Bab 1678
Namun ...
"Tubuh sampingan dari Tubuh
Elemen Matahari yang terpisah, berani beraninya melawan Tubuh Elemen Matahari
yang asli!"
Adriel melancarkan gerakan dengan
tangan di udara.
Sebuah tangan raksasa bercahaya emas
tiba-tiba muncul. Tangan ini besar seperti batu gilingan, dengan naga dan gajah
yang melayang di sekitarnya, mengeluarkan suara gemuruh seperti petir.
Dengan pandangan tenang, Adriel
mengangkat telapak tangannya, menghantamkan tekanan besar itu.
Suara ledakan keras terdengar!
Naga merah menyala yang menderu-deru
itu bertabrakan dengan naga air merah dan gajah yang berputar. Dalam sekejap,
naga merah itu hancur berkeping-keping!
Harson terpental jauh ke belakang.
Darahnya bergolak hebat, membuatnya sulit bernapas!
"Kamu... Bagaimana kamu
bisa..."
Harson mundur terus hingga menabrak
dinding, baru akhirnya bisa berhenti. Dia memandang Adriel dengan ekspresi
penuh ketakutan. Dalam beberapa hari saja, Adriel tampak jauh lebih kuat
dibanding sebelumnya!
"Apa yang kalian tunggu? Serang
dia!" teriak Kiran dengan wajah penuh amarah serta keterkejutan.
Fakta bahwa Adriel tidak langsung
dihancurkan membuatnya merasa malu.
"Berani-beraninya tubuh
sampingan rendahan ini melawanku?"
Adriel menatap dengan tatapan dingin
sambil tertawa sinis. Dia mengangkat tangannya lagi, lalu langsung menyerang!
Setelah mengonsumsi Pil Pembangunan
Kembali, kekuatan fisiknya meningkat ke tingkatan yang baru. Dengan kekuatannya
saat ini, Adriel bahkan tidak perlu membuka Teknik Penerobos Surgawi
Penerobosan Ketiga ketika melawan musuh empat tingkatan di atasnya.
Siapa pun yang berani melawannya
secara fisik sama dengan mencari kematian!
Dalam sekejap, tubuh Adriel
memancarkan cahaya emas yang luar biasa terang, seperti matahari kecil yang
menyala di tengah ruangan. Aura yang dilepaskannya menimbulkan tekanan yang
sangat menakutkan!
"Mustahil!"
Harson berteriak tidak terima. Namun,
Adriel telah tiba di hadapannya. Dengan satu serangan telapak tangan, cahaya
emas itu menerobos ke arah tubuh Harson.
Cahaya tersebut langsung menekan
Teknik Tubuh Api Surgawi milik Harson hingga ke tingkat garis darah, membuatnya
kehilangan kekuatan!
Harson mengangkat tangannya untuk
bertahan, tetapi suara retakan terdengar dari lengannya!
Tubuh Harson kembali terpental jauh
ke belakang dengan suara keras.
Kali ini, telapak emas Adriel
menekannya dengan keras ke lantai, menancapkannya ke tanah seperti paku.
Ruangan itu mendadak sunyi senyap.
Semua orang memandang dengan mulut ternganga. Di lantai, terlihat cekungan
berbentuk tubuh manusia.
Harson tertanam di sana, sambil terus
memuntahkan darah. Dia terlihat sangat menderita akibat luka berat yang
diterimanya.
"Itu adalah Harson... Dia kalah
begitu saja?"
Semua orang tampak terkejut.
Meskipun belakangan ini kondisi
Harson menurun, dia tetap merupakan salah satu petarung generasi menengah yang
kuat. Sebelumnya, dia tampak begitu gagah dan perkasa, penuh dengan aura yang
mendominasi.
Namun, di hadapan Adriel, dia hanya
mampu bertahan dua serangan sebelum dihancurkan sepenuhnya ke tanah.
"Siapa lagi?"
Adriel mengangkat pandangannya,
menatap dingin ke arah kerumunan. Suaranya terdengar santai, tetapi penuh
kekuatan.
Dua serangan untuk mengalahkan
Harson!
Aura Adriel begitu memukau, membuat
semua orang di ruangan terkejut serta terintimidasi!
Mengguncang seluruh ruangan!
Di antara kerumunan, ada banyak
sekali ahli. Beberapa ahli tampak merenung, lalu siap untuk bertindak.
Namun, sebelum mereka bisa bergerak,
suara panik terdengar dari luar, "Gawat! Keluarga Maswa telah dimusnahkan
seluruhnya! Pelakunya adalah ... Adriel!"
Seseorang masuk dengan tergesa-gesa,
membawa kabar yang mengejutkan itu. Semua orang langsung memandang Adriel
dengan ekspresi terkejut dan ketakutan.
Namun, sebelum mereka sempat mencerna
kabar tersebut, berita lain yang lebih mengejutkan segera menyusul!
"Dekret dari penjaga Sekte
Dokter Surgawi telah tiba!"
Semua orang menatap pintu masuk
dengan ekspresi tidak percaya. Tampak seorang pria masuk dengan langkah
terhuyung-huyung. Itu adalah Steven, yang terlihat sangat kelelahan!
Begitu Steven melangkah masuk, dia
langsung melihat Adriel yang memandangnya dengan tatapan dingin. Tubuh Steven
langsung bergetar hebat, wajahnya penuh ketakutan.
Lalu, di tengah tatapan bingung semua
orang, Steven menelan ludah dengan susah payah. Dia memandang Kiran yang masih
kebingungan, lalu berkata, "Kiran, maju dan dengarkan dekret penjaga!
No comments: