Bangkit dari Luka ~ Bab 248

  

Bab 248

 

Seno pun berinsiatif, "Kali ini, aku yang akan lawan kamu! Apa kamu berani?"

 

"Boleh saja, tapi kalau kamu kalah, kamu harus minta maaf terbuka atas pelecehan yang kamu lakukan padaku di luar toilet tadi!"

 

Mata Nindi kelam dan bahkan agak mengintimidasi!

 

Seno pun langsung kikuk, "Kamu bicara apa? Kapan aku melecehkanmu?"

 

Jihan ikut menimpali "Ya, Nindi, jangan kamu pikir hanya karena kamu agak cantik terus kamu bisa menuduh orang sembarangan!"

 

Nindi mendengus, "Itu berarti tidak berani bertaruh, akui saja kalau kamu pengecut!"

 

"Siapa bilang aku pengecut, kalau mau taruhan ya ayo. Tapi kalau kamu kalah, kamu minta maaf secara terbuka karena telah mengunci ponsel semua orang, bagaimana?"

 

Seno merasa yakin bahwa dirinya pasti menang!

 

Nindi menyeringai. "Oke!"

 

Nindi kembali duduk di tempat dan mengenakan headphone.

 

Sebagian besar orang berdiri di sisi Seno karena yakin Nindi pasti kalah.

 

Pertandingan pun dimulai.

 

Seno tersenyum dan berkata, "Biar adil, aku nggak pilih karakter yang paling aku kuasai, biar nggak dikira mengintimidasi orang!"

 

Nindi tidak banyak bicara, langsung melancarkan serangan beruntun, dan mengalahkan Seno!

 

Kali ini, dia habiskan beberapa detik lebih lama dibandingkan pertandingan sebelumnya.

 

Orang-orang di lokasi itu sekali lagi terkejut.

 

Jika pertandingan pertama adalah keberuntungan, bagaimana dengan yang ini?

 

Orang yang bertanding di gim PK dengan Nindi adalah Kapten Tim. Bisa dibilang, dia yang paling mahir!

 

Seno menatap Nindi dengan tidak percaya. "Nggak mungkin!"

 

Nindi tampak tersenyum. "Ganti saja dengan karakter pemain yang paling kamu kuasai, biar kamu ikhlas kalau kalah!"

 

Seno menggertakan giginya dan langsung berganti ke karakter pahlawan yang paling dia kuasai.

 

Dia masih tidak percaya!

 

Pertarungan kedua pun dimulai.

 

Nindi melihat karakter Seno berlari mendekat. Suara Nindi terdengar bernada dingin. "Kamu nggak cocok memainkan karakter pahlawanmu dalam serangan jarak dekat seperti ini. Otak dan refleksmu nggak sinkron, kamu nggak bisa mengimbangi!"

 

Seno marah membantah, "Jangan banyak omong, apa hakmu kritik-kritik aku!"

 

Nindi melihat, inilah saatnya untuk maju dan menyelesaikan pertarungan dengan rangkaian serangan kombo!

 

Seno marah sampai-sampai memukul papan ketiknya. "Nggak mungkin, pasti ada yang salah!"

 

Nindi tidak mungkin mengalahkan dirinya!

 

Apalagi, menang dengan begitu mudah!

 

Nindi berdiri. "Ini bukan salahmu, aku seharusnya nggak datang ke area pemain pemula bertarung. Tapi, aku memang ingin ikut seleksi Tim Nasional. Maafkan, ya, teman-teman semua!"

 

"Nindi, tutup mulutmu!"

 

Seno merasa dipermalukan. 'Ini mustahil!' batinnya.

 

Nindi tersenyum simpul dan berkata, "Sekarang giliranmu minta maaf! Siapa yang kalah taruhan, harus bayar taruhannya!"

 

Wajah Seno seketika tidak enak dilihat. Dia benar -benar tidak menyangka akan kalah!

 

Dia tidak ingin meminta maaf!

 

Jihan segera bersuara, "Nindi, jangan berlebihan. Kita semua teman sekelas!"

 

"Tapi, semua orang sudah mendengar sendiri taruhan yang disebutkan barusan. Kalau sudah tahu ngaak sanggup, jangan taruhan!"

 

Sekarag, Seno serasa dipanggang di atas api. Wajahnya merah padam.

 

Akhirnya, Seno mengatupkan giginya dan berkata, " Maafkan aku!"

 

Nindi tersenyum puas. "Nah, benar begitu. Kalau sampai terjadi lagi, kamu nggak akan bisa meminta maaf semudah ini."

 

Wajah Seno tampak sangat kusut. Dia hampir menangis. 'Dasar berengsek!! umpatnya.

 

Namun, beberapa gadis di tempat itu saling bertukar tatap. Seno terkenal suka pegang-pegang sembarangan, tetapi tidak disangka, hari ini dia dilawan oleh seorang mahasiswi tahun pertama.

 

Saat itu juga, seorang anggota tim berkata, "Dengar-dengar, Nindi sangat jago komputer. Apa dia pakai program dan bermain curang?"

 

Jihan ikut berbicara, "Benar, Nindi pasti pasang program buat curang. Kalau nggak, mana mungkin bisa mengalahkan Kapten?"

 

Orang-orang lainnya ikut setuju.

 

Lagi pula, Nindi hanya seorang pendatang baru, bagaimana bisa dia mengalahkan kapten yang sudah bermain secara profesional?

 

Seno pun merespons, "Nindi, ternyata kamu curang!

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 248 Bangkit dari Luka ~ Bab 248 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 11, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.