Bab 1689
"Ah!"
Suara jeritan dan ratapan datang dari
sungai darah. Tubuh mereka mengeluarkan suara mendesis, lalu kehidupan di tubuh
mereka tersedot habis-habisan oleh sungai darah.
Dalam sekejap, orang-orang ini
tersedot dan hampir mati, lalu dihempaskan begitu saja oleh sungai darah.
Meskipun Juan bukan sesuatu yang
dianggap main- main, Adriel tidak akan membunuh orang yang tidak bersalah tanpa
pandang bulu. Mungkin masih ada orang baik di keluarga Dumin, bukan?
Beberapa anggota keluarga Dumin yang
tidak punya waktu untuk bergegas, melihat pemandangan ini dengan ketakutan di
wajah mereka. Mereka tak kuasa untuk berhenti berjalan dengan keringat dingin
yang mengalir di punggung mereka.
"Iblis macam apa ini?"
"Triknya keji sekali..."
"Hari ini, bukan kalian yang
akan dibunuh. Cepat minggir!"
Adriel pergi dan berseru dengan
tenang.
Saat ini, banyak anggota keluarga
Dumin yang tampak ragu-ragu. Akan tetapi, pada saat itu seseorang tiba-tiba
berteriak, "Mereka yang mundur akan mati!"
Setelah berkata demikian, seorang
pria paruh baya bergegas mendekat. Begitu datang, dia mengangkat tangannya,
lalu memenggal kepala seorang anggota keluarga Dumin yang mundur. Lalu, dia
mengayunkan pedang panjangnya ke arah Adriel sambil berteriak, "Aku nggak
peduli siapa kamu! Sekarang, menyerah saja! Kalau nggak, tunggu sampai
leluhurku datang, kamu..."
"Siapa dia? Berani sekali."
Ketika pria itu berteriak, Adriel
menatap Wiri dan bertanya dengan rasa ingin tahu.
"Dia pamanku, Karno Dumin,
tingkat langit tahap lima, putra kandung leluhur... "
Wiri segera mengingatkan Adriel dan
menceritakan catatan pertarungan lawan. Hal ini dilakukan untuk mengingatkan
Adriel agar lebih berhati-hati.
Namun, Adriel mengangkat kakinya dan
melangkah keluar, kemudian berkata, "Kalau begitu mulai hari ini, kamu
nggak akan punya Paman."
"Cuma kamu?"
Karno berteriak dengan marah,
melompat dengan pedang besar di tangannya, hendak memenggal kepala Adriel!
Namun, dalam sekejap pemandangan yang
mengejutkan semua orang muncul.
Adriel terlihat sedang mengangkat
kakinya, lalu melangkah dengan tenang.
Auranya meningkat.
Langkah pertama, master langit
tingkat tiga!
Langkah kedua, master langit tingkat
empat!
Setelah itu, Adriel mengangkat
pedangnya seraya melompat di udara, bergegas menuju Karno yang ada di udara.
Karno agak terkejut, lalu mencibir
dan berkata dengan jijik, "Setelah membuat keributan seperti itu, ternyata
cuma tingkat empat... "
Sebelum kata-katanya selesai,
terdengar bunyi tabrakkan keras.
Saat pedang setengah jadi bertabrakan
dengan pedang besar, pedang besar senjata tingkat bumi itu langsung hancur dan
pecah menjadi dua bagian!
Karno terkejut dan melihat sekeliling
dengan tidak percaya. Dia melihat Adriel mengangkat pedangnya hendak menyerang,
lalu dia berkata dengan ekspresi tenang di wajahnya, "Tingkat empat ini
sudah lebih dari cukup untuk bisa membunuhmu."
Sebilah pedang ditebas dari atas ke
bawah.
Seluruh tubuh Karno langsung terbelah
menjadi dua!
Kedua bagian mayat itu jatuh tak
berdaya dari udara.
Adriel langsung mendarat dengan santai.
Terjadi keheningan di seluruh tempat
itu.
Adriel tampak tenang sambil berjalan
ke depan. Kerumunan orang itu tanpa sadar bergerak ke kedua sisi untuk memberi
jalan bagi Adriel.
Di ujung jalan ada balai leluhur.
"Di mana Juan Dumin?"
Adriel ingin bertanya, tetapi ketika
berbalik, ekspresi semua orang terlihat kaku. Adriel menggelengkan kepalanya
pelan dan tidak bertanya lagi.
Dia mengangkat pedangnya, lalu
menebasnya.
Brugh!
Balai leluhur runtuh seketika!
Adriel berbalik, menatap semua orang
sambil berkata dengan santai.
"Beri tahu Juan kalau teman
lamanya datang ke sini, menghancurkan balainya dan menghancurkan
keluarganya!"
Pada saat ini, Juan dan beberapa
anggota pejabat senior keluarga Dumin bergegas ke sini.
Ketika Juan melihat balai leluhur
sudah menjadi reruntuhan. Ketika dia mendengar suara itu, pupil matanya
tiba-tiba menyusut dan penglihatannya menjadi gelap.
Lalu, dengan mata terbuka dia melihat
pemuda yang berdiri dengan membawa pedang di tangannya tepat di depan
reruntuhan. Pemuda itu mengucapkan kata -kata permusuhan, menatapnya dan
berjalan perlahan ke arahnya.
nb: Sepertinya sekitaran jam 8 update dari web nya, jadi updatean terbaru sekitar jam segini baru di update ke blog. Tapi kalau sibuk, mungkin esok nya sekaligus 20 bab..
Terima kasih kakak, tetap semangat dan selalu sehat ya kak..
ReplyDelete