Bangkit dari Luka ~ Bab 37

 

Bab 37

 

Nindi melihat Cakra mengeluarkan ponsel dan berjalan sedikit menjauh untuk menelepon.

 

Nindi bersembunyi di sisi lorong yang aman agar tidak dilihat Nando, jika saja kakaknya itu keluar.

 

Setelah selesai menelepon, Cakra kembali dan menatapnya.

 

Ekspresinya tenang, tetapi matanya bersinar terang.

 

"Ayo pergi."

 

"Ke mana?"

 

"Menonton drama seru."

 

Hah?

 

Nindi mengikutinya naik lift dan langsung menuju lantai tiga.

 

Dekorasi di sini sangat berbeda dari lantai bawah.

 

Dia melirik sekilas ke arah pria di sampingnya.

 

Lantai tiga restoran ini perlu tingkat keanggotaan yang jauh lebih tinggi.

 

Mungkin masih belum ada orang yang mencapai tingkat keanggotaan ini di Kota Antaram.

 

Kenapa Cakra bisa datang ke sini dengan mudah?

 

Para pelayan restoran tidak menghentikannya dan bahkan bersikap hormat.

 

Nindi berkata pelan, "Aku pernah dengar kalau anggota biasa nggak bisa masuk ke lantai tiga."

 

"Aku tahu."

 

Nindi menatapnya. Pria ini sengaja tidak menjawab pertanyaannya?

 

Dia tahu, sebenarnya Cakra menghindari pertanyaannya.

 

Dia jelas jelas ingin bertanya kenapa mereka bisa naik ke lantai tiga dengan bebas!

 

Saat Nindi sedang melamun, langkah kaki Cakra tiba -tiba terhenti sehingga Nindi menabrak punggungnya.

 

Pria itu menoleh ke belakang dengan tatapan meledek. "Ayo nonton dulu, nanti kuberi tahu."

 

Cakra tiba-tiba putar balik dan Nindi bertanya, Kamu mau ke mana?" 11

 

"Toilet."

 

Nindi melirik toilet yang tidak jauh dari situ. Namun, Cakra masuk lift dan turun ke lantai bawah.

 

Dia mau pergi ke mana?

 

Nindi menyadari bahwa dia saat ini berdiri di koridor belakang, di sudut yang paling sempurna untuk melihat ke arah ruangan pribadi di lantai dua.

 

Dia samar-samar merasa curiga, saat melihat Cakra masuk ke dalam lift.

 

Pintu sebuah ruangan terbuka, lalu Nando keluar bersama Sania. Di depan mereka ada seorang staf sedang mengatakan sesuatu.

 

Nando tampak agak suram dan akhirnya berjalan menuju lift bersama Sania.

 

Cakra berdiri di tempat, seolah menunggu mereka keluar.

 

Nando mengernyitkan kening melihat pria itu." Kenapa kamu di sini? Apa Nindi bersamamu?"

 

Restoran itu tiba-tiba dikosongkan. Pasti karena akan kedatangan orang penting.

 

Keluarga Lesmana memang termasuk keluarga terkemuka di Kota Antaram.

 

Namun, pemilik restoran ini kabarnya dari Yunaria. Jadi, level mereka lebih tinggi.

 

Keluarga Lesmana harus tunduk hormat.

 

Sania menambahkan, "Nggak mungkin, 'kan?

 

Restoran ini cuma menerima pelanggan yang sudah jadi anggota. Sebagai dokter sekolah, apa bisa dia menjadi anggota? Mungkin Kak Nindi yang membawanya masuk!"

 

Meski dokter sekolah itu tampan, tetapi kemampuannya tidak lebih dari itu.

 

Alis Cakra berkerut tidak sabar. "Keluarkan dia."

 

Dua orang pelayan tiba-tiba muncul dan berjalan ke arah Sania. Sania ketakutan sehingga cepat-cepat bersembunyi di belakang Nando. "Kak Nando, aku takut."

 

Nando berdiri di depan melindunginya. "Apa maksudnya ini?"

 

"Seperti yang kamu lihat. Dia terlalu berisik. Aku mau bicara denganmu."

 

Wajah Cakra dingin. Sikapnya tegas dan tidak menerima penolakan.

 

Nando menyadari pada saat itu bahwa area di sekitarnya telah dikosongkan. Muncul rasa curiga dari lubuk hatinya.

 

Mungkinkah restoran ini dikosongkan karena dokter sekolah ini?

 

Terakhir kali Nindi dibawa olehnya, dia tidak bisa menemukan Nindi sama sekali walaupun sudah memanfaatkan koneksi luas keluarga Lesmana. Setelah itu, dia diam-diam menyelidiki dokter sekolah ini, tetapi tidak menemukan apa-apa.

 

Latar belakang pria ini misterius. Mungkin pria ini sengaja mendekati Nindi dengan maksud tertentu.

 

Namun, sepertinya tidak juga.

 

Nindi hanyalah seorang gadis kecil. Wanita itu tidak pernah meninggalkan Kota Antaram dan bermasalah dengan siapa pun.

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 37 Bangkit dari Luka ~ Bab 37 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 15, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.