Membakar Langit ~ Bab 1649

    

Bab 1649

 

Tak lama kemudian, Adriel dan Steven tiba di tepi danau darah.

 

Saat melihat pemandangan di depannya, Steven langsung merinding.

 

Danau darah itu sangat luas dan masih mengeluarkan gelembung-gelembung. Beberapa tubuh terapung naik turun, tampak sangat mengerikan...

 

Ekspresinya langsung berubah khawatir, Steven menatap Adriel dan berkata, "Sekarang giliranmu."

 

Tadi, dia sudah menyaksikan keanehan sungai darah milik Adriel. Sepanjang perjalanan, jika bukan karena sungai darah Adriel yang membuka jalan, dia pasti sudah terjebak dalam situasi yang sangat berbahaya...

 

Namun, Adriel tidak mengucapkan sepatah kata pun, hanya menatap danau darah yang mengambang. Kemudian, tiba-tiba berbalik dan melihat ke arah sumbernya, dengan tatapan yang tampak penuh tanda tanya, seolah sedang mengamati sesuatu.

 

Bukankah Nyonya Freya seharusnya berada di sekitar sini?

 

Mengapa tidak terlihat jejaknya?

 

Steven mulai merasa tidak sabar, menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Kita harus bergerak cepat. Keempat tetua lainnya menjaga formasi di empat arah untuk menahan agar awan darah nggak menyebar."

 

"Kalau terus ditunda, takutnya mereka mungkin nggak bisa bertahan lagi..."

 

Tiba-tiba, dari belakang terdengar suara terkejut, " Steven, kenapa kamu di sini?"

 

Kemudian, terlihat seorang wanita cantik melangkah maju, tetapi langkahnya tampak goyah, seolah lemah.

 

Ternyata itu adalah Gemma dari Sekte Akasia. Wajahnya berlumuran darah dan pakaiannya compang-camping, memperlihatkan tubuh yang menggoda, menggoda iman seseorang.

 

Begitu melihat Gemma, Steven langsung kebingungan. "Sebentar, kenapa kamu ada di sini? Bukannya kamu harusnya menjaga formasi besar di utara?"

 

"Pertahanan kita runtuh."

 

Gemma menghela napas panjang dan berkata, " Sebuah gelombang awan darah datang. Aku nggak bisa menahannya dan akhirnya aku terseret ke sini oleh gelombang awan darah itu..."

 

Setelah itu, Gemma tiba-tiba mengernyit dan menatap Adriel. Dia merespons, "Sudah seperti ini, kamu masih saja berpikir untuk menangkap Adriel?"

 

Steven langsung menjelaskan semua yang terjadi sebelumnya sambil memberi isyarat kepada Gemma agar tidak banyak bicara karena mereka masih perlu memanfaatkan Adriel.

 

Tiba-tiba, Adriel berkata, "Kalian tunggu di sini. Jangan ke mana-mana. Aku akan cek situasinya."

 

Setelah berkata begitu, Adriel melenggang pergi.

 

Melihat Adriel pergi, Gemma menjilat bibirnya dan berkata, "Kalau dia berhasil menyelamatkan Pak Wongso, apa dia akan dibiarkan begitu saja?"

 

"Cuma dimanfaatkan sedikit, setelah itu kita bunuh dia!"

 

Steven menatap tajam dengan kilatan dingin di matanya, tetapi dia bertanya dengan bingung, Lalu, bagaimana dengan Alvel dan Guzel?"

 

Guzel adalah seorang tetua dari Sekte Tempa Senjata.

 

"Sepertinya mereka juga akan segera tiba. Tadi aku perhatikan, gelombang awan darah itu juga sudah menyapu mereka..."

 

Gemma mengatakan itu sambil tersenyum masam.

 

Namun, saat itu, Steven sedikit terkejut, seolah ingat sesuatu. Dia pun menoleh, sama seperti Adriel, menatap jauh ke sana.

 

Ketika Adriel melakukan gerakan tadi, dia tidak terlalu memperhatikannya, tetapi kini, ekspresi Steven mulai dipenuhi keraguan ...

 

"Ada apa?" tanya Gemma dengan heran.

 

"Lihatlah jejak ledakan gelombang awan darah itu " ujar Steven dengan nada bingung, sambil menunjuk ke kejauhan. "Sepertinya itu sengaja mengarah ke kita berlima... "

 

Awan darah menyatu dan menyapu ke lima arah, dua di antaranya sudah jatuh, yakni tempat Steven dan Gemma berada.

 

Sedangkan tiga tempat lainnya, awan darah sudah lama menyerang, tetapi belum berhasil menembus. Itu adalah tempat Alvel dan tiga orang lainnya yang masih bertahan...

 

Ada yang aneh di sini...

 

"Ini nggak baik!" Gemma tiba-tiba berteriak dengan panik.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1649 Membakar Langit ~ Bab 1649 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 11, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.