Membakar Langit ~ Bab 1780

 

Bab 1780

 

Momentum semacam ini membuat Elin makin bingung menatap Adriel. Momentum ini sungguh luar biasa.

 

Setelah selesai bicara, Adriel juga melihat Elin dengan suasana hati yang campur aduk. Namun dia tidak menunjukkan ekspresi apa pun pada wajahnya, dia hanya tersenyum dan berkata, " Namamu Elin, 'kan? Bagaimana dengan luka- lukamu?"

 

Elin tidak menjawabnya. Dia memandang Adriel dengan waspada dan bertanya, "Aku masih belum tahu siapa namamu?"

 

Di tempat seperti ini yang semua orang sedang bersaing. Orang yang menyelamatkanmu mungkin bukan temanmu, jadi lebih baik tetap waspada. Jika tidak, kamu bahkan tidak tahu bagaimana cara kamu mati.

 

Elin bukanlah wanita yang sederhana.

 

Dia selalu cerdik karena dia mampu merencanakan kematian putranya sendiri selangkah demi selangkah.

 

"Sial, aku lupa memberi nama baru untuk diriku," gumam Adriel.

 

Adriel berpikir sejenak dan berkata sambil tersenyum, "Namaku Saka."

 

Nama Adriel tidak bisa lagi digunakan untuk waktu yang lama.

 

Mulai hari ini, namanya adalah Saka.

 

Wendy adalah penyelamatnya. Jadi Adriel menggunakan nama belakangnya dan juga berarti berasal dari Kota Silas. Nama barunya ini juga melambangkan dirinya di masa lalu.

 

Nama yang bagus...

 

Saka yang baru muncul bertanya sambil tersenyum, "Bagaimana, apa kamu ingin ikut denganku?"

 

Mendengar undangan Saka, Elin makin waspada dan berkata dengan makin ragu, "Apa kamu benar- benar orang dari wilayah selatan?"

 

Dengan kepribadiannya, bahkan jika ada orang asing yang membantunya, Elin juga tidak akan dengan mudah mempercayai orang tersebut sepenuhnya. Apalagi semua orang di tempat ini adalah pesaing, Elin benar-benar tidak tahu mengapa orang ini menyelamatkan dirinya.

 

"Nggak mirip, ya?" kata Saka sambil tersenyum.

 

"Kamu agak terlalu hebat..." ujar Elin.

 

Elin mengerutkan keningnya dan berkata, "Kamu sudah berada di tingkat langit dengan usiamu yang masih muda. Tampaknya memiliki kultivasi yang cukup dalam. Kamu bahkan berani membunuh orang -orang dari keluarga Dimasta. Genius pemberani seperti dirimu jarang ada di wilayah selatan dan yang aku kenal hanya ada satu orang..."

 

Orang yang dikatakan oleh Elin tentu saja mengacu pada Adriel...

 

Elin tidak bisa menahan diri untuk menghela napas di dalam hatinya dan tanpa sadar dia merindukan Adriel.

 

"Kultivasimu sedikit terlalu lemah," kata Saka.

 

Saka melihat wajah murungnya dan berkata dengan tatapan lembut, "Kedatanganmu seperti untuk mencari mati. Kenapa kamu datang?"

 

Elin menggelengkan kepala sambil tersenyum sinis, tanpa berkata apa-apa.

 

Bahkan dirinya sendiri pun tidak bisa menjelaskan alasan mengapa dia datang ke sini. Apa untuk membalas dendam Saka?

 

Dengan kultivasinya yang rendah, sepertinya sedikit tidak bisa diandalkan. Apakah untuk meningkatkan kultivasinya?

 

Kesempatan itu juga cukup kecil.

 

Elin selalu cerdik, tetapi sekarang ini dia bahkan tidak bisa menjelaskan mengapa dirinya datang. Dia hanya merasa bahwa jika Saka masih hidup, dia pasti akan mendaftarkan diri pada kompetisi ini. Jadi Elin tidak berpikir lebih dan segera datang ...

 

Hanya bisa dikatakan bahwa wanita yang sedang jatuh cinta, meskipun biasanya cerdik, mereka juga akan membuat keputusan yang aneh dan tak terduga.

 

Namun, Saka justru menatapnya dengan penuh perasaan. Dia merasa bahwa dirinya memiliki banyak hutang perasaan kepada para wanita

 

"Jangan khawatir, aku nggak ada niat jahat terhadapmu. Aku hanya sangat mengagumi Adriel. Karena kamu adalah temannya, aku harus membantumu mendapatkan beberapa keuntungan dalam seleksi ini," kata Saka sambil tersenyum.

 

"Sekarang ini Adriel dianggap sebagai orang yang tidak bisa diampuni di Negara Elang, bahkan sudah mati pun namanya sudah busuk. Apa yang kamu kagumi darinya?" tanya Elin.

 

Mendengar perkataannya, Elin menjadi makin ragu.

 

Masih ada orang yang mengagumi manusia mesum seperti Adriel?

 

"Tentu saja aku mengagumi bakat dan kecemerlangannya yang luar biasa, keberanian dan keadilannya, kecerdasan yang luar biasa dan pantang menyerah dalam menghadapi kekuasaan orang-orang yang hebat selalu saling menghargai satu sama lain," kata Saka.

 

Saka memuji dengan tidak tahu malu.

 

Kini Elin merasa orang yang di depannya ini memiliki sesuatu yang aneh dan sulit diungkapkan.

 

Namun, tempat ini penuh dengan bahaya. Alangkah baiknya jika bisa bergabung dengan pemain kuat seperti Saka. Namun apa yang diinginkan Saka darinya?

 

Ketika Elin merasa sedikit tidak tenang.

 

Saat ini, tiba-tiba terdengar suara jeritan yang menyayat hati dari bawah kaki gunung di depan.

 

"Lari!"

 

"Sialan, masih ada tantangan lain di dalam gunung!"

 

Jeritan mengerikan terdengar seperti panci minyak yang bertemu air, seketika mendidih tak terkendali!

 

Para peserta berlomba-lomba lari keluar dari jalan kecil di kaki gunung itu. Mereka berusaha melarikan diri..

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1780 Membakar Langit ~ Bab 1780 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 24, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.