Membakar Langit ~ Bab 1676

 

Bab 1676

 

Begitu kata-kata itu terucap, seluruh aula langsung berubah ricuh!

 

Semua orang menatap Adriel dengan penuh keterkejutan, seolah-olah mereka tak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar.

 

Sementara itu, di lantai dua.

 

Kiran keluar dari sebuah ruangan dengan wajah yang serius, diikuti oleh Regina yang terlihat canggung. Di lorong luar, beberapa orang sudah berdiri dengan tubuh membungkuk, menunggunya.

 

"Pak Kiran, semua orang di bawah sedang menunggumu untuk membagi ulang kekuatan Srijaya!"

 

Di barisan depan, berdiri Harson dengan wajah penuh penghormatan, meskipun kulitnya terlihat pucat karena racun di tubuhnya makin memburuk seiring berjalannya waktu.

 

Untungnya, obat yang didapat dari Enam Jalur Puncak Kematian mampu menekan racun itu untuk sementara waktu, membuatnya masih bisa bertahan hidup.

 

"Pak Kiran, setelah Pak Wongso kembali, tolong temui anakku, Shawn. Dia terluka parah demi menyelamatkan Pak Wongso," kata Fara dengan sorot mata penuh harap, mencoba meminta penghargaan untuk jasa anaknya.

 

Beberapa pemimpin dari kekuatan besar lainnya juga berdiri di samping, menyapa Kiran dengan berbagai pujian.

 

"Nggak masalah, semua bisa dibicarakan baik-baik, "jawab Kiran dengan senyum penuh percaya diri, menikmati kehormatan yang diberikan. Dia melanjutkan, "Aku sudah merencanakan semuanya. Srijaya akan jatuh ke tangan kalian. Aku yakin kalau kalian akan menguasai Srijaya selama seratus tahun ke depan, tanpa ada yang mampu menandingi!"

 

Ucapan ini membuat semua orang yang hadir bersorak penuh kegembiraan, langsung menyampaikan rasa terima kasih mereka.

 

Satu keputusan dari Kiran mampu menentukan tatanan kekuasaan di Srijaya!

 

Ini adalah kekuatan Kiran!

 

Regina memandang Kiran dengan sorot mata penuh kekaguman. Menguasai dunia di bawah telapak tangan dan memeluk wanita cantik di pangkuan inilah sosok pria sejati!

 

Namun, tiba-tiba Kiran menatap seorang pria di antara kerumunan, lalu berkata dengan nada acuh tak acuh, "Louis, apa maksud keluarga Ledora? Kepala keluarga dan leluhurmu nggak datang, hanya mengirimmu untuk menghadapku? Apa kalian sedang mempermainkanku?"

 

Semua orang memandang Louis dengan tatapan penuh arti, sebagian besar dengan ekspresi mengejek di mata mereka.

 

Bagi mereka, makin sedikit orang yang ikut membagi kekuatan di Srijaya, akan makin baik.

 

"Ayahku sedang dalam perjalanan, dia akan segera tiba. Pada saat itu, dia pasti akan menemuimu," jawab Louis dengan suara lemah, meskipun hatinya penuh keputusasaan.

 

Keluarga Ledora memang ragu-ragu untuk menentukan dukungan, tetapi sepertinya kini mereka tidak punya pilihan selain memihak.

 

"Nggak perlu!" kata Kiran memotong dengan nada dingin. Lalu, dia melanjutkan, "Keluarga Ledora begitu sombong hingga aku nggak pantas menerima kehormatan mereka. Biarkan aku yang pergi menghadap mereka! Oh, ya, kenapa adikmu Leony nggak datang? Suruh dia datang ke acara ini!"

 

Setelah Kiran selesai berbicara, dia melihat ekspresi kesulitan Louis dengan senyum sinis.

 

"Leony adalah guru Adriel, 'kan? Kalau bisa mempermainkannya, itu pasti akan memberikan sensasi yang sangat menyenangkan. Mungkin aku bahkan bisa dianggap sebagai guru Adriel nantinya! "pikir Kiran.

 

Namun, pada saat itu seorang pelayan datang dengan tergesa-gesa, wajahnya penuh ketakutan ketika berkata, "Pak, ini gawat!"

 

"Ada apa?" tanya Kiran sambil mengerutkan kening.

 

"Pak Derin ... Dia... Dia telah dibunuh! Dia dipenggal di depan umum. Pelakunya memintamu untuk keluar menemuinya!"

 

Wajah pelayan itu dipenuhi ketakutan saat melaporkan berita tersebut.

 

"Apa?"

 

Semua orang yang hadir terkejut luar biasa!

 

Wongso yang dikabarkan akan segera kembali, ditambah dengan kekuatan serta pengaruh Kiran yang sedang berada di puncaknya, bahkan lima kekuatan besar pun memberi penghormatan padanya.

 

Siapa yang berani membunuh Adik Kiran di saat seperti ini?

 

Pada saat ini, di antara kerumunan, pupil Regina menyusut. Biasanya tidak akan ada yang memiliki keberanian sebesar ini. Namun, jika pelakunya adalah Adriel... itu masuk akal, 'kan?

 

Harson segera berteriak marah, "Siapa yang berani bertindak seberani ini? Apa dia pikir keluarga Dinata mudah diintimidasi? Dia sedang melawan seluruh Srijaya! Aku akan membunuhnya sekarang juga!"

 

Kemarahannya langsung membangkitkan semangat semua orang di ruangan itu, membuat mereka bersatu melawan ancaman tersebut.

 

Namun, pada saat ini Kiran tidak mengatakan sepatah kata pun. Wajahnya muram dan penuh dengan amarah yang membara. Dengan langkah berat, dia berjalan keluar ruangan, diikuti oleh rombongan besar di belakangnya.

 

Aura membunuh yang luar biasa kuat memenuhi udara, seolah-olah siap menembus langit!

 

Sementara itu, aula di lantai bawah tenggelam dalam keheningan yang menakutkan.

 

Para tokoh besar Srijaya hanya bisa menatap Adriel dengan tatapan terpana.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1676 Membakar Langit ~ Bab 1676 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 13, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.