Bab 1616
Dua telapak tangan bertemu dengan
keras. Salah satu dipenuhi warna emas, megah dan agung bak seorang raja.
Sementara yang lainnya bercahaya merah keemasan, dengan pola hitam melintang
seperti perpaduan dewa dan iblis, seolah perwujudan makhluk surgawi dan neraka!
Kedua sosok itu terus bertarung
sengit, saling menyerang dengan hebat. Suara dentuman keras bergema tanpa
henti, hingga atap ruangan tampak nyaris roboh!
Bahkan penguatan yang sebelumnya
dipasang oleh Alvel kini mulai retak.
Dalam waktu bersamaan, keduanya
saling melukai dengan serangan yang mengerikan. Darah Shawn berhamburan dan
anehnya darah itu berwarna emas!
"Hebat sekali!"
Semua yang menyaksikan langsung
terkejut dan menarik napas panjang. Pandangan mereka terhadap Adriel pun
berubah drastis dan mulai diselimuti rasa hormat yang baru.
Pertarungan seperti ini benar-benar
terlalu mengerikan. Semangat pantang menyerah dari kedua belah pihak membuat
darah siapa pun yang melihat berdesir.
Seorang pemuda berbakat seperti ini
jika lahir dalam sebuah keluarga sudah pasti menjadi kebanggaan!
Namun, alangkah menariknya bahwa
mereka berdua justru berasal dari keluarga yang sama. Seandainya bisa bekerja
sama melawan musuh, siapa yang bisa menandingi mereka di generasi muda?
Sayangnya, mereka justru saling
bertentangan. Tidak jelas apakah ini sebuah keberuntungan atau tragedi.
Bam!
Tiba-tiba, Shawn melontarkan serangan
dengan teknik Tinju Elemen Matahari. Pukulan itu menggetarkan bumi, tetapi
Adriel menghindar dengan gesit seperti bayangan hantu. Namun, suara ledakan
terdengar ketika lantai tempat mereka bertarung hancur berkeping-keping.
Kemudian, Shawn melepaskan tendangan
cambuk yang cepat bak hembusan angin dan mengarah langsung ke Adriel!
Di tengah serangan tersebut, rambut
hitam Shawn berubah menjadi emas sepenuhnya. Layaknya sutra emas yang melayang
di udara, tubuhnya memancarkan energi ilahi yang luar biasa menakutkan.
Adriel mulai bertarung seperti orang
gila. Energi darah emas di tubuhnya meledak, tetapi matanya tetap tenang dan
fokus sepenuhnya. Dengan Jurus Tiga Ribu Halilintar, Adriel melompat tinggi
menembus atap, membawa pedang petir raksasa yang turun dari langit bagai
hukuman ilahi!
Petir berwarna perak meliputi
segalanya. Pedang setengah jadi itu mengaum dan memancarkan tekanan yang
mengerikan.
Menghadapi serangan pedang yang
menakutkan ini, Shawn menatap dengan tajam. Dengan gerakan tangannya, sebuah
simbol emas muncul kembali!
Simbol emas itu berubah bentuk tanpa
henti, seperti mewakili pemahamannya yang mendalam terhadap Tubuh Elemen
Matahari. Hingga akhirnya, simbol itu berhenti bergerak dan memancarkan
kekuatan mengikat yang luar biasa!
Setelah itu, Shawn mengangkat
tangannya dan mencoba menangkap Adriel bersama pedangnya.
"Teknik Satu Tangan Menaklukkan
Naga!"
Teriakan terdengar di kerumunan. Ini
adalah teknik yang digunakan Shawn ketika melawan Louis, sebuah teknik yang
mampu menaklukkan ribuan senjata yang berubah menjadi naga panjang hanya dengan
tangan kosong!
Sekarang Shawn kembali menggunakan
teknik lama karena ingin menangkap pedang setengah jadi milik Adriel?
Tangan besar itu dihiasi simbol emas.
Meski terlihat biasa saja, saat menghadapi petir yang menyambar, gerakannya
membuat pakaian Shawn berkibar, tampak seperti tangan yang sanggup menopang
langit.
Bam!
Tiba-tiba, Shawn menangkap pedang
setengah jadi dengan tangan kosong. Petir itu bergerumuh, menyebarkan energi ke
segala arah. Namun, tangan Shawn mulai mengeluarkan darah emas yang mengalir
deras, menguap menjadi kabut darah keemasan karena panasnya pedang.
Meski begitu, Shawn tetap tak
bergeming. Wajahnya tenang tanpa ekspresi, mencengkeram pedang dengan erat.
Pedang setengah jadi itu yang tampak tak rela ditaklukkan, mengeluarkan suara
mengerikan, tetapi akhirnya berhenti bergerak di udara.
Adriel dapat merasakan kemarahan
pedangnya. Dia juga menyadari tekanan luar biasa yang berusaha merebut pedang
itu darinya secara paksa.
Tiba-tiba, Adriel mengaum keras. Dia
memilih melepaskan pedang setengah jadi itu dan memberikan pukulan langsung ke
arah Shawn!
Pukulan itu dipenuhi dengan seluruh
kekuatan Adriel. Dahsyat, ganas, dan mendominasi segalanya.
Shawn bahkan tidak menyangka bahwa
Adriel akan begitu tegas meninggalkan pedang setengah jadinya. Karena tak siap
melawan, Shawn terpental jauh dan mengeluarkan darah emas dari mulutnya. Pedang
setengah jadi yang ada di tangannya juga terlempar keluar.
Pedang setengah jadi itu akhirnya
jatuh di tengah kerumunan dan langsung memenggal kepala beberapa penonton
sebelum menancap dalam di tanah. Itu membuat suasana menjadi panik.
Dada Shawn tampak cekung karena
hantaman pukulan itu. Namun, dia hanya mengusap darah di sudut bibirnya dan
tersenyum puas, lalu berkata, " Keputusan yang tepat, pengalaman bertarung
yang sangat bagus."
Orang biasa tidak akan bisa begitu
saja meninggalkan senjata tingkat langit. Itu adalah sifat manusia. Namun,
Adriel justru sangat matang dalam pengambilan keputusan.
"Shawn terluka parah?!"
teriak Fara dengan cemas. Wajahnya penuh dengan kekhawatiran.
Alvel juga memperhatikan pertarungan
itu dengan ekspresi serius. Matanya berbinar dan tidak menyangka Adriel
ternyata mampu bertarung melawan Shawn dengan kekuatan yang seimbang.
Terutama keberanian Adriel yang rela
melepaskan pedang setengah jadi demi mengambil kesempatan serangan. Itu
benar-benar luar biasa!
No comments: