Membakar Langit ~ Bab 1779

Bab 1779

 

"Perempuan ini berasal dari wilayah selatan dan dia memiliki hubungan dengan Adriel sialan itu. Adriel, kamu tahu, 'kan! Sangat jahat. Kita nggak perlu terburu-buru untuk bersaing dengan umpan meriam itu," kata Rudi.

 

"Aku sengaja menyuruh orang untuk mengikuti dan menangkap wanita ini. Kita mainkan dulu wanita ini, lalu kita akan suruh dia membuka jalan untuk kita... ya?" lanjut Rudi.

 

Setelah selesai berkata, tiba-tiba Rudi terkejut. Dia melihat sebuah tangan merampas rantai dan langsung menghancurkannya.

 

Lalu tangan lainnya membersihkan darah yang ada di wajah wanita itu.

 

Pemuda asing yang baru saja dia temukan sedang menatap wajah wanita itu dengan tatapan yang dalam.

 

Elin!

 

"Kamu, apa yang akan kamu lakukan! Pergi dari sini! "Elin berteriak marah sambil melepaskan tangan Adriel dan suaranya terdengar ketakutan.

 

Yang lainnya juga memandang Adriel dengan sedikit tidak senang. Mereka merasa bahwa Adriel ingin mendahului mereka.

 

Rudi terpaku sejenak, lalu dia berkata sambil bercanda, "Hel, wanita ini memang cantik, tapi jangan terlalu berburu-buru. Biarkan dulu saudaraku menikmatinya Kamu agak melanggar aturan."

 

Namun, dalam sekejap sebuah tangan menekan lehernya dengan kuat. Wajah Rudi memerah karena kehabisan napas, lalu dia berteriak kepada Adriel dengan tidak percaya, "Apa yang kamu lakukan? Lepaskan aku! Hanya karena seorang wanita saja, kalau mau, kamu boleh bermain dulu. Apa perlu seperti ini! kamu terlalu kasar!"

 

Orang di sekitar juga terkejut.

 

"Lepaskan!" ujar Rudi.

 

"Kita semua adalah saudara, ada banyak wanita di wilayah selatan. Kita bisa mendapatkan wanita apa pun dengan mudah. Tenang saja... " kata Rudi.

 

"Hanya karena tempat kelahiran yang berbeda, kalian bisa bersikap sombong seperti ini?" kata Adriel sambil menatapnya dengan tajam.

 

Seseorang terkejut dan langsung berteriak, "Kamu bukan orang dari Kota Sentana. Kamu benar-benar orang dari wilayah selatan?!"

 

Setelah mendengar perkataan itu, Elin terpaku dan melihat Adriel dengan ekspresi terkejut.

 

Yang lainnya juga terkejut dan marah. Mereka semua segera mengelilingi Adriel!

 

Mereka semua berteriak keras!

 

Rudi malah meminta mereka berhenti. Lalu dia menatap Adriel dan berkata dengan marah, " Lepaskan tanganmu! Kami nggak menyakitimu, kita bisa berbicara baik-baik!"

 

Namun, Adriel menatap Rudi dengan senyuman sinis dan berkata, "Kamu bodoh? Aku orang dari wilayah selatan yang sangat kasar dan biadab!"

 

Adriel tiba-tiba menekan dengan keras!

 

Terdengar suara patah!

 

Rudi mati!

 

Dan yang lainnya marah sekali, "Dasar, cari mati!"

 

Tiba-tiba banyak orang berlari ke arah Adriel. Wajah Elin pucat dan segera berteriak, "Cepat lari!"

 

"Lari?" ujar Adriel.

 

"Aku sudah muak melarikan diri selama ini!" kata Adriel sambil tertawa marah.

 

Adriel meledak dengan kekuatan yang tak terbatas, penuh dengan aura jahat dan niat jahat yang tak terbatas. Auranya yang dahsyat membuat beberapa dari mereka ketakutan.

 

Menjalani kultivasi selama tiga bulan tidak berarti kekejaman Adriel telah hilang. Hanya saja tersembunyi lebih dalam.

 

Suara ledakan!

 

Adriel meluncur ke depan dan dengan satu pukulan yang kuat, dia menghantam seorang tingkat langit setengah langkah yang ingin menyerangnya secara diam-diam. Kekuatannya begitu besar sehingga orang itu langsung hancur di udara!

 

Hujan darah berkecamuk.

 

Saat ini, yang lainnya sangat terkejut dan marah, sehingga mereka semua berteriak dan menyerang secara bersamaan!

 

"Bagus sekali, aku akan menguji kemampuan bela diriku!" tutur Adriel.

 

Adriel berubah menjadi bayangan dan bergegas. Dia telah menyatukan Jurus Tiga Ribu Halilintar ke dalam langkah kakinya. Selain cepat, juga menambahkan aura pembunuh yang mendominasi.

 

Energi sejati yang membara keluar dari tangan besarnya. Dengan suara keras dia menyerang kerumunan orang dengan menggabungkan berbagai teknik cakaran!

 

"Aduh..."

 

Seorang pria berteriak keras. Dia terkejut saat melihat sebuah tangan besar tengah meraih lehernya, sehingga dia tidak bisa melarikan diri.

 

Pria itu segera mencoba melepaskan diri dengan usaha keras, tetapi tangan besar itu tidak bergerak sama sekali. Adriel menahan kepalanya dengan kedua tangannya dan tiba-tiba memutar dengan keras!

 

Lehernya terpilin seperti kawat.

 

Kepalanya patah.

 

"Kabur!"

 

Hanya tiga orang yang mati dan yang lainnya sangat ketakutan dan berhamburan lari. Sungguh, para genius sejati dalam keluarga besar akan selalu langsung dikirim ke dalam Gunung Reribu.

 

Orang yang mengikuti seleksi di sini adalah orang- orang yang sangat sederhana di antara para keluarga besar.

 

Adriel hanya melihat mereka dengan tatapan dingin dan tidak lagi mengejar.

 

"Nggak boleh biarkan mereka pergi begitu saja. Ada banyak orang datang dari keluarga besar. Bagi mereka, kamu adalah pemberontak dan mereka akan bersatu untuk melawanmu!" teriak Elin dengan tergesa-gesa.

 

"Biarkan saja mereka datang. Membunuh mereka di luar akan dituntut, tapi di tempat ini nggak ada aturan, nggak ada hukum, bahkan bisa lebih cepat meningkat menjadi master ilahi," kata Adriel dengan suara lembut dan tatapan dingin.

 

"Mereka telah sepenuhnya menutup jalur naik. Jadi aku akan menerobos langit! Menembus jalur naik!" kata Adriel.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1779 Membakar Langit ~ Bab 1779 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 24, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.