Bab 1714
Setelah perkataan ini terucap,
ekspresi semua orang di tempat itu berubah menjadi kaku.
Suasana di tempat itu seketika
menjadi sangat hening.
Semua orang segera menatap Adriel
dengan tatapan ragu.
Pewaris ... Tabib Agung?
Siapa itu Tabib Agung?
Tabib Agung adalah tokoh yang
membantu masyarakat, menyelamatkan orang, menyelesaikan masalah, dihormati oleh
banyak orang, legenda hidup, salah satu dari tiga puncak tertinggi Negara
Elang, begitu banyak kata-kata yang dapat ditambahkan pada orang suci yang saat
ini berada di puncak.
Sementara Adriel ...
Semua orang menatap Adriel dengan tatapan
yang kaku. Beberapa dari mereka bahkan mulai gemetar. Identitas ini bisa
mewakili begitu banyak hal!
"Apakah yang dia katakan
benar?" ujar Alvel dengan suaranya yang gemetar sambil menatap Adriel.
Daniel, Wennie, Leony dan beberapa
orang lainnya juga menatap Adriel seolah-olah sedang menunggu konfirmasi
darinya, termasuk Kiran.
Sementara itu, Yasmin kembali berkata
dengan tatapan yang sinis, "Apakah kamu akan menyangkalnya? Tadinya, aku
meminta Dodi untuk menantang kemampuanmu. Sesuai dugaanku, luka- luka di
tubuhmu sudah pulih sepenuhnya."
"Kondisi ini hampir seperti
bangkit dari kematian. Di dunia ini, hanya keturunan Tabib Agung yang bisa
melakukan hal seperti ini," ujar Yasmin.
Setelah beberapa saat, Yasmin kembali
berkata, " Menjadi Pewaris Tabib Agung adalah hal yang sangat
membanggakan. Adriel, kenapa kamu tidak berani mengakuinya? Apa yang kamu
khawatirkan?"
Di saat yang bersamaan, semua orang
mulai berseru.
"Tidak sopan! Apa hebatnya
keluarga Romli? Beraninya kamu berbicara seperti itu pada Pewaris Tabib
Agung?" ujar Steven.
Saat ini, Steven tiba-tiba bangkit
lalu berdiri di depan Adriel untuk melindunginya. Dia juga menatap Yasmin
dengan penuh amarah dan bersikap seperti seekor anjing yang setia.
Semua orang juga tampak terkejut.
Apakah keluarga Romli sudah gila?
Mereka jelas-jelas tahu kalau Adriel
adalah pewaris Tabib Agung, tetapi mereka masih berani menantang Adriel?
Saat ini, Yasmin hanya menggelengkan
kepalanya sambil tertawa sinis. Dia kemudian berkata dengan acuh tak acuh,
"Sekelompok orang bodoh yang ditipu habis-habisan oleh Adriel! Kalian
masih ingin mengorbankan diri untuknya?"
Setelah itu, Yasmin melangkah maju
dan menatap Adriel dengan tatapan sinis sambil berkata, "Kalau Tabib Agung
masih hidup, keluarga Romli mungkin tidak berani bertindak. Tapi... gurumu
sudah lama meninggal!"
Di dalam senyuman Yasmin, terasa niat
membunuh yang cukup kuat. Dia menatap Adriel seolah-olah seperti sedang menatap
mangsa yang tidak sadar kalau dirinya sudah lama terperangkap.
Informasi - informasi ini membuat
semua orang di dalam ruangan itu makin terkejut.
Tabib Agung sudah meninggal?
Semua orang benar-benar merinding dan
kebingungan.
Informasi ini berhasil mengejutkan
semua orang dan pasti akan menggoyahkan Negara Elang, bahkan mungkin memberikan
dampak yang cukup besar!
Tabib Agung sudah meninggal, siapa
yang akan melindungi Adriel yang masih lemah ini?
Semua orang tidak bisa mencerna
informasi ini dalam waktu singkat.
Tempat itu juga dilanda keheningan.
Namun, suara tawa yang keras
tiba-tiba terdengar dan menghancurkan keheningan ini.
Itu adalah suara tawa Adriel.
Adriel kemudian berkata dengan
dingin, "Kalian begitu serakah? Kalian tidak hanya berurusan dengan
pengkhianat negara, keluarga Romli juga akan menjadi pengkhianat negara?"
Tidak perlu ditanya lagi, informasi
ini pasti bersumber dari Enam Jalur Puncak Kematian.
"Pengkhianat negara?" ujar
Yasmin sambil menggelengkan kepalanya.
Dia kemudian tersenyum sinis, lalu
berkata dengan nada bercanda, "Adriel oh Adriel, apakah kamu tahu kenapa
keluarga Romli tercatat dalam sejarah? Apakah kamu tahu seberapa besar pengaruh
keluarga Romli di kalangan atas? Kamu tidak tahu!"
"Kamu bilang aku pengkhianat?
Kalau begitu, siapa yang akan mengadili aku? Selain itu... kalau aku bisa
mendapatkan warisan Tabib Agung darimu, keluarga Romli pasti bisa membuat
negara ini menjadi lebih berkembang. Bagaimana mungkin aku dianggap pengkhianat
negara?" ujar Yasmin.
Yasmin kembali berkata dengan terus
terang, 11 Adriel, demi kepentingan negara, kamu harus ikut denganku dan
menyerahkan warisan Tabib Agung padaku. Ini pilihan terbaik untuk kita
berdua."
Tujuan utamanya datang ke sini adalah
untuk mengambil warisan Tabib Agung dari Adriel!
Mendengar ini, Adriel mengerutkan
keningnya dan berkata, "Kalau terjadi peperangan antar negara di masa
depan, keturunan Tabib Agung tetap akan berkontribusi. Apakah kalian tidak
takut akan terjadi perang dunia lagi? Bukankah waktu itu Negara Elang
kehilangan sebuah kekuatan penting karena kekurangan Tabib Agung yang
asli?"
Yasmin tersenyum sínis dan berkata,
"Meski dunia kiamat, apa hubungannya dengan kami? Selama aku bisa
mendapatkan warisan Tabib Agung, keluarga Romli pasti bisa mewarisinya selama
berabad-abad. Kalau suatu saat nanti Negara Elang runtuh, itu juga tidak ada
hubungannya dengan kami."
No comments: