang setengah jadi, Adriel sepenuhnya mengandalkan Tubůh Elemen Matahari -nya. Dia mengangkat tinju kanannya yang memancarkan cahaya emas sekuat tombak perang dan langsung menghantam ke arah Shawn.

 

Shawn pun mengayunkan tinjunya. Tiba-tiba, suara raungan bergemuruh seperti ribuan orang berseru serempak. Pukulan itu menggetarkan hati siapa saja yang melihatnya.

 

Bom!

 

Saat kedua tinju itu bertemu, cahaya emas menyebar, menyilaukan pandangan semua orang.

 

"Itu Tinju Elemen Matahari! Teknik warisan Tubuh Elemen Matahari! Siapa yang menguasainya, dialah pewaris sejati Tubuh Elemen Mataharil"

 

Fara, yang berdiri di antara kerumunan, tersenyum bangga, seolah ingin memamerkan kehebatan putranya kepada semua orang.

 

Kerumunan makin kagum. Mereka baru kali ini mendengar tentang teknik luar biasa itu, dan perhatian mereka sepenuhnya terpusat pada pertarungan sengit tersebut.

 

Sementara itu, Adriel mulai merasa waspada. Dia menatap tinju Shawn dengan serius, merasakan aura besar yang tak terbendung, seperti matahari yang meledak di hadapannya.

 

Dalam sekejap, kedua tinju itu kembali berbenturan.

 

"Hancur!" seru Shawn dengan suara yang bergema seperti guntur.

 

Auranya meluap ke seluruh medan pertarungan. Pukulan itu begitu dahsyat, menghancurkan serangan Adriel sepenuhnya dan menelannya dalam cahaya emas.

 

Bom!

 

Adriel merasakan dadanya sesak. Kekuatan luar biasa itu merambat dari tinju ke seluruh tubuhnya, membuatnya terhuyung mundur.

 

Darah segar mengalir dari sudut bibirnya. Tubuhnya akhirnya menghantam tembok di belakang, menciptakan retakan besar pada dinding itu. Seluruh ruang pengadilan terasa seperti akan runtuh.

 

Alvel segera mengangkat tangan, mengerahkan energi sejati untuk menahan sisa kekuatan dari benturan tersebut. Dia tersenyum puas, menatap medan pertempuran sambil berkata, "Memang layak menjadi murid Sekte Pedang. Adriel ... dia kalah."

 

"Adriel tetap nggak bisa menang "bisik Harriet, wajahnya penuh kecemasan.

 

"Sebenarnya Adriel bisa bertahan sampai sejauh ini saja sudah luar biasa. Jangan lupa, itu adalah pukulan Shawn," ujar Daniel dengan nada berat.

 

Dia pernah menyaksikan Shawn bertarung melawan Louis, yang kekuatannya hanya sebatas Adriel.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1611 Membakar Langit ~ Bab 1611 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 11, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.