Bab 1756
Saat ini, cahaya senja di
sekelilingnya makin memudar, sosoknya perlahan menjadi samar. Namun, terlihat
beberapa pil berwarna-warni melayang di tengah cahaya itu tersebut.
Kelima pil itu akhirnya sampai di
tangan Adriel.
"Aku sudah membuat terobosan.
Setiap kali kultivasimu mencapai tahap tertentu, satu terobosan akan
terbuka."
Tatapan orang-orang di sekitarnya
dipenuhi rasa iri dan cemburu yang membara.
Setiap pil ini mewakili kultivasi
seumur hidup seorang master ilahi tingkat tinggi.
Sekarang, pil-pil itu justru jatuh ke
tangan Adriel?
Orang-orang mulai bertanya-tanya,
bagaimana jika tingkat kultivasi Adriel tidak dapat mencapai tahap tersebut?
Bukankah pil-pil ini akan mubazir?
Namun, setelah dipikir-pikir lagi,
agaknya bagi orang ini kalaupun terbuang sia-sia, tak akan menjadi masalah.
Pada saat itu, Wendy berbalik dan
berkata dengan lembut, "Garis keturunanmu istimewa, punya banyak potensi.
Aku memberimu kesempatan buat melihat sekilas masa depan yang akan segera
datang. Apa kamu mampu memanfaatkan kesempatan ini atau nggak, itu tergantung
padamu."
Kesempatan apa yang dimaksud?
Kata-katanya yang samar terdengar
seperti memberi petunjuk?
Semua orang agak tercengang.
Adriel juga sedikit bingung, tidak
mengerti maksudnya.
Namun, Wendy tidak berniat memberikan
penjelasan. Tiba-tiba, Wendy memandang ke langit. Tak seorang pun bisa melihat
ekspresi wajah Wendy, tetapi Adriel entah mengapa merasakan bahwa sikap Wendy
yang biasanya tenang mulai berubah. Ekspresi Wendy perlahan-lahan tampak
dingin, seolah-olah melihat sesuatu di langit.
Sesaat kemudian, tubuh Wendy
perlahan-lahan hancur berubah menjadi cahaya merah keemasan yang berkilauan.
Itu perlahan-lahan memudar dan akhirnya menghilang.
Hanya tersisa suara lembut yang terdengar
di udara, bergema seperti bisikan.
"Waktu berlalu dengan cepat.
Siklus hidup terus berputar. Saat takdir tiba, hidup atau mati adalah dua
pilihan yang sulit... "
Suara itu terdengar samar sebelum
akhirnya benar- benar lenyap.
Sosoknya akhirnya menghilang.
Suasana kembali tenang.
Mendengar suara lembut yang seperti
melodi surgawi, semua orang terdiam saat menyaksikan sosok yang tampak seperti
dewa yang terbuang perlahan menghilang. Mereka merasa bingung, seolah berada
dalam mimpi.
Namun, darah yang membasahi tanah dan
kematian enam master ilahi mengingatkan mereka bahwa ini bukanlah mimpi.
Hari ini, Negara Elang telah
kehilangan enam kekuatan puncak!
Sejarah mungkin akan ditulis ulang
saat ini!
Adriel memegang pil-pil yang masih
hangat itu dengan lembut. Dia merasakan betapa kokohnya terobosan di atasnya,
seolah-olah itu sesuatu yang tak mungkin Adriel capai.
Namun, Adriel terus berpikir dalam
hatinya. Apa yang dimaksud Bu Wendy dengan menyuruhnya melihat masa depan dalam
waktu dekat?
Selain itu, mengapa Bu Wendy menatap
langit sebelum menghilang dan meninggalkan kata-kata yang membuat Adriel
bingung?
Bagi seorang yang memiliki kekuatan
seperti Bu Wendy, apa yang bisa membuatnya berada dalam dilema?
Semua hal ini benar-benar
membingungkan bagi Adriel.
"Siapa sebenarnya orang
itu?"
Pada saat ini, Liana bertanya dengan
lirih dan hati- hati.
Adriel berpikir beberapa saat, lalu
menggelengkan kepala dan menjawab, "Guru Liana, aku nggak bermaksud
menyembunyikannya darimu, tapi ini tuh nggak nyaman buat diceritakan."
Dengan kernampuan Bu Wendy, jika
Wendy ingin kamu melihat penampilannya, tentu bisa melakukannya. Jika Wendy
tidak ingin kamu tahu, itu pasti ada alasan dan Wendy juga tidak ingin
mengungkapkannya.
Liana berpikir sejenak, lalu bertanya,
"Apa ini ada hubungannya dengan gurumu?"
Adriel tersenyum dan menggelengkan
kepalanya. Dia merespons, "Nggak ada."
Tabib Agung meninggal di Kota Silas
dan Wendy juga berada di Kota Silas. Jika ada hubungan dekat antara keduanya,
Wendy pasti tidak akan tinggal diam.
Tiba-tiba, Adriel mendapat sebuah ide
cemerlang. Tabib Agung tingkat suci itu mati di Kota Silas, sedangkan Wendy
yang sangat kuat dan penuh misteri juga bersembunyi di Kota Silas, sepertinya
ini bukan kebetulan semata.
Namun, Adriel tak punya waktu untuk
memikirkannya lebih jauh karena situasi berbahaya ini masih belum sepenuhnya
aman.
No comments: