Bangkit dari Luka ~ Bab 239

 

Bab 239

 

Nindi merasa agak keheranan ketika melihat polisi datang.

 

Mungkinkah Serena melapor polisi?

 

Sania yang melihat ini, segera tersenyum puas. "Pak Polisi, Nindi hanya khilaf sampai-sampai melakukan tindakan kriminal dengan mengunci ponsel banyak mahasiswa di sini. Semoga dia bisa mengakui kesalahan dan berubah!"

 

"Benar, Nindi sengaja meretas Forum Komunitas Kampus dan mengunci ponsel banyak orang. Jelas -jelas dia adalah orang yang gila harta, tapi nggak mau dibicarakan!"

 

Serena merasa begitu senang. "Nindi, sekarang aku nggak perlu menghabisimu usai kelas karena sudah ada yang datang untuk menangkapmu! Tunggu saja, kamu pasti akan dikeluarkan dari kampus!"

 

Dia hanya perlu membicarakan masalah ini dengan kepala sekolah dan bisa dipastikan Nindi si anak kampung itu akan langsung dikeluarkan!

 

Nindi menatap polisi dengan wajah tenang dan berpikir untuk menyewa seorang pengacara.

 

Dia harus bertahan sampai akhir!

 

Pada momen ini, para polisi justru menatap ke Serena. "Nona Serena, kedatangan kami kali ini untuk mencidukmu."

 

"Mencidukku? Kenapa kalian mau mencidukku? Kalian itu seharusnya menangkap orang bernama Nindi itu!"

 

Serena merasa agak kesal. Apa yang orang-orang ini pikirkan?

 

"Nona Serena, tolong ikutlah dengan kami."

 

"Aku nggak melanggar hukum. Lantas kenapa aku harus ikut dengan kalian?"

 

"Nona Serena, berdasarkan penyelidikan kami, kamu diduga melakukan perundungan ke teman sekelas waktu SMA dan bahkan memaksa siswa itu bunuh diri dengan melompat dari atas gedung. Saat ini kamu menemukan bukti baru dan perlu menginterogasimu!"

 

Setelah mendengar penjelasan itu, Wajah Serena seketika memucat.

 

Dia mundur tertatih-tatih karena ketakutan. " Bukannya kasus itu sudah ditutup?"

 

Keluarganya sudah lama menangani kasus ini!

 

"Nona Serena, ini adalah surat penangkapan. Kamu harus ikut bersama kami!"

 

"Kalian jangan mendekat, lepaskan! Kalian tahu siapa aku? Kakak iparku adalah pangeran di Komunitas Konglomerat. Kalau dia tahu, kalian nggak akan bisa lolos begitu saja!"

 

Namun, Serena tetap digelandang pergi.

 

Orang-orang di kelas saling menatap dengan terkejut karena tak menyangka akan jadi seperti ini.

 

Nindi juga tak menyangka Serena akan digelandang polisi, tetapi setelah mendengar tuduhan yang dilayangkan oleh polisi, itu cukup masuk akal ketika melihat tingkah laku Serena sehari-hari.

 

Perasaan Sanía menjadi kalut ketika melihat Serena digelandang polisi. Pantas saja!

 

Dia segera berpura-pura bersikap bijak. "Nindi, kini Nona Serena sudah pergi, Kamu seharusnya sudah bisa membuka kunci ponsel karni, 'kan?"

 

"Sepertinya, kamu juga menyebarkan fitnah tentangku."

 

Raût muka Nindi menyiratkan rasa menghina.

 

Sania yang merasa agak bersalah, membela diri. "

 

Aku hanya membantumu menjelaskan, tapi bagaimanapun juga, kamu nggak boleh bertindak seperti ini! Gimana menurut Anda, Pak?"

 

Dosen merasa cukup pusing!

 

Bagaimanapun juga, masalah ini bersangkutan dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Terlihat jelas mereka sengaja memojokkan Nindi.

 

Tapi siapa sangka Nindi adalah orang yang begitu tegas!

 

Tak hanya memiliki sikap tegas, bahkan kemampuannya juga sungguh hebat!

 

Dia tak bisa memecahkan kode yang ditulis oleh Nindi barusan. Dari sini bisa disimpulkan bahwa Nindi adalah seorang anak genius yang terlahir 100 tahun sekali!

 

Tak peduli pihak mana pun, sulit untuk dianggap remeh.

 

Dosen berdeham. "Mengenai ini, aku perlu membahas cara untuk menangani masalah ini dengan pihak konselor."

 

Sania merasa agak cemas. "Nggak perlu membahas masalah sepele seperti ini lama-lama. Kami bakal kerepotan kalau ponsel kami terus nggak bisa digunakan."

 

Dosen memalingkan wajah. "Tapi isi kebenaran unggahan ini masih belum dipastikan. Situasi saat ini masih rancu jadi, nggak bisa menarik kesimpulan."

 

Ternyata kemampuan Nindi begitu luar biasa, jadi punya banyak opsi untuk menghasilkan uang dan tak perlu bergantung pada orang kaya!

 

Berdasarkan perilaku buruk mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dosen merasa kemungkinan besar Nindi sudah difitnah.

 

Akhirnya ada bibit unggul, jadi tidak boleh melepaskannya begitu saja!

 

Dosen menatap Nindi, lalu berkata dengan sikap yang lebih ramah, "Nindi, aku bakal melaporkan masalah ini ke pihak kampus. Kita lihat saja gimana cara mereka menanganinya."

 

"Terima kasih, Pak."

 

Nindi tak menyangka dosen akan membelanya di akhir. Sungguh mengejutkan!

 

Setelah dosen mengemasi barang dan pergi, kelas langsung menjadi gaduh.

 

"Gimana ini? Apakah nggak ada orang yang mau mengurus masalah ponsel terkunci ini?"

 

Nindi berdiri di depan kelas sembari menatap para mahasiswa di sana. "Aku sudah memberi tahu kalian cara untuk melepas kunci ponsel."

 

Kemudian, dia berjalan ke depan meja duduknya, mengemasi barang-barang untuk bersiap pergi.

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 239 Bangkit dari Luka ~ Bab 239 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 09, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.