Membakar Langit ~ Bab 1630

 

Bab 1630

 

Yohan tampak serba salah. Dengan senyum pahit, dia hanya bisa naik mobil, lalu membawa Adriel pergi.

 

Melihat mobil itu menjauh, Regina menggertakkan gigi dengan penuh kebencian. "Adriel, apa kamu pikir dirimu sangat hebat? Sialan... Kakakku bahkan ingin aku menikah dengan orang nggak berguna sepertimu? Cuih!"

 

Mengingat peringatan Jones sebelum datang ke sini, kemarahan Regina makin memuncak.

 

Setelah pertarungan antara Adriel dan Shawn, Adriel benar-benar mencuri perhatian Sekte Surgawi. Bahkan Jones yang sebelumnya acuh tak acuh pun sudah berubah pikiran. Dia bertekad membawa Adriel masuk ke dalam sekte mereka.

 

Bagaimanapun juga, Adriel adalah sosok yang mampu menyaingi Shawn. Sekte Surgawi sudah melewatkan Shawn, mereka tidak ingin kehilangan Adriel juga.

 

Karena itu, Jones bahkan berencana menggunakan taktik pertunangan untuk menjadikan Adriel sebagai adik iparnya.

 

Sementara untuk Wennie... Dalam pandangan Sekte Surgawi, Adriel pasti akan membuat pilihan yang bijak, memutuskan hubungannya dengan Wennie.

 

Namun, apakah dirinya setuju?

 

Ketika memikirkan hal ini, kebencian di mata Regina tampak makin dalam.

 

Tak peduli sehebat apa pun Adriel, itu tidak ada hubungan dengannya!

 

Bagaimanapun juga, Regina sudah memiliki orang yang dia sukai. Orang itu belum tentu lebih lemah dari Adriel!

 

Regina berdiri dengan susah payah, lalu mengambil ponselnya. Setelah ragu beberapa saat, akhirnya dia menguatkan hati untuk menelepon sebuah nomor, " Halo, Kak Kiran? Ini Regina. Kakakku ingin aku menikah dengan Adriel. Bisakah kau membantuku?"

 

Di ujung telepon, suara pria muda yang lembut terdengar, menenangkan dengan penuh perhatian, " Tenang saja. Aku akan mengatur seseorang untuk memberinya pelajaran. Dia memang perlu diberi peringatan agar tahu diri."

 

Setelah mendengar ini, ekspresi penuh kebencian di wajah Regina menghilang, berganti dengan tatapan lembut.

 

Sementara itu...

 

Di dalam mobil, Yohan mengemudi dengan canggung, lalu berkata, "Leo, maaf sudah membuatmu melihat kekacauan ini... "

 

Adriel menghela napas tak berdaya, lalu membalas, " Nggak perlu terlalu formal. Kamu adalah adik dari guruku. Kamu nggak perlu bersikap kaku seperti ini padaku."

 

Setelah mendengar ini, ekspresi Yohan menjadi rumit.

 

Dulu, dia pernah menantang Adriel dengan tekad untuk melampaui dirinya. Namun, sekarang Adriel justru membantunya tanpa ada rasa dendam masa lalu.

 

Ketika mereka bertemu lagi, Adriel telah menjadi orang besar di Srijaya. Sementara dirinya, meski telah bergabung dengan Sekte Surgawi, dia hanya menjadi pelayan Regina, seperti seorang bawahan. Hal ini membuat perasaannya campur aduk.

 

Melihat ekspresinya, Adriel menggelengkan kepala dengan lemah. "Apa seluruh keluarga Ledora sekarang bergantung pada Sekte Surgawi? Bahkan sampai mengorbankan banyak orang?"

 

"Ya..." Yohan memaksakan senyuman, wajahnya tampak muram. "Andai kami tahu sebelumnya, kami nggak akan bergabung dengan Sekte Surgawi. Mereka hanya ingin menggunakan nyawa anggota keluargaku sebagai tumbal untuk menguras danau darah itu. Kak Leony beruntung bisa selamat. Itu pun berkat bantuanmu, Leo..."

 

Adriel menggelengkan kepala tanpa berkata-kata. Bekerja sama dengan kekuatan dari wilayah utara. sama saja dengan bermain api. Bahkan Sekte Surgawi sekali pun, mereka memandang remeh para genius dari wilayah tengah seperti mereka.

 

Mobil itu terus melaju menuju bagian utara Kota Yuria.

 

Tidak lama kemudian, di depan mereka terlihat kompleks vila di tengah pegunungan.

 

"Ini adalah tempat sementara Sekte Surgawi. Keluarga Ledora bertugas membantu mereka mengelola tempat ini. Di depan sana, itulah lokasi di mana Pak Wongso terjebak. Dalam beberapa hari terakhir, ledakan darah terjadi di sana, mengubah tempat itu menjadi sebuah danau darah yang besar. Banyak ahli dari berbagai pihak sedang menyelidiki situasi di depan. Sedangkan di inti lokasi itu, beberapa genius muda sedang berusaha mengusir darah tersebut..."

 

Saat membicarakan tentang hal ini, mata Yohan tampak dipenuhi rasa takut. Jelas bahwa tempat itu telah meninggalkan kenangan buruk baginya.

 

Sementara itu, Adriel hanya tersenyum kecil. Dia tidak terburu-buru. Membiarkan orang-orang arogan dari wilayah utara merasakan sedikit kesulitan bukanlah hal yang buruk.

 

Mereka yang sudah tua seperti Alvel dan lainnya, sudah seharusnya menghadapi bahaya seperti itu.

 

"Hei, Yohan! Kamu dari mana saja? Situasi di depan sedang kritis. Bukannya ikut bertempur, tapi kamu malah bersembunyi di sini seperti pengecut!"

 

Pada saat itu, tiba-tiba sekelompok pemuda dengan aura yang kuat mendekat.

 

Pemimpin mereka, seorang pria bertubuh tinggi dengan alis tajam dan sikap sombong, memandang Yohan dengan tatapan tidak puas.

 

Pernyataannya membuat Adriel sedikit mengangkat alis. Sementara itu, ekspresi Yohan menjadi tidak enak dipandang. Dia berkata sambil menggertakkan gigi, "Kak Derin, ini perintah dari Kak Regina untuk aku menjemput Adriel ke sini..."

 

"Adriel?"

 

Pemuda itu tampak baru menyadari keberadaan Adriel. Ekspresinya langsung berubah seolah-olah baru memahami sesuatu.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1630 Membakar Langit ~ Bab 1630 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 11, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.