Bab 1748
Mata Yasmin dipenuhi dengan amarah,
hatinya penuh iri dengki. Dia menatap Dahlia sambil berkata, "Gila. Aku
kehilangan reputasi dan identitasku dengan sia-sia. Jelas-jelas dia justru
melindungi Adriel. Dasar nggak berguna!"
Yasmin bangga dengan status
bangsawannya dan menganggap Adriel sebagai lumpur di pinggir jalan.
Namun, nama Dahlia terkenal di Kota
Sentana dan Yasmin tidak bisa dibandingkan dengannya. Wanita seperti ini justru
berdiri untuk melindungi Adriel.
Hal ini menyebabkan Yasmin
mengeratkan giginya. Dia merasa sangat terhina di dalam hatinya!
"Yasmin, diam! Jangan bersikap
kasar pada Putri."
Farhan mengernyit pelan dan
memarahinya. Dahlia adalah seorang Putri dan perwakilan Guru Kaisar, jadi
Yasmin tidak memenuhi syarat untuk mengejeknya.
"Keluarga Romli memang setia dan
sangat patriotik. Setelah aku membawa kembali Adriel, aku akan merekomendasikan
kepada Guru Kaisar agar memberi penghargaan pada keluarga Romli."
Setelah Dahlia selesai berbicara, dia
menarik Adriel untuk pergi.
Tunggu!"
Pada saat ini, sosok yang gagah dan
berwibawa tiba- tiba bergerak ke samping dan berdiri di depan mereka berdua
"Apa keluarga Dimasta mau
melawan Sekte Sulos?"
Dahlia menatap pada lawan bicara
seraya bertanya dengan santai. Meskipun dia lebih muda, sikapnya masih tenang
dan santai.
Jeff agak mengernyit, lalu menyahut,
"Aku nggak bermaksud begitu, mari kita membahasnya lagi... "
Dia tampak ragu dan berpikir cepat di
dalam hatinya. Saat menatap dengan beberapa orang lainnya, semuanya menunjukkan
ekspresi samar.
Itu adalah Guru Kaisar ...
Siapa yang berani mengusik pria tua
yang agung itu?
"Karena itu perintah dari Guru
Kaisar, kami juga akan mengambil langkah mundur."
Yarno tiba-tiba berkata,
"Warisan Tabib Agung adalah kekayaan seluruh rakyat Negara Elang. Kalau
kamu bersedia menyerahkan sebagian dari warisan Tabib Agung, kami akan
membagikannya pada rakyat biasa dan anak-anak lainnya untuk memberi manfaat
bagi Negara Elang."
"Aku nggak peduli
denganmu."
Meskipun Adriel mengutuk, dia tampak
sangat tenang. Hak distribusi ada di tangan mereka. Apa maksudnya dia ingin
memberi manfaat dengan membagikannya pada rakyat biasa dan anak-anak!
"Mengabaikan keluarga dan
negara, akan merugikan kepentingan Negara Elang. Kamu nggak layak menjadi
pewaris Tabib Agung! Kalau begitu jangan salahkan kami karena nggak memberi
proghormatan pada Guru Kaisar
Farhan tiba-tiba mendengus dingin,
menuduh Adriel dengan santai seraya mengambil langkah maju. Momentumnya
langsung melonjak begitu saja.
"Kamu berani mempermalukan Guru
Kaisar?"
Liana terkejut dan menyahut dengan
marah.
Namun, Yarno menyela dengan nada
dingin, "Aku akan membunuh kalian semua nanti. Aku nggak percaya Guru
Kaisar akan berselisih dengan tujuh keluarga besar cuma karena ada beberapa
orang yang mati!"
Setelah kata-kata itu jatuh, wajah
Adriel tiba-tiba menjadi muram. Godaan warisan Tabib Agung terlalu besar,
bahkan nama Guru Kaisar pun tidak dapat menahannya?
Selain itu, Adriel benar-benar tidak
ingin berlindung pada Guru Kaisar. Warisan Tabib Agung terlalu menggoda dan
Guru Kaisar mungkin akan tergoda.
Namun, saat ini tepat saat telapak
tangan hendak dilayangkan.
Dahlia tiba-tiba mengambil satu
langkah ke depan dan berkata dengan nada dingin, "Kalau kamu ingin
menyentuhnya, bunuh aku dulu."
"Mundur!"
Ekspresi Adriel berubah, dia hendak
menarik Dahlia ke belakang. Tujuh keluarga besar tergoda oleh keuntungan
tersebut dan mereka benar-benar hendak mengambil tindakan!
Namun, batu alam di tangan Dahlia
tiba-tiba meledak dengan cahaya yang menyilaukan. Momentum yang kuat langsung
mengguncang Adriel!
"Aku nggak akan mati semudah
itu. Token batu alam ini adalah benda penyelamat hidup yang diberikan Guru
Kaisar padaku."
Setelah Dahlia selesai berbicara
dengan tenang, matanya menunjukkan ekspresi dingin. Dahlia tiba- tiba
menggerakkan batu alam di tangannya, lalu berubah menjadi pelangi yang
terbentuk dari cahaya putih di udara.
Seperti pedang tajam, Dahlia
menusukkannya ke arah Farhan yang hendak mengambil tindakan!
No comments: