Bab 1638
Tiba-tiba, pupil Ardi menyusut.
Dia melihat pintu yang tiba-tiba
terbuka. Sebuah tangan raksasa yang terbentuk dari energi sejati biru muncul di
udara tipis, seperti cakar yang jatuh dari langit.
Pada saat itu, Ardi langsung ditutupi
oleh tangan raksasa itu sepenuhnya!
Kemudian, Ardi tampak ketakutan dan
tertegun. Tangan besar itu tiba-tiba memukulnya hingga dia jatuh.
Bugh!
Ardi ditampar dengan keras dan jatuh
ke tanah oleh tangan raksasa ini.
Semua tulang di tubuhnya hancur,
tubuhnya tenggelam ke tanah. Dia membuka mulutnya untuk berbicara, tetapi dia
hanya mampu memuntahkan seteguk darah dengan susah payah. Pada saat ini, Ardi
tidak punya waktu untuk memperhatikan lukanya, sorot matanya penuh dengan
ketakutan.
Tingkat ilahi!
Selain Freya, apakah ada tingkat
ilahi lain di ruangan ini yang melindungi Adriel?
Siapa dia?
Ardi sangat ketakutan. Akan tetapi,
saat berikutnya ketika dia melihat orang yang datang, dia langsung diliputi
rasa panik dan ketakutan yang lebih besar.
Terlihat ada seorang wanita cantik
dengan mata merah yang berjalan keluar ruangan. Dia tampak seperti baru saja
menangis, tetapi sekarang selain kesedihan, sorot matanya tampak dipenuhi
dengan ketidakpedulian yang tidak ada habisnya.
Pada saat yang sama, wanita yang
memesona ini langsung dipenuhi dengan aura pembunuh.
"Ini..."
Saat melihat wanita ini, Ardi
memuntahkan seteguk darah lagi. Tiba-tiba tubuhnya gemetar, bukan karena
kesakitan, melainkan karena ketakutan.
Wanita yang ada di depannya ini, Ardi
sudah pernah melihatnya sebelumnya di ruang pengadilan...
"Penjaga... Sekte Dokter
Surgawi?"
Sepasang mata yang dipenuhi dengan
ketidakpedulian yang belum pernah terjadi sebelumnya itu sedang menatapnya.
Sorot matanya seperti seekor naga sejati yang telah dibangunkan dari tidurnya
karena diganggu oleh seekor semut!
Dia tanpa sadar segera berusaha untuk
bangun dan berlutut, tetapi seluruh tubuhnya sangat sakit dan tulangnya hancur,
sehingga dia tidak bisa bangun.
Adriel menggelengkan kepalanya sambil
berkata, "
Aku sudah menyuruhmu untuk berlutut
sejak awal, tapi kamu nggak melakukannya. Sekarang sudah terlambat, 'kan?"
Pada saat ini, mental Ardi sudah
hancur dan dia sedang berteriak dengan keras di dalam hatinya.
Bagaimana mungkin penjaga Sekte
Dokter Surgawi itu adalah dia!
Kenapa dia ada di sini?
"Bu Liana, tolong maafkan aku.
Aku nggak tahu letak kesalahanku padamu. Aku ... aku datang cuma untuk membunuh
Adriel. Aku nggak bermaksud mengganggumu..."
Ardi memaksakan mulutnya untuk
berbicara dan memohon belas kasihan dengan suara gemetar. Meskipun orang-orang
yang dikirim oleh Sekte Tersembunyi untuk berkeliling dunia menyebut sebagai
pengawas, mereka semua diberi gelar sebagai utusan yang terhormat.
Hal itu melambangkan penghalang yang
tidak dapat dilampaui antara Sekte Tersembunyi dan kekuatan duniawi.
Namun, pada saat berikutnya, suara
Adriel terdengar, "Guru Liana, kamu baik-baik saja?"
Satu kalimat ini membuat Ardi kembali
terpana.
Guru Liana?
Mengapa Adriel menyebut penjaga dari
Sekte Dokter Surgawi sebagai Guru?
Mungkinkah identitas Adriel adalah
Keturunan dari Sekte Dokter Surgawi?
Adriel adalah anggota Sekte Dokter
Surgawi?
Tidak ada rasa terkejut di hatinya,
yang ada hanyalah kebodohan dan kebingungan....
Kemudian, Ardi melihat Liana perlahan
menggelengkan kepalanya sambil berkata dengan suara rendah dan serak,
"Nggak apa-apa..."
Liana kehilangan ketangkasan
sebelumnya, seluruh hatinya seakan sudah setengah mati.
Adriel menghela napas pelan, tidak
tahu bagaimana cara menghiburnya.
"Bu Liana ... ampuni aku! Aku
nggak tahu kalau Adriel adalah keturunan dari Sekte Dokter Surgawi. Tolong ...
ampuni aku!"
Saat ini, Ardi sedang berbicara
dengan kesal. Jika bisa bergerak, dia pasti ingin menampar wajahnya sendiri.
Beraninya dia mengganggu keturunan
Sekte Dokter Surgawi!
Bahkan seluruh Sekte Surgawi tidak
cukup untuk menguburkannya sendiri!
Namun, sekarang baik Liana maupun
Adriel tidak menganggap serius Ardi.
"Aku akan pergi menemui Freya
... berdiskusi dengannya... "
Liana berkata dengan suara pelan,
"Berita kematian gurumu harus dirahasiakan dan jangan sampai terungkap.
Identitasmu sebagai pewaris Tabib Agung juga harus dirahasiakan dengan baik.
Kalau nggak... akan ada konsekuensi yang nggak terduga."
Saat berbicara, Liana mengepalkan
tinjunya perlahan. Ekspresi wajahnya tampak muram dan serius, seolah ada
masalah besar yang sangat penting.
Saat mendengar ini, Adriel hanya
mengangguk dalam diam.
Sementara itu, ketika Ardi mendengar
ini, mulutnya terbuka lebar. Dia sangat terkejut dan tercengang sepenuhnya.
Pewaris Tabib Agung?
Guru dari Adriel ternyata juga
legendaris ... Sang Dewa Obat?
No comments: