Membakar Langit ~ Bab 1685

 

Bab 1685

 

"Harson sudah mati?"

 

Suara lembut tiba-tiba terdengar.

 

Wiri sangat gembira ketika dia melihat pintu kamar terbuka. Adriel melangkah keluar dengan sosok yang memesona. Sebuah lapisan cahaya bersinar di kulitnya, auranya tampak misterius bak Dewa yang telah lama terasingkan.

 

"Ad... Adriel? Tingkat kultivasimu..."

 

Wiri bergumam dengan heran.

 

Adriel yang ada depannya baru mengasingkan diri selama sehari, tetapi auranya bahkan lebih samar dari sebelumnya. Tidak dapat ditangkap, seperti naga di dalam awan.

 

Sangat halus!

 

"Aku sudah mendapatkan hasil yang memuaskan."

 

Adriel tersenyum sambil mengangkat kakinya dengan santai. Dia merasa segala sesuatu di sekitarnya dalam kendalinya. Energi sejati di tubuhnya melimpah bak lautan dan dia telah memperoleh banyak hal.

 

Adriel melakukan kultivasi ganda satu hari satu malam, memecahkan rekor. Itu hanya bisa digambarkan dalam sebuah puisi yang berbunyi, " Hati yang hancur dan mencari kebahagiaan di ujung dunia.".

 

Wennie sangat lelah sehingga dia tertidur di lantai atas, sementara Adriel memperoleh kemajuan yang pesat. Dia membuat terobosan kultivasi, baik dari tubuh fisik ke tingkat kultivasi menyeluruh.

 

Adriel percaya jika dia bertarung lagi dengan Shawn, dia pasti akan bisa menang!

 

"Kenapa Harson mati?" tanya Adriel. Dia sangat tahu apa yang harus dia lakukan dan sengaja memberi Harson kesempatan kedua untuk bernapas. Hal ini dilakukan agar Harson bisa membuat surat wasiat dan membantu Wiri mengambil alih posisi.

 

"Keluarga mengirim seseorang untuk mengobatinya, tapi setelah pengobatan, dia justru meninggal..."

 

Wiri berkata dengan wajah muram, "Aku rasa kinerja kami sebagai Ayah dan anak gagal memuaskan keluarga. Keluarga itu membunuh ayahku dan menggantikannya dengan orang baru untuk melawanmu. Aku nggak tahu dari mana mereka mendapatkan keberanian seperti ini. Tapi, kamu harus hati-hati... "

 

Keluarga Dumin hanya berani memberontak secara terang-terangan, karena merasa mendapat dukungan dari Enam Jalur Puncak Kematian.

 

Namun, keluarga Dumin tidak tahu apa yang terjadi pada mereka hari itu.

 

Peningkatan kultivasi bukanlah keuntungan nyata bagi Adriel.

 

Gelang darah di pergelangan tangannya telah berubah menjadi batu alam darah halus, dengan kilau yang memancar. Setelah hanya satu hari mencerna manfaat dari Danau Darah, sungai darah telah membuat kemajuan besar. Kekuatannya membuat Adriel merasa kagum.

 

Saat memikirkan hal ini, Adriel menunjukkan senyum dingin di bibirnya dan melihat ke kejauhan.

 

"Kalau begitu, mari kita coba dengan keluarga Dumin dulu."

 

Srijaya memiliki wilayah yang sangat luas.

 

Meskipun mereka terbang dengan pesawat pribadi Wiri, mereka masih harus terbang selama beberapa jam untuk mencapai bagian utara Srijaya.

 

Seluruh bagian utara Srijaya terbagi menjadi dua.

 

Ada keluarga Ledora di satu sisi dan keluarga Dumin di sisi lain.

 

Lokasi keluarga Dumin adalah Kota Nagano, kota terbesar di utara Srijaya.

 

Ketika pesawat mendarat di bandara, Wiri bertanya dengan cemas, "Kak Adriel, aku akan mengatur agar kamu menginap di hotel terlebih dahulu. Aku akan kembali ke rumah untuk memeriksa situasinya terlebih dahulu."

 

Wiri masih tidak bisa memberi tahu anggota keluarganya bahwa dia memiliki hubungan dengan Adriel dan dia telah menjadi pengkhianat keluarga.

 

"Nggak perlu, anggota keluargamu ada di sini untuk menyambut kita."

 

Adriel menjawab dengan santai.

 

"Apa?"

 

Wiri hanya tercengang saat tiba-tiba mendengar seruan dari kerumunan di bandara.

 

Tidak lama setelah itu, sebuah mobil mewah berwarna hitam bergegas menuju bandara. Mobil itu menabrak beberapa penumpang yang berjalan di sepanjang jalan. Mereka tidak dapat menghindarinya dan terluka.

 

Namun, tidak ada yang berani mengatakan apa pun. Mereka hanya mundur dan berlari dengan ekspresi panik di wajah mereka.

 

Pasalnya di dalam mobil mewah berwarna hitam tersebut, ada beberapa pria dengan aura kuat. Pemimpinnya adalah seorang pemuda berjas putih rapi dan berpenampilan tampak sopan.

 

"Maaf, keluarga Dumin sedang melakukan sesuatu dan mengganggu semua orang."

 

Saat berbicara, dia mengeluarkan dompetnya dengan santai, menghamburkan uang kertas dengan sembarangan dan melemparkannya pada orang- orang yang terluka.

 

Orang-orang yang terluka itu tidak berani mengambil uang. Hanya ada anggota keluarga di sekitar mereka yang menangis dan berteriak sambil membawa mereka pergi.

 

Pemuda itu berjalan menuju Wiri seraya berkata, " Kakakku yang baik, kenapa kamu baru kembali! Semua orang sudah menunggumu dengan cemas!"

 

Sambil tertawa, pemuda itu membuka tangarinya, memeluk Wiri sambil berkata dengan ramah, "Ayo, jangan bicara apa-apa lagi. Aku sudah menyiapkan jamuan makan untuk menyambutmu! Ayo ikut aku!"

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1685 Membakar Langit ~ Bab 1685 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 13, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.