Bab 1913
Sementara pada saat ini, Garza dan
yang lainnya tiba -tiba merasakan ancaman yang sangat mengerikan, yang
menghantui pikiran mereka.
"Bunuh!" teriaknya.
Seluruh tubuh mereka seakan terbakar
oleh kekuatan yang meledak, bahkan darah segar meresap melalui hidung dan mulut
mereka. Mereka mulai menarik diri dan menyerang.
Tanah berguncang dan terbentuklah
empat jurang yang dalam. Serangan liar datang dari empat arah sekaligus.
"Giat sekali."
Namun, Saka tidak menghindar saat
menghadapi serangan dari keempat arah ini. Dia hanya berkata dengan tenang,
"Tapi, itu belum cukup."
Beberapa saat kemudian, keempat orang
itu terkejut saat melihat jarak mereka makin dekat dengan Saka. Mereka
seolah-olah terperangkap dalam rawa besar yang sulit ditembus.
Seolah-olah ada bidang tak terlihat
di sekitar Saka. Mereka seakan-akan masuk ke wilayah ilahi, langkah mereka
menjadi sulit!
"Wilayah master ilahi ..."
kata seseorang dengan suara gemetar.
Alasan mengapa master ilahi menjadi
lompatan kualitas dalam sistem kultivasi adalah karena memiliki berbagai
kemampuan aneh, dan wilayah master ilahi adalah salah satunya.
Dalam wilayah ini, manusia biasa
hanyalah cecunguk kecil!
Namun, Saka hanya meningkatkan
kekuatannya menjadi master ilahi setengah langkah, seharusnya tidak sekuat ini!
Sementara itu, Saka berjalan
selangkah demi selangkah, seolah-olah ada api yang berkobar-kobar di dalam
wilayah emas yang tak terlihat. Suhu yang sangat panas itu membuat mereka
berempat merasa seolah-olah ada gunung besar yang menekan mereka. Mereka sampai
mundur terus-menerus!
"Berjuang sampai titik darah
penghabisan!"
Pada saat itu, Garza tiba-tiba
mengeluarkan sebuah batu alam dari dadanya. Seketika energi darah yang halus
mulai mengalir ke dalam tubuhnya.
Tiba-tiba, matanya menjadi merah
menyala. Dia berteriak dengan liar, terbungkus dalam energi darah, dan auranya
terus meningkat!
Tingkat langit tahap kesembilan!
Ini adalah senjata pamungkas yang
dicampur dengan darah segar Legan, yang dapat membuatnya naik ke tingkat langit
tahap kesembilan untuk sementara!
Sementara itu, tiga orang di
sekitarnya juga menunjukkan ekspresi yang ganas. "Berjuang sampai titik
darah penghabisan!"
Sambil berbicara, ketiga pembunuh
andal itu memaksakan diri untuk mengaktifkan esensi darah mereka, kemudian
menyerang Saka yang tidak takut mati dengan ganas.
Tiba-tiba, Garza malah pergi ke arah
yang berlawanan, lalu berubah menjadi meteor darah dan menerjang ke arah medan
pertempuran!
Tadi, orang ini hanya pura-pura.
Sebenarnya dia menggoda orang lain untuk berjuang mati-matian, tetapi dia
sendiri malah ingin melarikan diri?
"Nggak tahu malu!"
Ketiga orang itu sangat marah, tetapi
pada saat itu, wilayah emas itu telah menyelimuti mereka, tubuh mereka juga
terbakar dengan api emas. Mereka menjerit kesakitan, seperti berada di neraka.
"Kalian nggak akan mati sia-sia.
Aku akan menyebarkan berita ini dan membalas dendam untuk kalian!"
Pada saat ini, suara kegembiraan dari
Garza terdengar.
"Ketika aku menggunakan Teknik
Penerobos Surgawi, semuanya sudah terlambat."
Saka hanya tersenyum, lalu
menerjangnya.
Dia sangat cepat dan datang dalam
sekejap!
Garza seketika terkejut melihat Saka
yang makin mendekatinya. Lalu, dia berteriak dengan keras, " Pergi!"
Tiba-tiba, dia memukul dadanya dan
memuntahkan sejumput esensi darah yang menyatu dengan energi darah. Seketika
itu juga, kekuatan energi darahnya meningkat pesat. Lalu, dia segera mengatur
sembilan lapisan perisai pertahanan di depannya.
Namun, Saka seperti meteor yang
jatuh. Sembilan lapisan penghalang itu hancur seketika. Dia terlalu cepat,
sembilan lapisan itu pecahan menjadi satu suara yang renyah!
Bayangan Saka tiba-tiba muncul di
dekat Garza.
"Kamu nggak pikir, lawan yang
kuhadapi saat membuka penerobosan ketiga dulu itu siapa... "
Sambil berbicara, kekuatan yang besar
melingkupinya. Garza sulit bergerak, matanya gemetar ketakutan saat melihat
Saka meletakkan tangannya di atas kepalanya.
"Tunggu!" seru Garza
tiba-tiba.
"Kenapa?" Tangan besar Saka
terhenti di udara.
Garza terlihat bingung, seolah-olah
sedang mencari jalan keluar. Tiba-tiba, dia berkata, "Aku, aku tahu aku
salah. Aku sudah melakukan kesalahan besar yang tak termaafkan. Demi
ayahku..."
Namun, Saka tersenyum dan berkata,
"Kesalahan pertama yang kamu buat adalah kamu mengira aku akan
membiarkanmu hidup."
Lalu, Saka mengangkat tangannya dan
menghancurkan kepalanya!
Garza kehilangan semangat, darah
segar mengalir. Tubuhnya lemas dan terjatuh.
No comments: