Bab 1602
Bagi Alvel, merebut pohon tersebut
dari keluarga Janita bukanlah hal yang sulit, tetapi Harriet malah berani
menolaknya?
"Keluarga Janita berani
menggunakan bahan langka seperti itu untuk mengobati Adriel? Ini benar-benar
merupakan pemborosan yang sangat tidak masuk akal!" ujar Alvel.
Alvel kembali berkata, "Apakah
kamu tahu apa arti dari Pohon Dendam Darah itu? Itu adalah harta yang berhubungan
dengan Pak Wongso! Kami sudah mempelajari Pohon Dendam Darah ini, pohon ini
bisa membantu kami dalam menyelamatkan Pak Wongso!"
"Lima kekuatan besar akan
mengambil alih Pohon Dendam Darah ini secara bersama-sama. Menurutmu, lima
kekuatan besar adalah orang- orang keji yang tidak berpengetahuan ?" ujar
Alvel dengan nada yang sangat dingin.
Mendengar perkataan ini, empat
kekuatan besar lainnya semakin bersemangat.
Kalau nantinya mereka bisa
mendapatkan sebagian Buah Dendam Darah, itu sudah cukup baik bagi mereka...
Jones yang sebelumnya menyelamatkan
nyawa Adriel bahkan merasa agak ragu.
Hanya Steven yang terkejut dan
kebingungan setelah mengetahui hal ini.
Dalam Sekte Dokter Surgawi, bukankah
ada Pohon Dendam Darah?
Itu adalah Pohon Tua Dendam Darah!
Mengapa Adriel membutuhkan pohon
seperti itu dalam proses pemulihannya?
Ada yang tidak beres...
"Menghabiskan barang berharga seperti
itu hanya untuk mengobati seorang junior? Jangan sia-siakan harta berharga
itu!" ujar Regina.
Regina mengernyitkan keningnya sambil
menatap Harriet dan berkata, "Serahkanlah pohon itu, kalau tidak, itu
hanya akan merugikan Adriel. Dia tidak pantas menggunakan harta berharga
seperti ini!"
Harriet tidak lagi bisa menahan diri,
dia segera berkata dengan penuh amarah, "Itu adalah mahar pernikahanku!
Kalian bahkan ingin merebut maharku? Kalian begitu tidak tahu malu?"
Perkataan ini berhasil mengejutkan
semua orang.
Pohon Dendam Darah dijadikan mahar
pernikahan? Nyonya Freya benar-benar royal...
Alvel mengerutkan keningnya, lalu
berkata dengan suara yang rendah, "Itu bukanlah hal yang sulit, aku akan
memilih salah satu anggota Sekte Pedang untuk menikah denganmu."
Perkataan Alvel seolah-olah sedang
memberikan kesempatan kepada Harriet agar bisa menikah dan menjadi bagian dari
Sekte Pedang.
Harriet hanya tertawa ketika
mendengar perkataan yang tidak logis ini. Dia bergegas bangkit untuk pergi
menyelidiki siapa orang yang membocorkan informasi ini.
"Mau ke mana?" tanya Alvel
dengan ekspresi yang sangat dingin.
Di saat yang bersamaan, suasana
menjadi sangat dingin dan kaku. Kekuatan yang tak terlihat juga berhasil
menghentikan Harriet dan membuatnya tidak bisa bergerak.
Melihat ini, ekspresi Luiz berubah
dan bersiap-siap untuk bertindak.
Namun, Alvel tiba-tiba mengangkat
tangan kanannya. Di saat yang bersamaan, sebuah pukulan yang keras mendarat di
wajah Luiz dan meninggalkan jejak tangan yang sangat jelas!
"Di mana Pohon Dendam Darah
itu?" tanya Alvel dengan nada yang dingin.
Seorang wanita cantik dari Sekte
Akasia dan seorang pria paruh baya berotot dari Sekte Tempa Senjata. Jones
hanya fokus menatap Harrjet.
Saat ini, semua orang sangat peduli
dengan Pohon Dendam Darah.
Di sisi lain, Steven terlihat sangat
kebingungan. Dia terus memikirkan kebenaran identitas Adriel.
"Kalian semua perampok!"
teriak Harriet.
Harriet kembali berkata dengan penuh
amarah, " Bibiku sudah berkorban mati-matian untuk kalian, tapi kalian
malah memperlakukan aku seperti ini?"
"Kamu terus membanggakan
pengorbanan yang tidak seberapa itu! Apakah aku harus membalas budi keluarga
Janita selamanya?" ujar Alvel dengan penuh amarah dan bersiap-siap untuk
menggunakan ilmu hipnotis!
Saat ini, Steven terdiam sejenak, dia
juga tidak ingin berselisih dengan yang lain. Jadi, dia pun berkata, "
Sudahlah, tidak baik kalau harus bertengkar seperti ini. Bagaimana tanggapan
umum terhadap lima kekuatan besar nanti? Terlebih lagi, keluarga Janita
memiliki pengaruh yang besar di kota Srijaya..."
Mendengar ini, Alvel tiba-tiba
melepas Harriet, kemudian berkata dengan senyuman sinis, "Pak Steven
benar, keluarga Janita memiliki pengaruh yang besar terhadap Kota Srijaya.
Mereka juga bisa mencemarkan nama baik lima kekuatan besar, 'kan?
Alvel kembali berkata,
"Pemerintahan resmi Kota Srijaya akan datang besok. Mereka akan
mengumpulkan tokoh-tokoh terkenal dari Kota Srijaya untuk mengadili keluarga
Janita yang telah menyembunyikan Pohon Dendam Darah!"
Mendengar ini, Harriet benar-benar
marah dan juga merasa sangat sedih!
Keluarga Janita sudah melakukan
banyak hal untuk lima kekuatan besar, tetapi Alvel malah ingin mengadakan
sidang besar untuk mengadili keluarga Janita di depan seluruh rakyat Kota
Srijaya!
Apa itu keadilan?
Steven membuka mulutnya, tetapi dia
tidak berkata apa-apa. Dia hanya mengerutkan keningnya dengan ekspresi
kebingungan.
Steven mulai meragukan identitas
Adriel, sebagai pewaris Sekte Dokter Surgawi, bagaimana mungkin dia tertarik
pada Pohon Dendam Daralı....
Ketika Harriet dibawa pergi,
satu-satunya hal yang dia khawatirkan hanyalah Adriel!
Dilihat dari sifat Adriel, apakah dia
akan datang ke sini dan menyerahkan dirinya?
Adriel tidak seharusnya ikut campur
dalam hal ini!
Harriet hanya bisa berdoa dengan
cemas dalam hatinya, "Adriel, ini bukan saatnya untuk menjadi pahlawan.
Kalau kamu mendengar rumor tentang hal ini, cepatlah pergi..."
No comments: