Kembalinya Putri Kaya ~ Bab 24

 

Bab 24 Besar Juga Nyalimu! Dia Itu Tuan Jason!

 

Itu terjadi secara kebetulan, tetapi tidak ada yang menghindarinya.

 

Terutama pandangan Elisa yang jernih dan tulus masih tetap menatap wajah pria itu.

 

Sebagai seorang pecinta wajah, Elisa telah mengumpulkan banyak foto pria tampan. Namun, tidak ada yang bisa dibandingkan dengan pria di depannya sekarang.

 

Wajah yang pucat seperti orang sakit itu dan sepasang mata foniks yang sangat dalam membuatnya terlihat seperti orang yang dingin.

 

Pria itu juga punya aura yang berkelas, anggun tetapi rapuh yang sangat jarang ditemui.

 

Lingkungan yang ramai di sekitar rumah sakit sepertinya tidak mempengaruhinya.

 

Dia seperti seorang putra bangsawan dari zaman kuno yang elok seperti batu giok.

 

Elisa melihat Manajer Furi yang gemuk langsung berlari mendekati pria begitu melihatnya dan mengatakan sesuatu dengan gembira.

 

Namun, Elisa tidak bisa mendengar percakapan mereka karena terhalang kaca medis. Dia hanya mengangkat alisnya.

 

Kemudian pria itu melihat ke arah Elisa lagi. Cahaya lampu kuning yang redup memancar di sekitar pria itu, memburamkan fitur-fiturnya, dan memberinya sentuhan misterius yang sulit diungkapkan.

 

"Dokter ajaib?" Suara Jason terdengar tenang.

 

Manajer Furi berkata dengan antusias dan menyanjung, "Ya! Saya menemukannya di lapangan komunitas. Meski dia masih muda, keahliannya dalam bidang medis sangat luar biasa! Dia berhasil menyembuhkan demam Pak Girin dalam waktu 10 menit!"

 

Jason masih ingin bertanya lagi.

 

Namun, Elisa yang sudah selesai mengobati sudah berjalan keluar. Dia berjalan sambil berkata kepada Dokter Roel yang ada di sebelahnya, "Amati suhu tubuh pasien selama dua hari ini. Nggak perlu antibiotik dan berikan dia lebih banyak nebulizer. Aku akan menulis resep obat nanti dan kamu tinggal mengambilnya. Aku bakal datang lagi besok di waktu yang sama untuk melakukan akupunktur padanya."

 

Dokter Roel adalah dokter yang paling berbakat di generasi muda keluarga Linzy dalam bidang kedokteran, tetapi saat ini dia merasa dirinya sangat biasa.

 

Dia belum pernah merasa sekagum ini pada siapa pun. Bahkan dia tidak pernah bersemangat seperti ini saat mendapatkan penghargaan di luar negeri. Saat ini, matanya bersinar menatap Elisa. "Dokter Ajaib, aku sudah mengingat semua yang kamu katakan. Aku ingin tanya, apa aku boleh belajar ... teknik akupunktur yang kamu gunakan tadi?"

 

Dokter-dokter lain juga ingin tahu, jadi mereka semua datang dengan diam-diam.

 

Mereka melakukannya dengan diam diam karena mereka tahu kalau dokter ajaib tidak mungkin mengajari mereka. Bagaimanapun juga, itu adalah keterampilan medis rahasia, jadi mana mungkin ada orang yang mau mengajarkannya secara terbuka?

 

Tanpa disangka Elisa mengangguk dan berkata dengan tenang, "Baiklah, catat semua kata-kataku, aku nggak mau mengulanginya lagi. Aku akan menyampaikan poin pentingnya sebanyak dua kali."

 

Dia mengajari mereka dengan sikap yang terampil seolah dia pernah mengajar orang seperti ini sebelumnya. Bukan hanya sekali dan bukan hanya satu orang.

 

Ada banyak orang yang duduk di bawahnya mendengarkan pelajaran.

 

Para dokter sudah bisa membayangkan adegan itu.

 

Padahal dia hanyalah seorang gadis kecil, tetapi kenapa dia bisa punya pengetahuan sedalam ini seperti seorang "dokter pengobatan tradisional yang sudah berpengalaman"?

 

Apa jangan-jangan dia itu seorang sarjana berusia 180 tahun? Kalau tidak, bagaimana mereka bisa menjelaskan setiap gerakannya sekarang?

 

Jason berdiri di luar kerumunan sambil melihat adegan ini dengan tenang. Terpancar minat yang jarang terlihat di dalam matanya.

 

Direktur Tomy berkeringat dingin. Dia mengusap dahinya dengan sapu tangan, lalu berjalan dengan gemetar ke depan Jason untuk menjelaskan.

 

Jason memasukkan satu tangannya ke dalam saku celananya, sementara satu jari tangan lainnya menekan bibirnya yang tipis untuk memberikan isyarat diam. Kemudian suaranya yang dingin terdengar merdu. "Jangan menggangguku mendengarkan pelajaran."

 

Direktur Tomy terdiam.

 

Tunggu dulu, dia itu penguasa Kota Sevrata yang mengendalikan keberuntungan dan nasib banyak keluarga bangsawan. Seluruh bisnis di Kota Sulga akan runtuh begitu dia mengentakkan kakinya. Bagaimana bisa orang kaya yang terhormat sepertinya ... mendengarkan pelajaran akupunktur dari dokter pengobatan tradisional?

 

Pada saat ini, Elisa yang sedang mengajar di sisi lain berhenti sejenak. "Masih kurang satu subjek uji coba."

 

Subjek uji coba?

 

Sebelum Direktur Tomy sempat bereaksi, tatapan Elisa sudah tertuju pada ... tubuh Tuan Jason yang ada di sebelahnya!

 

Bab Lengkap

Kembalinya Putri Kaya ~ Bab 24 Kembalinya Putri Kaya ~ Bab 24 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 15, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.