Bab 1747
Di medan perang, kedua belah pihak
saling berhadapan dan suasananya menjadi tegang. Tampaknya perang besar yang lain
akan pecah kapan saja.
"Apa Dahlia juga ada di sini
untuk bersaing memperebutkan warisan Tabib Agung?"
Saat ini, Yasmin juga berbisik. Saat
melihat kemunculan Dahlia, dia merasa tertekan. Pada saat yang sama, dia juga
sedikit kesal. Karena jika ada lebih banyak orang yang mendapatkan keuntungan,
maka keluarga Romli akan membaginya lebih sedikit.
Sementara itu, Adriel. Sekarang dia
tidak terlalu peduli, keuntungan itu hanya sepotong daging di atas talenan.
Adriel juga tenggelam dalam
pikirannya. Ini sepertinya sangat mungkin
Saat ini, Dahlia hanya melihat ke
arah Adriel sambil berkata dengan nada tenang, "Aku tahu kamu nggak akan
memercayaiku dengan mudah. Bagaimanapun, ini adalah warisan Tabib Agung yang
didambakan oleh semua orang di dunia."
Adriel tidak bergeming. Dia tidak
akan mudah memercayai Kakak Senior murahan yang tiba-tiba muncul entah dari
mana. Lagi pula, Tabib Agung juga tidak pernah menyebutkan hal ini sebelum
kematiannya.
Sangat penting untuk meningkatkan
kewaspadaan terhadap orang lain.
Dahlia menatap dengan dingin, lalu
berkata, " Ayahku adalah Eldy Arlon, raja Kota Andres. Aku dianggap
sebagai putri, tapi saat aku lahir, awan gelap menutupi matahari dan angin
hitam memenuhi langit. Orang-orang bilang aku dilahirkan dengan nasib buruk dan
dalam waktu dekat akan mengalami kesulitan."
"Aku sudah dijodohkan sebelum
aku lahir. Tapi setelah aku lahir, calon suamiku meninggal secara tiba-tiba dan
dengan mengenaskan. Bahkan orang- orang terdekat di keluargaku juga mengalami
nasib buruk yang nggak bisa dijelaskan. Ayahku merasa kalau dia kalah dalam
pertarungan juga karena dampak dari nasib burukku."
"Lagi pula, bakatku biasa-biasa
saja dan aku nggak punya nilai untuk dikembangkan. Ayah dan ibuku
meninggalkanku seperti sepatu usang dan memperlakukanku seperti bukan apa-apa.
Awalnya, mereka ingin membuangku."
"Untungnya, pengasuhku nggak
menyerah padaku. Dia memohon pada ayahku untuk nggak membuangku dan membawaku
ke kamar pelayan untuk dirawat dan dibesarkan. Aku memakan sisa makanan pelayan
itu dan bertahan hidup sampai berumur tiga tahun."
Dahlia berbicara tentang masa lalu
seolah-olah dia sedang menceritakan kisah orang lain.
Tentu saja, Adriel sudah pernah
mendengar tentang reputasi dari raja Kota Andres. Pria itu pernah ditugaskan di
perbatasan dan memiliki prestasi militer yang brilian.
Dahlia jelas ingin mendapatkan
kepercayaan secepat mungkin dengan menceritakan hal-hal rahasia ini.
Adriel juga diam-diam menggunakan
teknik membaca pikiran untuk mencari tahu apakah yang dikatakan Dahlia adalah
kebenaran.
Tidak disangka bahwa Dahlia, murid
agung dari Guru Kaisar dan sekarang merupakan putri yang angkuh, memiliki masa
lalu yang malang di balik pesona cantiknya.
"Saat aku berumur tiga tahun,
ayahku merayakan ulang tahunnya dengan meriah. Istana dihiasi dengan lampu dan
dekorasi untuk menyambut tamu. Tentu saja aku nggak memenuhi syarat untuk duduk
di meja makan, tapi aku sangat lapar. Pengasuhku diam-diam membawakanku daging
dari dapur. Saat pelayan menyadarinya, dia menemukan alasan untuk mencambuk
pengasuhku. Setelah beberapa saat, kita diusir dari istana."
"Bagaimana pengasuhku yang cuma
orang biasa, bisa tahan terhadap cambukan seperti itu? Dia dipukuli sampai
mati. Tentu saja aku juga nggak bisa menghindari cambuk. Dalam keadaan setengah
sekarat, aku di buang ke hutan belantara bersama mayat pengasuhku."
"Aku merasa sangat takut dan
putus asa. Lalu Tabib Agung muncul. Dia menyelamatkanku dan secara pribadi
mengantarku kembali ke istana. Dia bilang akan menerimaku sebagai anak pemurni
obat."
Dahlia menjelaskan semuanya dengan
sangat tenang, seolah-olah dia sedang membicarakan sesuatu yang tidak ada
hubungannya dengan dirinya. Akan tetapi, dilihat melalui teknik membaca
pikiran, Adriel tahu bahwa Dahlia tidak berbohong.
Tenang, mungkin hanya karena hati
Adriel sedang dingin
"Istana langsung heboh ketika
Tabib Agung tiba. Tentu saja, orang tuaku sangat gembira. Siapa sangka bahwa
orang yang nggak baik sepertiku, ternyata dapat membantu mereka naik ke tingkat
tinggi sebagai orang dari Tabib Agung yang mulia."
Berbicara sampai sini, tatapan Dahlia
tidak menunjukkan kegembiraan apa pun karena pada akhirnya dia bisa lolos dari
neraka.
Meskipun hanya seorang anak pemurni
obat, itu juga anak dari Tabib Agung. Jangankan seorang putri, bahkan sang
pangeran pun akan memimpikan kesempatan seperti itu.
Yarno bersama orang lainnya yang ada
di samping saling menatap. Jelas tidak banyak orang yang mengetahui rahasia
ini, setidaknya mereka tidak mengetahuinya.
Mereka hanya tahu bahwa Dahlia sangat
berbakat. Pada usia dua belas tahun, dia ditemukan oleh Guru Kaisar dan
diterima sebagai murid pribadinya. Dahlia juga dianugerahi gelar Putri Bulan
oleh Guru Kaisar. Jika tidak ada halangan, dia akan menjadi pengawas generasi
berikutnya dari Sekte Sulos dan Guru Kaisar Negara Elang.
Sama sekali tidak diketahui bahwa
Dahlia dan Tabib Agung ternyata memiliki hubungan!
Hal-hal rahasia seperti itu tentu
saja akan dianggap tabu dan tidak akan pernah dipublikasikan.
Namun, Dahlia tidak segan segan
mengatakannya di depan umum.
"Nggak perlu mengatakannya lagi,
aku percaya padamu."
Adriel tidak membiarkan Dahlia terus
berbicara. Masa lalu yang memalukan ini, meskipun Dahlia mengatakannya dengan
tenang seperti sekarang, akan tetap menjadi bekas luka.
Dahlia menatap orang-orang di udara
dan berkata dengan tenang, "Walaupun aku bukan murid langsung Tabib Agung,
dia sudah menunjukkan kebaikan yang besar padaku dan merupakan orang terpenting
dalam hidupku. Nggak ada seorang pun yang seperti dia! Adriel, aku
bersumpah."
"Kalau kamu mau melanggar, kamu
akan menjadi musuh Sekte Sulos dan Guru Kaisar-ku!"
Begitu kata-kata ini keluar, semua
orang langsung terdiam.
No comments: