Membakar Langit ~ Bab 1664

 

Bab 1664

 

"Posisi dia di dalam Sekte Dokter Surgawi seharusnya sangat tinggi, bahkan.."

 

Saat mengatakan itu, sosok tua yang tampak suram itu berbicara dengan penuh makna, "Posisinya mungkin setara dengan posisi kamu di Enam Jalur Puncak Kematian."

 

Wafa sedikit mengernyit lalu berkata, "Adriel merusak rencana kami. Sebenarnya, aku berencana agar Wongso meledak dan menghancurkan Kota Yuria, lalu aku bisa memanfaatkan kesempatan itu untuk mendapatkan pujian dan bergabung dengan Sekte Tempa Senjata..."

 

"Tapi sebenarnya nggak bergabung dengan Sekte Tempa Senjata juga bukan hal buruk. Kamu sebaiknya mengikuti kehendak organisasi, bergabung dengan kekuatan lain... " lanjut sosok pria tua itu.

 

Ekspresi Wafa berubah dingin seketika, sosok pria tua itu menghela napas pelan dan memilih untuk tidak melanjutkan percakapan.

 

"Adriel berhasil mengalahkan Wongso, dia jauh lebih menarik daripada yang kukira. Karena dia telah merusak kesempatanku sekali, dia harus mengganti kerugianku... " ujar Wafa.

 

Setelah mengatakan itu, matanya sedikit menyipit.

 

Ini hanya sebatas omongan dari dirinya sendiri, jika Adriel mendengarnya, tentu akan menganggapnya sebagai permintaan untuk tidur bersama, bukan kompensasi...

 

Sementara itu, di sisi lain.

 

Nyonya Freya langsung melemparkan simbol kekuasaan keluarga Janita kepada Adriel, kemudian langsung pergi untuk menemui Liana.

 

Dia terkejut mendengar kabar kematian Tabib Agung, sepertinya ada banyak hal yang harus mereka bahas dan dia memberi tahu Adriel agar tidak mengganggu mereka berdua jika tidak ada urusan penting.

 

Meskipun Nyonya Freya terus menunjukkan sikap yang tenang, Adriel bisa merasakan adanya kesedihan mendalam yang tersembunyi di dalam hatinya.

 

Sepertinya, tanpa suara dan tanpa jejak, Nyonya Freya telah membuat keputusan besar pada suatu tahap tertentu...

 

Adriel tak bisa menahan diri untuk tidak menggenggam simbol kekuasaan keluarga Janita itu dengan erat. Alisnya sedikit berkerut., dengan simbol ini berarti dia kini menjadi penguasa keluarga Janita.

 

Nyonya Freya sepertinya menyerahkan keluarga Janita sepenuhnya padanya, lalu apa sebenarnya yang ingin dia lakukan?

 

Ada juga satu hal yang harus dia tanyakan kepada Shawn tentang sosok bayangan nenek moyang Adriel...

 

Berpikir tentang hal itu, Adriel mulai berjalan menuju keluarga Janita sendirian.

 

Di tengah jalan, dia melihat keramaian di jalanan, banyak orang berlalu lalang dalam kebingungan Tatapannya menjadi aneh, sepertinya, ledakan di danau darah ini benar-benar membuat banyak orang ketakutan...

 

Sekarang, setelah kabut darah mereda, mereka mulai ragu apakah mereka harus melarikan diri atau tidak.

 

Adriel mencoba menelepon untuk menenangkan mereka, tetapi ketika telepon diangkat oleh Harriet, suaranya penuh dengan kebahagiaan dan tangisan, seolah tak percaya Adriel masih hidup ...

 

Ketika Adriel hendak menanyakan keadaan keluarga Janita, Harriet ragu-ragu dan berhenti sejenak.

 

"Ada apa? Apa sesuatu terjadi?" tanya Adriel.

 

Dia mengerutkan kening dan aura pembunuh mulai terpancar dari dirinya.

 

Karena Nyonya Freya telah memberikan simbol kekuasaan ini, maka dia juga harus memikirkan masalah keluarga Janita.

 

"Keluarga Janita baik-baik saja, nggak dalam kesulitan untuk saat ini, tapi mungkin sebentar lagi..." kata Harriet.

 

Harriet tertawa pahit dan melanjutkan, "Sekarang kabut darah telah muncul, banyak orang yang melihatmu dan bibiku menghilang di dalam kabut darah, jadi... tentu saja banyak yang mengira kalian berdua sudah mati."

 

Adriel hanya tersenyum sinis, menggelengkan kepala lalu berkata, "Manusia memang cepat lupa...."

 

Dulu, keluarga Janita hanya dengan satu kata saja bisa menekan seluruh keluarga di Srijaya.

 

Tapi itu semua bergantung pada kekuatan Nyonya Freya seorang.

 

Dulu, dalam sehari saja keluarga-keluarga besar harus berhati-hati dan tidak berani melanggar kekuasaan keluarga Janita.

 

Namun sekarang, begitu mereka mengetahui bahwa Nyonya Freya mungkin sudah meninggal, hampir semua kekuatan besar langsung mengubah sikap mereka.

 

Begitulah, setelah orang pergi, segalanya pun berubah.

 

"Kamu nggak perlu khawatir tentang ini, aku yang akan menangani. Kalau ada orang yang datang, aku akan menghadapi mereka," ujar Adriel.

 

Lalu dia tersenyum tipis dan matanya memancarkan kebencian.

 

Setelah menyerap kekuatan dari danau darah, sungai darahnya kini menjadi sangat kuat dan itu jauh berlebihan dari yang dia kira.

 

Sekarang, jika seluruh kekuatannya dikeluarkan pasti akan sangat luar biasa...

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1664 Membakar Langit ~ Bab 1664 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 12, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.