Bab 1706
Wennie kembali berkata,
"Intinya, setelah pertarungan ini, kamu sudah boleh bersantai. Kamu sudah
mencapai prestasi yang besar dan penghargaan dari Kota Sentana akan segera
dikirimkan untukmu."
Setelah mengatakan itu, Wennie
menatap ke arah medan perang yang hancur itu sambil tersenyum lega.
Setelah pertarungan ini, Adriel sudah
memiliki banyak waktu untuk beristirahat. Wennie juga merasakan kelegaan yang
belum pernah dirasakan sebelumnya.
"Tapi aku tidak tahu penghargaan
kota Sentana itu dari keluarga yang mana ..." ujar Leony.
Leony terlihat agak bersemangat dan
juga berkata dengan nada penuh harapan, "Adriel, bukankah Liana sangat
mengagumimu? Mungkinkah dia yang akan memberimu penghargaan ... "
"Kenapa berpikir seperti
itu?" ujar Wennie sambil menggelengkan kepalanya, kemudian berkata, "
Sekte Tersembunyi juga punya harga diri. Lagi pula, Guru Liana sudah kembali
dan tidak mungkin datang ke sini secara khusus. Mungkin saja keluarga lain dari
kota Sentana."
"Andaikan penghargaan ini
diberikan oleh tiga keluarga bangsawan..."
Kedudukan tiga keluarga bangsawan
memang tidak setinggi Sekte Tersembunyi, tetapi keberadaannya tidak boleh
diabaikan...
Ketika mendengar ini, ekspresi Adriel
terlihat sedikit berubah. Setelah Adriel terluka, Liana sempat meneleponnya dan
bergegas kembali dengan tergesa-gesa.
Adriel kemudian tersenyum dan
berkata, "Itu hanya hal kecil, tidak perlu dipikirkan..."
Dua wanita itu agak terkejut dan
kebingungan.
Kenapa Adriel terlihat tidak begitu
senang? Padahal dia baru saja memenangkan pertarungan yang begitu besar.
Adriel pun membawa mereka ke vila,
lalu mengobrol dan menenangkan mereka.
"Setelah ini, aku harus
bermeditasi selama beberapa waktu," ujar Adriel.
Adriel merasa sangat mendesak.
Setelah pertarungan ini, Enam Jalur
Puncak Kematian pasti akan mengejar dan membunuh Adriel. Hanya saja, Adriel
tidak tahu cara seperti apa yang akan mereka gunakan.
Selain itu, siapakah Pembantai Darah?
Namun, risiko seperti ini sudah cukup
ditanggung oleh Adriel sendiri. Dia tidak ingin mengatakannya dan membuat
mereka khawatir.
Adriel juga tidak bisa pergi begitu
saja. Kalau Enam Jalur Puncak Kematian tidak menemukan Adriel, mereka pasti
akan menyerang orang-orang di sekitarnya.
Walaupun Adriel mengirim mereka semua
ke kota Silas sekarang, Adriel tetap tidak berani menjamin apakah akan terjadi
sesuatu di dalam perjalanan.
Oleh karena itu, Adriel memutuskan
untuk meditasi dan memulihkan luka-luka di tubuhnya.
Di sisi lain, kota Srijaya
berguncang. Para pemimpin dari berbagai kekuatan secara tidak sengaja berkumpul
di situs warisan keluarga Dumin di wilayah utara Srijaya.
Terutama keluarga keluarga yang
sempat disebut oleh Adriel, mereka datang ke sini untuk menunjukkan kesetiaan
mereka dengan menyerahkan wilayah mereka.
"Mulai sekarang, kota Srijaya
sudah menjadi milik Adriel!"
Banyak orang yang merasa takjub
dengan hal ini.
"Hanya saja, Adriel sudah
menyinggung Enam Jalur Puncak Kematian. Aku khawatir dia akan kembali menjadi
sasaran mereka."
Meski mengkhawatirkan hal ini, mereka
tetap menghormati Adriel.
"Setelah mendapat informasi ini,
kota Sentana sudah mengirimkan orang untuk memberi penghargaan pada Adriel
karena sudah berhasil menghancurkan Formasi Pembantaian Kehidupan."
"Alvel dan tiga tetua dari
wilayah utara juga hadir di sini untuk mengirim pesan kalau mereka ingin
berdamai dengan Adriel!"
Ketika informasi ini tersebar, semua
orang langsung bergosip dan mengungkapkan kekaguman mereka.
Ini adalah kali pertama diadakan
acara yang begitu meriah di bangunan reruntuhan keluarga Dumin ini. Wennie
terlihat begitu sibuk sepanjang malam dalam melayani tamu tamu penting yang
datang.
Di sisi lain, Adriel sedang mandi
obat di dalam ruang rahasia.
Adriel berkata, "Untungnya masih
ada obat yang cukup untuk menyembuhkan lukaku. Kalau diobati secara perlahan,
aku mungkin membutuhkan waktu selama lima hingga enam hari. Tapi sekarang
waktunya tidak cukup, aku harus menggunakan teknik rahasia untuk memulihkan
lukaku dengan cepat ... "
"Teknik Pergantian darah!"
ujar Adriel.
"Aku akan mengganti darahku
dengan darah tingkat ilahi! Ini tidak hanya bisa memulihkan luka di tubuhku,
tapi juga bisa membuat tubuhku menjadi makin kuat. Hanya saja, aku perlu
memenuhi kebutuhan darah tingkat ilahi dalam jumlah yang banyak setiap tiga
hari sekali. Kalau tidak, tubuhku akan jatuh ke dalam kondisi yang sangat
lemah," ujar Adriel.
Adriel kembali berkata, "Selain
itu, masih ada pedang setengah jadi ini... "
Adriel dengan lembut mengelus pedang
setengah jadi itu, hanya saja pedang itu sama sekali tidak bergerak. Adriel
tahu kalau pedang setengah jadi ini sedang menjalani proses perubahan yang luar
biasa.
Setelah menjalani proses ini, pedang
setengah jadi ini akan menjadi senjata tingkat langit yang seutuhnya.
No comments: