Membakar Langit ~ Bab 1643

    

Bab 1643

 

Ketika Steven melihat kepala-kepala itu, dia sontak tercengang.

 

"Itu orang-orang yang kami kirim untuk menangkap Adriel!"

 

Steven berseru dengan ekspresi terkejut.

 

Sekarang, mereka semua sudah mati...

 

"Nggak, aku nggak tahu bagaimana kami sudah menyinggung Bu Liana ... "

 

Gemma dari Sekte Akasia bereaksi paling cepat dan sangat panik. Dia segera berlutut sambil berkata demikian.

 

Liana tidak akan pernah melakukan kesalahan. Jika ada kesalahan, itu pasti kesalahan Gemma sendiri.

 

Tidak ada salahnya untuk berlutut.

 

Empat orang lainnya juga panik dan mulai berlutut satu per satu.

 

Hati mereka sangat ketakutan. Apa yang sudah mereka lakukan pada Liana? Kenapa wanita itu selalu melihat mereka dengan tatapan tidak menyenangkan?

 

"Dasar sekelompok orang nggak berguna, bahkan nggak tahu siapa orang yang sudah kalian ganggu... 11

 

Liana sedang dalam suasana hati yang buruk, bahkan saat ini menunjukkan ekspresi merendahkan. Dia tidak ingin repot-repot mengatakan apa-apa lagi, hanya ingin segera membunuh saja!

 

Namun, pada saat ini, Liana tiba-tiba terpana. Tiba- tiba terlihat energi darah yang memenuhi udara di kejauhan, seperti awan darah yang menekan kota dan menyebar dengan cepat.

 

"Danau Darah diledakkan! Freya pergi melakukan sesuatu pada Danau Darah!"

 

Steven tiba-tiba bereaksi dan berteriak sekuat tenaga.

 

Setelah energi darah benar-benar meledak, bukan hanya Steven sendiri yang akan mati, tetapi Wongso yang terperangkap di Danau Darah juga akan mati. Kemudian, tak ada seorang pun dalam jarak 100 mil yang akan selamat!

 

Bahkan ekspresi Liana juga berubah. Dia segera mengambil tindakan untuk menekan awan darah tersebut.

 

Namun, pada saat ini, jauh di dalam pegunungan, suara tua yang tampak lelah dan tak berdaya tiba- tiba terdengar, "Apa kamu ingin membuat kekacauan dan membuat Danau Darah lebih besar? Kalau begitu, aku akan membantumu..."

 

"Menurutmu bagaimana aku bisa bertahan di Danau Darah?"

 

"Aku sudah terjerat dengan Danau Darah ini selama lebih dari tiga tahun. Kami sudah menjadi satu sejak lama. Sekarang aku cuma mengaktifkan setengah dari kemampuanku dan membiarkan awan darah melonjak ke langit. Kalau kamu berani berurusan denganku sekali lagi, maka aku harus minta maaf karena aku akan membawamu bersama dalam kehancuran!"

 

Itu suara Wongso.

 

Kata-kata ini diucapkan Wongso kepada Freya. Akan tetapi, suaranya bisa menyebar ke tempat di mana awan darah itu berada. Memang benar, seperti yang dia katakan, dia dan Danau Darah sudah menyatu sejak lama.

 

Bahkan ekspresi Liana tiba-tiba berubah. Danau Darah telah mengendap selama lebih dari tiga tahun.

 

Begitu meledak, dia tidak akan bisa menghentikannya.

 

Lagi pula, itu adalah sesuatu yang ditinggalkan oleh Iblis Darah!

 

"Si Tua Bangka ini cukup mampu rupanya... "

 

gumam Liana sambil menyipitkan matanya.

 

Namun, saat ini awan darah akhirnya melayang di atas kepala semua orang.

 

Tiba-tiba, awan darah itu mengembun menjadi wajah tua manusia yang samar. Sambil melihat ke bawah, wajah manusia itu perlahan berbicara. Suaranya lemah, tetapi bergema di seluruh langit dan bumi.

 

"Ternyata utusan dari wilayah utara sudah tiba. Aku sudah bertahun-tahun nggak bertemu denganmu. Aku merasa sangat tersanjung bisa bertemu denganmu, teman lamaku."

 

"Tapi kenapa kamu memusuhi keturunanku? Apa kamu juga nggak ingin aku tetap hidup?"

 

"Wongso, kamu layak menjadi genius nomor satu 100 tahun yang lalu. Walaupun kamu terjebak di Danau Darah, kamu masih memiliki bakat yang luar biasa. Kamu benar-benar bisa menggunakan Danau Darah..."

 

Liana menjawab sambil tersenyum dingin.

 

Wongso menghela napas dan menyahut tanpa daya, "Ini sesuatu yang nggak bisa dihindari. Kalau bisa memilih, aku juga nggak mau punya kekuatan ini ... 11

 

Liana berkata dengan tidak sabar, "Karena kamu sudah mengenali identitasku dan awan darah belum menyebar. Apa kamu ingin menjadi musuh dari Sekte Dokter Surgawiku?"

 

"Aku nggak akan berani ... " balas Wongso. Dia tersenyum lemah dan berkata, "Cuma kemampuanku terbatas. Setelah diaktifkan, aku nggak bisa menariknya kembali. Aku dengan hormat memohon padamu untuk melepaskan keturunanku dan biarkan mereka menyelamatkan aku secepatnya. Saat aku keluar, aku pasti akan langsung meminta maaf padamu... "

 

Siapa yang tahu apakah yang dikatakannya itu sungguh-sungguh atau bohongan?

 

Liana mengerutkan kening, merasa Wongso memancarkan aura iblis yang sangat aneh. Wongso mungkin hanya ingin mengambil kesempatan ini untuk melindungi orang-orang ini saja.

 

"Tolong jangan mengambil tindakan, Bu Liana. Aku cuma bisa mempertahankan keadaan seperti ini, paling lama satu hari satu malam. Kalau aku nggak bisa keluar, Danau Darah ini akan meluap sepenuhnya dan menelan segalanya..."

 

Liana menggertakkan giginya, lalu menyingsingkan lengan bajunya sambil berkata, "Cepat selamatkan dia!"

 

Setelah berkata demikian, Liana pergi dari tempat tersebut.

 

Wongso tidak dapat diselamatkan oleh orang-orang tidak berguna ini. Dia harus pergi mencari Adriel, pewaris Tabib Agung untuk mengatasi awan darah ini.

 

Para Tetua dari lima kekuatan besar tiba-tiba merasa seolah-olah mereka telah diberikan penghargaan. Tubuh mereka berkeringat dingin dan merasa seolah-olah telah selamat dari bencana. Kemudian, mereka segera sibuk untuk menyelamatkan Wongso.

 

Di langit, wajah manusia yang terbentuk oleh awan darah berangsur-angsur menghilang. Akan tetapi, hanya matanya yang berupa dua lubang hitam, seolah sedang menatap sosok Liana yang pergi dengan makna yang tidak dapat diprediksi.

 

Pada saat yang sama.

 

Regina sudah berkeringat dan telah lama disiksa.

 

Regina tiba-tiba bertanya dengan bingung, "Kak Kiran, kenapa kamu nggak bicara sama sekali?"

 

Saat terbawa perasaan, Regina terus mengoceh dan mengatakan banyak hal yang memalukan. Akan tetapi, tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari belakang. Hal ini jelas membuatnya sangat bingung...

 

Adriel tersenyum, berpakaian rapi, melambaikan lengan bajunya dan pergi begitu saja.

 

Melakukan perbuatan baik kenapa harus meninggalkan nama?

 

Apakah kita termasuk orang yang seperti itu?

 

Aku selalu memberikan kebaikan tanpa mengharapkan imbalan apa pun!

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1643 Membakar Langit ~ Bab 1643 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 11, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.