Bab 1686
"Perjamuan makan apa? Aku ingin
bertemu leluhur!
11
Wiri tidak peduli pada pemuda yang
begitu sombong itu. Dia menyahut sambil mendorong pria itu menjauh dengan tidak
sabar.
"Sepertinya itu nggak akan
bisa."
Pemuda itu agak malu dan menjawab,
"Itu adalah perjamuan putih untuk ayahmu. Sebagai anak yang berbakti dan
memilih nggak hadir, maka siapa yang berani membuka perjamuan itu?"
"Elon! Apa maksudmu?"
Ekspresi Wiri sontak berubah.
Wajahnya memancarkan keagungan sebagai kepala keluarga Dumin yang masih muda
sambil menatap pemuda di hadapannya dengan marah.
Elon Dumin bekerja di aula leluhur
dalam keluarga Dumin. Pekerjaannya khusus untuk mengelola anggota keluarga
Dumin. Akan tetapi, sebelumnya dia tidak akan berani melakukan hal ini pada
Wiri, walaupun diberi keberanian sekali pun.
"Kak, apa kamu belum tahu?"
Elon menunjukkan ekspresi terkejut,
lalu tiba-tiba berkata, "Oh, omong-omong, kamu mungkin belum tahu. Leluhur
kita bilang kalau pewaris dari Sekte Dokter Surgawi nggak akan pernah membantu
kita. Mungkin kamu nggak terlalu akrab dengan pewaris Sekte Dokter Surgawi dan
selalu menipu keluarga."
"Leluhur juga memerintahkan agar
mencabut posisimu sebagai ahli waris. Kamu tahu, kamu bukan lagi kepala
keluarga muda yang agung. Wiri, kenapa kamu masih berpura-pura denganku?"
Setelah Elon selesai berbicara sambil
tersenyum sinis, sekelompok pria besar yang berdiri di belakangnya menatap Wiri
dengan dingin. Lalu, mereka mengelilingi Wiri pada saat yang bersamaan.
Mata Elon berkilat tajam. Sebelumnya,
dia harus merendahkan diri sebelum bertemu dengan Wiri. Sekarang dia bisa
menginjak-injak Wiri.
Namun, Wiri yang merupakan kepala
keluarga muda yang agung, harus berkompromi dengan dirinya sendiri dan
kesenangan ini membuat Elon merasa sangat bersemangat.
"Pergi dari sini!"
Wiri langsung ketakutan, dia marah
dan agak panik. Dia sedang berada di wilayah keluarga Dumin, sehingga dia tidak
punya banyak ruang untuk melawan.
Tidak lama kemudian, Wiri hanya bisa
menggertakkan gigi dan berbisik kepada Adriel, " Aku akan pergi dulu untuk
menenangkan Leluhur. Kamu bisa mengatur agar seseorang dari Sekte Dokter
Surgawi datang..."
Menurut Wiri, Adriel pasti berani
datang dan dia pasti membawa seseorang secara diam-diam, seperti Steven atau
yang lainnya.
Adriel menggelengkan kepalanya dan menyahut,
" Aku nggak membawa siapa pun."
"Apa?" sahut Wiri terkejut.
Kak, apa kamu sedang bercanda denganku?
"Aku benar-benar nggak membawa
orang lain," jawab Adriel berkata demikian dengan mudah. Dia menatap Elon
sambil tersenyum dan bertanya, " Juan ada di rumah, 'kan?"
Elon tiba-tiba menyipitkan matanya.
Dia tersenyum sambil menjawab, "Ini teman Kak Wiri, ya? Kamu berani
memanggil Leluhur dengan namanya. Kenapa? Kamu juga ingin bertemu keluargaku 11
Elon bertanggung jawab atas urusan
keluarga, tetapi dia tidak begitu mengenal Adriel.
Namun, sebelum dia bisa menyelesaikan
kata- katanya, Adriel tersenyum dan menyahut, " Baguslah kalau di
rumah."
Tiba-tiba, Adriel langsung bergerak.
Sangat cepat seperti kilat!
Semua orang merasakan ada kilatan di
depan mata mereka, lalu suara tamparan keras terdengar.
Tubuh Elon membeku di tempatnya,
sedangkan kepalanya berputar cepat sampai ke lehernya. Lehernya terlilit
seperti kawat dengan ekspresi wajah yang masih mencibir.
Adriel menggunakan keahlian cerdik.
Tubuh Elon tetap diam, tetapi kepalanya sudah terputar hebat sampai ke
belakang.
Putra keluarga Dumin ini, yang
memegang posisi tinggi di aula leluhur, ditampar sampai mati oleh Adriel!
Beberapa bawahannya di aula leluhur
langsung bingung.
"Kenapa masih berdiri di sana?
Buka pintunya dan segera pergi ke rumah keluarga Dumin."
Adriel berjalan melewati mereka
seraya berkata dengan tenang.
Beberapa anggota aula leluhur bahkan
lebih bingung. Apakah ini akan pergi...
Melemparkan diri ke dalam jebakan?
Apakah ini pernyataan terbalik?
Seseorang membuka pintu mobil dengan
gemetar. Setelah Adriel dan Wiri masuk ke dalam mobil, Wiri segera bertanya
dengan ragu-ragu, "Apa... yang akan kamu lakukan?"
Adriel mengendurkan tubuhnya seraya
menjawab dengan santai, "Nggak apa-apa. Akhir-akhir ini, aku sedikit
dibuat frustrasi oleh beberapa orang tua. Kali ini, aku akan berusaha sekuat
tenaga dan membunuh keluarga Dumin!"
No comments: